✨l e t t e r f o r y o u 1✨

1.5K 161 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.

31 Oktober 2019.

      Hai Yunseong...
Kalo kamu tengah baca surat ini berarti kamu beneran nyariin aku selama ini. Aku cuma mau bilang maaf ke kamu.
      Maaf kalau selama ini aku nggak pernah bisa jadi seorang perempuan yang sempurna untuk kamu. Sampai-sampai kamu memutuskan untuk menikah dengan Lucy, jujur aku sedih banget dengernya, padahal aku udah ngebayangin kehidupan bahagia kita.
       Tapi apa boleh buat, mungkin kamu lebih bahagia bersama Lucy. Nggak apa-apa aku ikhlas. 
       Dan lagi, aku mau bilang ke kamu. Selepas ini jangan cariin aku lagi ya. Karena sebentar lagi kamu bakal nikah sama Lucy sebaiknya kamu bersama dia terus sepanjang waktu. Jangan khawatirin aku, aku baik-baik aja. Dan anak kita juga akan baik-baik aja. Oh iya. Aku lupa ngasih tau ke kamu kalau anak kita kembar. Lucu ya? Pantesan perut aku keliatan besar banget ternyata pas aku pergi kerumah sakit saat hamil lima bulan baru ketahuan kalau anak kita kembar. Kamu pasti seneng kan? Doain semoga anak kita lahiran dengan sehat.
       Dan satu lagi, aku mohon kamu jangan merasa kalau ini semua salah kamu. Jangan, biar bagaimana pun ini semua juga salah aku, seandainya waktu itu aku bisa menahan diri, dan menolak ajakan kamu. Pasti saat ini aku nggak hamil, sebenarnya saat aku tau aku hamil aku beneran marah dan menyesal. Bahkan sempat dalam pikiran aku muncul sebuah ide buruk yaitu menggugurkan bayi ini. Tapi setelah aku memikirkannya lagi ternyata langkah itu sangat salah.
       Selama ini aku marah dengan Tuhan karena udah tega membuat aku menderita. Tetapi aku tau kalau Tuhan sangat mencintai umatnya, mungkin dengan aku di beri bayi ini. Tuhan telah menaruh kepercayaan sama aku untuk mengurus bayi ini kelak.
       Ehm... hari ini usia kehamilan aku memasuki bulan ke-enam. Nggak kerasa ya? Sebentar lagi aku lahiran. Aku sedih, pasti pas aku lahiran nanti kamu udah nikah sama Lucy. Tapi aku berharap kamu bisa hadir ya Yunseong, setidaknya aku mau kamu orang yang pertama melihat bayi kita.
        Maaf kalau surat ini terlalu panjang. Aku ngebuat surat ini semata-mata hanya ingin kamu tau kalau aku sama sekali tidak benci kamu.
         Walaupun beberapa jam yang lalu Lucy sempat datang ke apartemen dan mengatakan semuanya, aku masih tetap tidak membenci kamu. Siapa pun tau kamu itu milik aku, hanya saja takdir cuma menginginkan kita untuk bersatu, tidak untuk terikat satu sama lain.
          Setelah ini aku pergi Yunseong, aku mau pulang. Aku udah nggak kuat. Aku mau pulang ke rumah ayah bunda. Kalau kamu kangen sama anak kita kamu bisa samperin aku kesana. Jangan takut, ayah nggak bakal apa-apain kamu karena ada aku. Kamu ayah dari anak-anak kita tidak ada satu orang pun yang boleh ngelarang kamu untuk melihat mereka.
           Ehm... mau bilang apa lagi ya? Kayanya udah deh itu aja hehe, selamat tinggal Yunseong. Jangan kira ini ucapan perpisahan yang terakhir ya... karena setelah ini aku nggak bakal kemana-mana kok. Aku akan ada ditempat yang seharusnya aku tempati. Jangan khawatir, jangan perdulikan aku. Bahagia kamu bersama Lucy, bukan aku. Sekali lagi selamat tinggal. Selamat tinggal Hwang Yunseong.

Yun Hira—


—a letter for you 01 : For Hwang Yunseong, from Yun Hira. End.

Pregnancy | Hwang Yunseong [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang