26. useless

1.6K 228 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Habis ini kita kemana lagi?!" Tanya Hira bersemangat sambil terus berjalan mendahului Hangyul yang berjalan di belakangnya.

Barusan mereka habis bermain-main di wahana permainan dan sempat juga membeli sebuah bunny rabbit hat untuk Hira.

Sejujurnya Hangyul masih tidak habis pikir bagaimana bisa Hira cepat melupakan kejadian yang hampir memakan nyawa dirinya dan janinnya. Ya iyasih memang tidak baik terlalu larut dalam kesedihan dan penyesalan. But dude!

Nggak secepat ini juga kaliii.

"Ra duduk dulu kek! Gua capek liat lo terlalu semangat" Kata Hangyul menghentikan langkahnya.

"Yeee... itu tanda-tanda tulang lo udah keropos Gyul! Masa kalah sama ibu hamil kaya gue. Lemah lo ah!"

"Lemah mata lo, dari tadi kerjaan kita cuma mainin wahana doang nggak ada istirahatnya. Gimana gue nggak capek woi"

Hira menghentikan langkahnya dan mulai berjalan mendekati Hangyul yang sudah terduduk di bangku dekat pagar pembatas.

"Capek banget yaaa??" Nada bicara Hira terdengar mengejek.

Setelah menyadari bahwa ucapannya tidak di gubris pria itu. Ia kini beralih mengikuti kegiatan Hangyul. Mereka bersama-sama duduk di bangku dengan keadaan mulut yang sama-sama mengatup rapat.

Hangyul memang tampak begitu lelah.

Bagaimana tidak. Dari semenjak ia mencari Hira hingga tidak tidur semalaman gara-gara menjaga Hira sampai sekarang, pukul delapan malam. Dirinya sama sekali belum istirahat. Makan pun belum, Hangyul hanya mengganjal perutnya dengan sandwich saja tadi selebihnya ia habiskan waktunya bersama Hira.

Memang sangat merepotkan dan juga sangat membuat Hangyul jengkel.

Seharusnya sekarang Hangyul sedang rebahan di tempat tidurnya sambil memainkan isi ponsel atau seharusnya sekarang ia sedang bermain game favoritnya.

Ya seharusnya seperti itu, namun setelah di pikir-pikir. Hangyul sudah sangat lama tidak di repotkan oleh seseorang.

Terakhir kali orang yang selalu membuat harinya sibuk adalah Yera.

Akan tetapi setelah hubungan mereka hancur. Hari-hari yang sangat Hangyul rindukan itupun lenyap tak bersisa.

Kini hal itu kembali terulang. Rasanya Hangyul kembali merasakan kehadiran Yera.

Salahkah jika Hangyul menganggap bahwa perempuan yang kini duduk di sebelah dirinya sambil terus memainkan ponsel itu adalah orang yang sangat ia sayangi dulu?

Rasanya Hangyul benar-benar semakin merasakan sesak yang mendorong dirinya untuk bertemu dengan Yera lagi. Setidaknya ia ingin kata maaf keluar untuk pertama kalinya.

Pregnancy | Hwang Yunseong [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang