36. the ending

2.5K 269 99
                                    

terakhir nih gaes 😭 semoga kalian suka ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

terakhir nih gaes 😭 semoga kalian suka ya...
happy reading—🍒

.
.
.

Yohan dan Hangyul melangkahkan kaki mereka dengan cepat melewati lorong rumah sakit. Di ujung lorong sudah terdapat Bunda, Ayah, dan Yera.

Tepat kedua pria itu berhenti di depan sekumpulan wajah yang sangat kentara sedang khawatir itu ada satu hal yang membuat Hangyul tak bisa melepaskan pandangan-nya dari seseorang.

Yera.

Wanita yang kini sudah tampak lebih dewasa dengan dandanan sederhana namun tetap terlihat cantik itu tampak menyeka salah satu matanya.

Hangyul sangat ingin sekali berdiri di depan Yera dan menenangkan wanita itu. Namun, niatnya harus ia urung sebab ada seorang pria lain yang telah berada disisinya, yaitu Kang Minhee. Lelaki itu kini tampak menenangkan Yera yang seperti kembali menangis.

Ah tunggu!

Semuanya tampak begitu sedih, memangnya keadaan Hira bagaimana?!

"Om Hira nggak apa-apa kan?" Akhirnya Hangyul bertanya pada Ayah yang tengah terduduk lesu di kursi lorong rumah sakit.

"Kamu liat ini ruangan apa?"

Ayah memalingkan kedua bola matanya menghadap ke tulisan elektronik berwarna merah di atas pintunya.

Tanpa sadar Hangyul menelan salivanya dengan susah payah sesaat mengikuti kemana kedua mata calon mertuanya bergerak.

Operation room.

Itu artinya Hira sedang di dalam ruangan operasi.

Kini Hangyul mulai merasakan telapak tangannya basah serta jantung yang berpacu cepat. Ada satu keganjalan disini. Semua orang disini pasti sudah tau kalau usia kandungan Hira baru saja menginjak 7 bulan, ah ralat 7 bulan kurang 3 hari. Lalu kenapa sekarang Hira malah di larikan ke ruang operasi? Apakah ini saatnya wanita itu melahirkan? Tapi bagaimana bisa, usia kandungan normal untuk melahirkan adalah 9 bulan 10 hari, setidaknya itu yang Hangyul dapat dari pelajaran Biologi saat SMA dulu. Tetapi Hangyul sangat yakin dirinya tidak salah perhitungan.

Dirinya butuh penjelasan.

Akan tetapi untuk menanyakan hal ini pada Bunda mau pun Ayah sepertinya sangat tidak tepat karena kedua orang itu tampak sangat kalut dan khawatir.

Hangyul beralih lagi menatap Yohan yang sedang menenangkan Bunda, semuanya tampak kacau. Bahkan Hangyul pun mulai merasakan kekhawatiran sebab waktu melahirkan Hira yang tidak tepat.

Kini Hangyul frustasi dengan keadaan yang sedang terjadi saat ini, dirinya berjalan mundur hingga punggungnya menyentuh tembok dingin rumah sakit. Menunduk dan berdoa berharap Hira dan bayinya baik-baik saja. Namun baru saja kedua matanya terpejam saat itu juga hpnya bergetar menandakan ada pesan masuk.

Pregnancy | Hwang Yunseong [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang