"Yha neo mwoya?!"bentak Wendy.
"Yha bajingan, katakan di mana oppaku!"teriak wanita itu kepada Seulgi tidak memperdulikan Wendy.
Seulgi menatap datar ke depan sambil meremas sendok yang masih di pegangnya.
"Se..Seulgi ya..."takut Wendy. Dia bahkan tidak berani hanya sekedar untuk memberikan tissue kepada Seulgi untuk mengeringkan wajah dan rambutnya.
"Jawab aku brengsek!"bentak wanita tersebut akhirnya Seulgi tidak tahan lagi.
Dia membanting sendoknya dengan kasar lalu berdiri dan menatap wanita tersebut."Yha neo nuguya? kenapa kau datang-datang memakiku? apa kau gila?"tanya Seulgi dingin.
Wanita tersebut berjalan mundur takut.
"Kenapa diam?"Seulgi mengeratkan giginya.
"Jawab aku!"bentak Seulgi dan membuat wanita tersebut tersentak kaget.
"Seulgi ya..."khawatir Wendy.
"Yha kajja kita keluar saja"bisik Wendy.
Seulgi akhirnya menarik tangan wanita yang tak di kenalnya tersebut dan mengajaknya keluar dari cafe tersebut tidak memperdulikan teriakannya.
"Lepaskan brengsek!"
"Lepaskan!!"setelah sampai diparkiran wanita tersebut menarik tangannya kasar.
"Michin saekki apa kau mau aku laporkan polisi?!"
Seulgi tertawa tidak percaya sambil mengusap wajahnya yang basah dengan tangannya.
"Michigetda"kesalnya lalu terus maju mendekati wanita itu hingga membuat wanita itu berjalan mundur. Dia terus berjalan mundur karena Seulgi tidak mau berhenti mendekatinya dengan wajah dinginnya itu. Sampai akhirnya langkahnya terhenti saat punggungnya menubruk salah satu mobil yang terparkir disana.Wanita tersebut menelan ludahnya takut.
"Y..yha jangan mendekat!"Seulgi mengunci pergerakan wanita tersebut.
"Berhentilah berteriak dan jawab pertanyaanku. Kau ini siapa nona? Kenapa kau melakukan ini padaku?"Wanita tersebut diam dan menatap Seulgi dengan tatapan kebenciannya dan itu membuat Seulgi menghela nafasnya.
"Tidak mau menjawab ya? okay"kata Seulgi lalu menjauhkan tubuhnya."Aku akan melepaskanmu, aku akan mengganggap aku baru saja diserang wanita gila"kata Seulgi.
"Kajja Wen"ajak Seulgi.
Wendy yang sejak tadi hanya melihatnya akhirnya mengikutinya.
"Dia siapa Seul?"tanyanya sambil berjalan."Molla, dia tidak mau berbicara. Nanti aku akan menyuruh orang untuk mencari tau"kata Seulgi lalu dibalasi anggukkan mengerti dari Wendy.
Namun pada saat Seulgi dan Wendy hendak masuk ke dalam mobilnya, mereka mengurungkan niatnya karena wanita tersebut kembali berteriak."Yhaaa! Katakan dimana oppaku dulu brengsek!"teriak wanita tersebut lalu berlari kearah Seulgi.
"Yhaaaa katakan di mana oppaku!"
Wanita tersebut yang terus berteriak sambil menangis dan memukuli dada Seulgi membuat pengunjung cafe heboh.
"Yha agassi hentikanlah atau aku benar-benar akan menelepon polisi! Kenapa kau menanyakan oppamu kepada orang lain, agassi gila atau bagaimana?"kesal Wendy.
"Katakan dimana Sehun oppa!"
Seulgi dan Wendy akhirnya membulatkan matanya setelah mendengar nama Sehun.
Dan tangan Seulgi langsung refleks memegang tangan gadis itu agar berhenti memukuli dirinya.
"Hentikan!"teriak Seulgi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Bear
Fanfiction"Galak, dingin, tu..tua? Anniya dia masih terlihat sangat muda meskipun umurnya sudah tua. Ahh kurasa sekarang aku sedang jatuh cinta. Mungkinkah?" "Dasar bocah ingusan, menyebalkan!" "Berikan aku sedikit saja ruang di hatimu, maka aku berjanji akan...