33. going home

1.6K 242 49
                                    

Song recommendation : Lovely — Billie eilish ft khalid

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Song recommendation : Lovely — Billie eilish ft khalid.

°
°
°
°

Tidak terasa sekarang sudah pukul lima pagi. Hira menatap keluar jendela kamarnya yang besar dan melihat cahaya matahari yang mulai berani masuk ke kamarnya. Ah bukan, kamar Yunseong. Sebentar lagi dirinya akan pindah dan tidak akan pernah menginjakkan kaki di apartemen ini lagi.

Kepergian Hira hanya di ketahui oleh dirinya dan Hangyul saja. Sengaja, Hira sudah sangat lelah dengan semua orang. Kepercayaan dirinya dengan orang-orang yang ia sayangi sepenuhnya telah luntur. Hanya tersisa Hangyul, Hira bersyukur karena pria itu masih mau menolong Hira untuk mengantarnya ke rumah orang tuanya. Setidaknya kali ini ia bisa menghemat ongkos pergi.

Hira menghela napas panjang dan menutup buku diary yang selama enam bulan setengah ini sudah mau menemani hari-harinya dan telah menjadi satu-satunya benda yang mau mendengarkan keluh kesahnya.

Menaruh buku dengan sampul coklat di dalam tas ranselnya Hira langsung bergegas merapihkan kopernya dan beranjak pergi keluar kamar yang selama ini telah ia tempati.

Selamat tinggal balkon, mulai hari ini kita tidak bisa bersama-sama lagi dalam menyaksikan matahari terbenam. Dan selamat tinggal apartemen yang selalu mau menjadi tempat untuk Hira dan janinnya berteduh.

Hira sudah menjejakkan kakinya di depan pintu apartemen utama namun tiba-tiba terhenti karena getaran handphonenya membuat ia berjengit.

Telepon dari Yunseong.

Dari semalam, pria itu terus menelpon Hira, terhitung sudah 200 kali telepon masuk tetapi tidak pernah Hira angkat. Percuma, itu semua tidak akan merubah segalanya. Jadi untuk apa Hira membuang-buang waktunya bersama Yunseong. Lebih baik dia bersama Lucy dan memfokuskan diri pada pernikahannya.

"Sekali lagi lo udah yakin?"

Tepat saat Hira membuka pintu apartemen dan bertatapan muka dengan Hangyul, saat itu juga kalimat dengan sarat akan kekhawatiran Hangyul menyapa pendengarannya.

Hira mengangguk dengan senyum lebar.

Kalian tau? Sangat sakit rasanya setiap satu utas senyum Hira paksa untuk keluar. Di dalam hatinya tengah hancur dan kosong. Semuanya ini sudah sangat membuat Hira lelah, ia lelah berpura-pura baik, ia lelah berpura-pura bahagia, ia lelah berpura-pura kuat padahal Hira sedang rapuh, jatuh, dan sedih.

Ingin menangis tapi air matanya seolah sudah kering.

Seakan memiliki kekuatan membaca pikiran orang lain. Dengan tanpa permisi Hangyul langsung memeluk Hira seerat-eratnya.

Pregnancy | Hwang Yunseong [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang