12. hira depresi

2.9K 295 42
                                    

Kini Gue, Yunseong, Ayah, Bunda, dan Kak Yohan bersama duduk di ruang tamu dengan suasana yang dari tadi masih hening.









"Jadi Yunseong mau ngomong apa?" Ayah bertanya lebih dahulu setelah beberapa menit yang lalu betah berdiam diri.











Dari arah seberang kursi yang di duduki Bunda dapat gue lihat kalo beliau hanya menatap gue dengan tatapan yang nggak bisa gue ngertiin.










Gue hanya bisa mengalihkan pandangan. Nggak mau bertatapan dengan sepasang mata bening itu.











Gue lebih memilih mengalihkan pandangan gue ke Yunseong yang duduk di samping gue dengan tubuh yang tegang dan keringat yang mengucur dari pelipisnya.











Setelah tadi Yunseong mengatakan bahwa dia akan bertanggung jawab gue langsung merasakan perasaan lega yang teramat. Namun semua itu kembali di jatuhkan setelah gue mendengar kalimat yang paling menyakiti hati gue.








Flashback On.


"Maaf..."

Jeda Yunseong sebentar hanya untuk mengelus rambut gue.

"Gara-gara perbuatan aku, kamu yang harus menanggung akibatnya. Aku emang cowok yang nggak pantas buat kamu. Sekali lagi aku minta maaf. Tapi aku berjanji akan bertanggung jawab atas janin yang kamu kandung. Aku harap itu bisa menjadi sebuah penebusan untuk kesalahan aku ke kamu"



Yunseong asal lo tau. Mau berapa kali pun kata maaf yang lo ucapin itu keluar. Dan seberapa besar tanggung jawab lo terhadap janin ini gak akan bisa memperbaiki semuanya. Semua yang udah lalu nggak akan bisa di ulang.



Masa depan gue udah pasti hancur. Dan keluarga gue bakal benci banget sama gue.


Lo enak. Lo cowo. Nggak mengandung. Nggak jadi bahan omongan orang.

Sedangkan gue? Buat menginjakkan kaki di teras rumah aja udah nggak kuat.

Gue benci sama lo Yun!

Gue benci kenapa lo harus merenggut masa depan gue selagi gue masih punya impian besar.

Sekarang gue harus melepaskan cita-cita gue dan mulai memikirkan kehidupan si janin.

Gue benci banget sama lo Yunseong!!!















Tapi gue masih nggak mau lo pergi dari kehidupan gue.

Haha. Bego banget kan gue.

Masih mencintai cowok yang udah nodain gue.

Emang gue ini cewek yang paling Tolol sedunia.

***

Di saat gue bergelut dengan isi pikiran bodoh gue.


Yunseong yang dari tadi tampak diam berfikir kembali mengeluarkan suaranya.


"Tapi aku minta sama kamu tolong rahasian ini dulu dari semua orang"

Saat itu juga kening gue mengkerut. Kenapa harus di rahasiakan?

Bukannya gimana. Gue nggak mau hal ini berlarut-larut. Gue berfikir semakin lama Orangtua gue tau semakin besar juga kemarahan mereka nanti.

Pregnancy | Hwang Yunseong [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang