Jam 11:55.
Tok Tok Tok
Suara samar ketukan pintu tidak juga membuat wanita bermarga Bae itu mengalihkan pandangannya dari berkas di hadapannya. Dia bahkan mempersilahkan masuk orang tersebut tanpa menoleh.
"Sajangnim? ingin makan siang di kantor atau di luar?"tanya Joy dan akhirnya membuatnya mengangkat kepalanya lalu melihat jam tangannya.
"Di luar saja, kau temani aku ya? tunggu sebentar aku akan menyelesaikan ini dulu"kata Irene lalu kembali dengan berkasnya.
"Ye, kalau begitu saya tunggu di meja saya"jawab Joy sambil tersenyum.
"Ne..."jawab Irene tanpa mengangkat kepalanya.
Joy akhirnya kembali keluar sambil menggelengkan kepalanya.
Beberapa menit kemudian Irene akhirnya keluar dari dalam ruangannya sambil membawa tasnya.
"Kajja"kata Irene."Ne..."jawab Joy lalu merangkul lengan Irene sambil tersenyum.
"Kau ingin makan apa?"tanya Irene sambil berjalan ke arah lift.
"Emm, eonni ingin makan apa?"Joy malah kembali bertanya.
"Aku bertanya padamu Sooyoung ah, aku tidak mau kau mual-mual lagi karena menuruti kemauanku"kata Irene bersamaan dengan terbukanya pintu lift.
"Emm, eonni ingat makanan rumahan yang di bawakan Seulgi untuk eonni waktu itu tidak? rasanya enak sekali. Aku ingin makan itu sekarang, kajja kita ke cafenya saja eon"kata Joy bersemangat.
Irene sedikit berpikir.
"Ahh itu... tidak bisa Sooyoung ah"kata Irene sambil menggaruk belakang lehernya."Waee?"Joy memasang wajah sedihnya.
"Itu masakan Seulgi sendiri, dia memang membawanya dari cafe tapi Seulgi yang memasaknya sendiri di sana"kata Irene.
"Ahh"Joy akhirnya cemberut sedih.
"Nanti kalau dia pulang biar aku minta padanya untuk memasakannya untukmu, okay?"kata Irene.
"Tapi aku inginnya sekarang"kata Joy bersamaan dengan terbukanya pintu lift.
"Aigoo, jangan sedih begitu. Kita coba ke cafenya saja bagaimana? siapa tau di sana ada menu yang sama seperti yang di bawakan Seulgi waktu itu?"bujuk Irene. Dia sebenarnya tidak tahan melihat wajah Joy tapi dia menahannya karena tau hormon kehamilan memang aneh.
"Kalau tidak ada bagaimana?"tanya Joy.
"Ya kita makan yang ada saja"jawab Irene.
"Shireo!"kata Joy lalu melepaskan tangannya dari lengan Irene dan langsung berjalan meninggalkan Irene yang membuka mulutnya tidak percaya.
"Aigoo seharusnya tadi aku tidak bertanya dia ingin makan apa"kesal Irene lalu tertawa kecil melihat karena sikap Joy yang berubah seperti anak kecil tersebut.
Dan begitu dia masuk ke dalam mobil dia di buat kembali tersenyum karena melihat Joy yang cemberut layaknya bebek perawan.
Dan jangan lupakan kedua tangannya yang menyilang di dadanya itu, rasanya dia ingin sekali memukul kepalanya tapi mengingat Joy yang sedang hamil jadi dia mengurungkan niat jahatnya."Jadi kita mau makan apa?"tanya Irene saat supirnya sudah mulai menjalankan mobilnya.
"Molla, terserah eonni saja!"jawab Joy dengan nada kesalnya.
Irene menghela nafasnya lalu menyalakan ponselnya.
To : Daddy Bear ❤️
Bear, sedang apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Bear
Fanfiction"Galak, dingin, tu..tua? Anniya dia masih terlihat sangat muda meskipun umurnya sudah tua. Ahh kurasa sekarang aku sedang jatuh cinta. Mungkinkah?" "Dasar bocah ingusan, menyebalkan!" "Berikan aku sedikit saja ruang di hatimu, maka aku berjanji akan...