"Yha wae uro?"tanya Irene sambil terus menepuk-nepuk punggung Joy.
"M...molla"kata Joy di sela isakannya dan membuat Irene semakin terkekeh geli.
"Jadi kau dan Wendy sudah merencanakan kehamilanmu?"tanya Irene.
Joy mengangguk tanpa menghentikan tangisnya.
"Hanya untuk mendapatkan restu orang tua Wendy dan menikahkan kalian secepatnya?"tanya Irene lagi.
Joy mengangguk lagi lalu Irene akhirnya tertawa.
Joy melepaskan pelukannya.
"Jangan menertawakanku!"rengek Joy."Astaga kalian itu benar-benar gila"kata Irene di sela tawanya lalu menghapus air matanya yang keluar akibat terlalu banyak tertawa.
"Haishhh eonni menyebalkan"kesal Joy dengan suara paraunya karena habis menangis lalu menghapus sisa air matanya.
"Aigoo lihatlah wajahmu. Kajja kita ke rumah sakit saja untuk memastikan"kata Irene
"Sekarang? tapi sebentar lagi meetingnya di mulai eon. Meeting ini tidak bisa di cancel loh eon, ingat kan?"kata Joy.
Irene menghela nafasnya.
"Iya, aku hampir lupa. Cancel meeting untuk nanti sore. Kita ke Dokter sore, sekarang kau istirahat saja.Tidurlah di sini saja tidak apa-apa, tidak akan ada yang masuk kesini"kata Irene."Shireo! Aku harus ikut meeting eon, ini sangat penting"tolak Joy.
"Gwenchana aku bisa mengatasinya"jawab Irene.
"Tidak mau, eonni..."kekeh Joy.
Irene memutar matanya lelah.
"Baiklah terserah kau saja tapi awas saja jika kau sampai muntah lagi di depan para petinggi perusahaan"kata Irene."Arraseo, aku janji tidak akan muntah lagi"kata Joy lalu meminum teh hangatnya sampai habis.
"Apa kau sudah menyiapkan semuanya?"tanya Irene akhirnya berjalan kembali ke mejanya.
"Sudah, geundae eonni...
"Wae? pergilah perbaikilah make up mu dulu"kata Irene sambil kembali memeriksa berkasnya.
"Sebentar dulu eon, apa aku harus mengetestnya sendiri dulu?"tanya Joy akhirnya membuat Irene menatap dirinya.
"Memangnya kau sudah beli testpacknya? atau mau aku suruh OB untuk membelinya?"tanya Irene.
"Anniya, aku tadi sudah membelinya. Aku tadi takut mau mengetestnya sendiri, sekarang eonni temani aku ya?"kata Joy.
"Arraseo, sana ambillah"jawab Irene.
"Okay, cangkaman"bahagia Joy lalu keluar dari ruangan kerja Irene untuk mengambil tasnya.
Dan beberapa saat kemudian dia kembali ke ruangan Irene dengan membawa tasnya.
Dia mengambil testpack dari dalam tasnya kemudian menarik tangan Irene menuju ke toilet."Aigoo aku di sini Sooyoung ah...
"Annieyo, eonni tunggu aku di sini saja okay?"kata Joy menyuruh Irene untuk berdiri di depan pintu toilet.
Irene menghela nafasnya.
"Sana masuklah. Kau bisa sendiri kan?""Bisa, tunggu sebentar ya eon"kata Joy lalu benar-benar masuk ke dalam toilet.
Irene menyenderkan tubuhnya di tembok sisi pintu toilet sambil bersendekap menunggu Joy.
"Sooyoung ah..."Nde?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Bear
Fanfiction"Galak, dingin, tu..tua? Anniya dia masih terlihat sangat muda meskipun umurnya sudah tua. Ahh kurasa sekarang aku sedang jatuh cinta. Mungkinkah?" "Dasar bocah ingusan, menyebalkan!" "Berikan aku sedikit saja ruang di hatimu, maka aku berjanji akan...