"Nunna!"
"Jennie ya!"teriak Irene bersamaan dengan Seulgi saat melihat tubuh Jennie ambruk ke lantai.
Seulgi langsung berlari dan meraih kepala Jennie lalu menepuk-nepuk pipi wanita bermarga Kim tersebut.
"Yha nunna..."Astaga dingin sekali, bawa ke sofa saja bear"kata Irene semakin panik setelah menyentuh tangan dingin Jennie.
Seulgi akhirnya mengangkat tubuh Jennie lalu menidurkannya disofa sedangkan Irene berlari ke kamarnya untuk mencari minyak aroma terapi.
"Selimut daddy..."kata Bella yang ternyata juga berinisiatif berlari ke kamar untuk mengambil selimutnya lalu membawanya keluar dengan susah payah.
Seulgi tersenyum.
"Gumawo, princess daddy pintar sekali"kata Seulgi lalu mengambil selimut dari tangan Bella kemudian memakaikannya di tubuh Jennie."Aunty Jennie sakit?"tanya Bella dengan wajah sedihnya lalu meletakan tangan mungilnya di kening Jennie.
"Gwenchana, aunty Jennie hanya butuh istirahat. Daddy sudah menelepon Dokter ke sini biar aunty diobati hmm? Sekarang princess lanjutkan sarapannya lagi ne"kata Seulgi lembut sambil terus memijit telapak tangan Jennie.
"Yer?"panggil Seulgi membuat Yeri yang sedari tadi diam saja menoleh.
"Nde?"
"Ajak Bella sarapan lagi ya, sebentar lagi jemputan kalian akan datang"kata Seulgi.
"Ne oppa"kata Yeri lalu mengendong Bella.
"Kajja kita lanjutkan sarapan"kata Yeri lalu berjalan ke meja makan lalu tak lama kemudian Irene kembali dengan membawa minyak aroma terapi di tangannya.
"Itu apa?"tanya Seulgi saat Irene hendak mengoleskannya di hidung Jennie.
"Minyak aroma terapi, waeyo?"tanya Irene.
"Sini biar aku saja, kau sarapan saja dengan anak-anak hmm?"kata Seulgi.
"Tapi...
Seulgi mengambil minyak dari tangan Irene lalu mengoleskannya di hidung Jennie.
"Gwenchana, aku sudah meminta dokter Park untuk ke sini. Lagi pula kau juga harus bekerja kan? setelah Jennie nunna sadar nanti biar aku ajak saja dia ke rumah..."Ke rumahmu?"heran Irene.
Seulgi mengangguk.
"Mmm, dia seperti ini karena nunnaku. Dia kan di Korea tidak ada keluarga, kalau di rumah kan ada mommy dan pelayan yang merawatnya"kata Seulgi.Irene masih diam menatap wajah pucat Jennie, membuat Seulgi meraih tangannya.
"Gwenchana, dia akan segera membaik. Lagipula orang tuaku juga sudah berjanji akan membantu mereka agar bisa bersatu kembali""Aku khawatir bear...
"I know tapi...
Ting Tong
Suara bel pintu memotong perkataan Seulgi.
"Ah itu pasti Dokter Park. Cepat sekali, cangkaman biar aku yang buka"kata Seulgi lalu berjalan ke arah pintu.
"Maaf memintamu datang pagi-pagi begini Dok"kata Seulgi begitu Dokter Park masuk.
"Gwenchana, kau seperti dengan siapa saja"kata laki-laki paruh baya tersebut sambil tersenyum.
"Oddi?"tanyanya kemudian.
"Dia disana masih belum sadar, aku sudah mengolesi hidungnya dengan minyak aroma terapi tapi dia tidak sadar juga"kata Seulgi sambil berjalan.
Dokter Park akhirnya memeriksa Jennie membuat Seulgi dan Irene bergenggaman tangan menunggu Dokter Park harap-harap cemas. Begitupun dengan Yeri dan Bella. Yeri menggendong Bella mereka sama-sama memperhatikan Dokter Park yang sedang memeriksa Jennie dari kejauhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Bear
Fanfiction"Galak, dingin, tu..tua? Anniya dia masih terlihat sangat muda meskipun umurnya sudah tua. Ahh kurasa sekarang aku sedang jatuh cinta. Mungkinkah?" "Dasar bocah ingusan, menyebalkan!" "Berikan aku sedikit saja ruang di hatimu, maka aku berjanji akan...