Beberapa hari kemudian, di rumah keluarga Kim.
"Jadi bagaimana perkembangan cafemu Seul?"tanya Taeyeon sambil menyeruput kopi buatan sang istri.
"Hmm, baru juga kemarin bukanya dad, jadi masih agak sapi pelanggan. Nanti aku akan membuat promosi dengan Wendy di kampus"jawab Seulgi.
"Ide bagus. Anak mommy memang pandai dan kau tau mommy juga menyukai designnya, apa lagi yang di lantai dua, rasanya sangat nyaman di sana, pasti akan banyak yang menyukainya, percaya sama mommy"kata Tiffany sambil tersenyum.
"Iya daddy tidak menyangka kalau kau punya bakat untuk mendesign seperti itu Seulgi ya, daddy bangga padamu"Taeyeon membenarkan.
Seulgi menyengir malu.
"Itu juga berkat bantuan teman kok dad. Dan aku memang membuat itu sesuai selera kalian agar bisa membuat mommy dan daddy nyaman. Apa lagi untuk mommy, kalau mommy bosan di rumah, mommy bisa menghabiskan waktu di sana..."kata Seulgi membuat Taeyeon dan Tiffany tersenyum hangat.Taeyeon mengacak rambut Seulgi karena gemas sekaligus bersyukur mempunyai anak yang perhatian seperti Seulgi.
Memang anaknya itu nakal tapi tidak bisa di pungkiri jika dia itu juga bisa membuatnya merasa berhasil telah mendidiknya karena Seulgi tumbuh menjadi anak yang berhati baik."Ahh dad, rambutku!"protes Seulgi dengan bibir cemberutnya lalu merapikannya dengan tangannya.
"Ahh daddy menyebalkan, lebih baik berangkat saja"katanya membuat Taeyeon dan Tiffany terkekeh.
"Aku berangkat dulu ya mom"pamit Seulgi lalu mencium pipi Tiffany sekilas seperti biasanya.
Tiffany tersenyum manis.
"Hati-hati ne....""Ne...."kata Seulgi sambil sibuk dengan tasnya lalu berjalan meninggalkan meja makan namun setelah beberapa langkah dia kembali lagi lalu mencium pipi Taeyeon sekilas kemudian lari begitu saja.
"Aku berangkat dad, bye!"teriak Seulgi sambil berlari.
Taeyeon tersenyum bahagia sambil memegangi pipinya, rasanya sudah lama sekali Seulgi tidak melakukan itu padanya. Entahlah semenjak Seulgi memasuki bangku kuliah Seulgi sudah jarang melakukan hal manis itu, mungkin karena dia malu dan merasa sudah dewasa sekarang, begitulah pikir Taeyeon.
Ya, meskipun tidak banyak yang tau kelainan anak semata wayangnya tersebut tapi baginya, Seulgi adalah putranya.
Dulu saat masih kecil, Seulgi juga manja dengannya.
Tapi sekarang Seulgi sudah dewasa, jadi dia mungkin merasa aneh melakukan kontak fisik dengannya yang sama-sama pria, meskipun itu adalah ayahnya sendiri."Hahaha dia sudah tidak marah lagi ppany ah...."kata Taeyeon tanpa menghilangkan senyuman lebarnya dan membuat Tiffany juga ikut tersenyum bahagia.
"Sebahagia itu?"tanya Tiffany.
Taeyeon mengangguk semangat membuat Tiffany akhirnya tertawa.
***
Di mobil Joy.
Hari ini Joy sengaja menjemput Irene dan mengajaknya untuk berangkat bersama karena ada sesuatu yang dia ingin bicarakan secara pribadi dan tidak bisa dibicarakan di kantor.
"Kenapa kau tumben sekali menjemput ku?"tanya Irene.
"Aku sudah menemukannya..."kata Joy bahagia.
"Nugu?"bingung Irene.
"Aigoo eonni sudah lupa? anak yang eonni tampar di lift"kata Joy.
"Ahh, jinjja? kalau begitu bagus, aku bisa langsung menemuinya"kata Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Bear
Fanfiction"Galak, dingin, tu..tua? Anniya dia masih terlihat sangat muda meskipun umurnya sudah tua. Ahh kurasa sekarang aku sedang jatuh cinta. Mungkinkah?" "Dasar bocah ingusan, menyebalkan!" "Berikan aku sedikit saja ruang di hatimu, maka aku berjanji akan...