Seulgi terbangun karena mendengar suara teriakan. Dia langsung mendudukkan dirinya dan membelalakkan matanya saat menyadari kalau dirinya tidak memakai bajunya dan hanya mengenangkan celana dalamnya saja.
Dan yang membuat dia bertambah shock adalah keberadaanya sekarang.Dia menatap foto Irene di dinding kaget.
"Shit!!"Seulgi langsung memakai bajunya dan juga celananya dengan cepat saat menyadari kalau dia sedang berada di kamar Irene sekarang.
"Andawe...andwae...mianhae Joohyun ah"gumam Seulgi panik.
Tok Tok Tok
"J..Joohyun ah...
Tidak ada jawaban.
Tok Tok Tok
"Joohyun ah, gwenchana?"Seulgi mengulanginya sekali lagi.
Hingga terdengar suara samar Irene dari dalam.
Ceklek
Irene keluar dengan mengenangkan bathrobe dan juga handuk yang melilit di kepalanya.
"Kau sudah bangun?"tanya Irene."Gw...gwenchana?"khawatir Seulgi lalu memegang bahu Irene seraya memeriksanya, membuat Irene yang diperlakukan seperti itu terkekeh.
"Aku baik-baik saja Seul, seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu. Kau tidak merasa hangover?"tanya Irene.
"Aku tadi mendengarmu berteriak, kau benar-benar tidak apa-apa?"tanya Seulgi masih khawatir.
Pipi Irene langsung memerah.
"I...itu tadi aku melihat kecoa"jawab Irene lalu duduk di atas kasurnya sambil mencoba menetralkan pipinya yang memerah.
Seulgi bernafas lega tapi seperkian detik kemudian dia kembali khawatir saat melihat leher Irene yang memerah keungu-unguan.
Seulgi berjongkok di depan Irene dengan raut wajah sedihnya.
"Ini? ki..kita? apa semalam aku menyakitimu?
Mianhae Joohyun ah, aku tidak mengingat kajadian semalam sama sekali. A..aku...Irene tersenyum lalu mengusap wajah Seulgi lembut.
"Gwenchana kau tidak menyakitiku dan kita tidak melakukan apapun seperti yang sedang kau takutkan sekarang ini""Tapi ini..."Seulgi menunjuk ke arah leher Irene yang penuh dengan tanda merah tersebut.
"Dan aku tadi bangun tidak memakai baju, aku..."Sshh"Irene meletakan jari telunjuknya di bibir Seulgi agar berhenti berbicara.
"Ijinkan aku menjelaskannya padamu dulu hmm?"kata Irene.
Seulgi mengangguk patuh dan membuat Irene tersenyum.
"Semalam kau datang kesini dalam keadaan sangat mabuk dan iya, kita memang hampir melakukannya tapi aku berhasil menahanmu"kata Irene jujur.
"Benarkah? apa aku semalam kasar padamu? Akh mianhae Joohyun ah..."frustasi Seulgi sambil menjambak rambutnya sendiri.
"Gwenchana hentikan itu"kata Irene sambil mengusap tangan Seulgi yang masih menjambak rambutnya.
"Akhh ini..."Seulgi menatap sedih leher Irene.
"Mianhae Joohyun ah, jeongmal mianhae..."kata Seulgi menatap Irene dengan mata berkaca-kaca nya.
Irene tersenyum lalu memijat kepala Seulgi di area alisnya lembut.
"Berhentilah meminta maaf, kau tidak salah apa-apa Seulgi ya. Kau sekarang pasti sangat pusing. Mandilah, aku akan membuatkanmu haejangguk hmm?"kata Irene.(Haejangguk = sup pereda hangover or hangover soup)
Seulgi masih diam menatap Irene dan menaruh kedua tangannya di pinggang Irene tanpa mengubah posisi berjongkoknya. Dia menikmati pijatan tangan Irene di kepalanya yang memang terasa sangat pening itu.
Tangan dingin dan pijatan Irene membuatnya merasa nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Bear
Fanfiction"Galak, dingin, tu..tua? Anniya dia masih terlihat sangat muda meskipun umurnya sudah tua. Ahh kurasa sekarang aku sedang jatuh cinta. Mungkinkah?" "Dasar bocah ingusan, menyebalkan!" "Berikan aku sedikit saja ruang di hatimu, maka aku berjanji akan...