Di kantin.
"Seungwan ah!"panggil Seulgi dari kejauhan.
Wendy menoleh kemudian Seulgi menghampiri Wendy dan duduk di depannya.
"Wae? Kau sudah dapat info tentangnya?"tanya Wendy.
"Tentu, aku bahkan sudah mendapatkan nomornya"jawab Seulgi dengan senyuman bangganya.
"Jinjja?!"kaget Wendy dengan mata berbinar-binarnya.
"Yha cepat katakan padaku. Siapa namanya?"tanya Wendy tak sabar.
Seulgi hanya menjawabnya dengan uluran tangannya membuka Wendy memutar matanya malas.
"Aku akan membelikanmu nanti sepulang kuliah..."kata Wendy.
"Janji ya?"kata Seulgi.
"Astaga kau tidak percaya padaku?"kesal Wendy.
Seulgi terkekeh pelan.
"Arraseo. Namanya Park Sooyoung biasa di panggil Joy"kata Seulgi."Lalu?"tanya Wendy.
"Mwo?"Seulgi kembali bertanya.
"Hanya itu?"tanya Wendy dengan wajah tidak percayanya.
"Lalu kau mau apa lagi? 100 pringles 1 info"kata Seulgi di akhiri dengan tawanya lalu pergi dari hadapan Wendy.
"Mwo?! Yha mau kemana?"teriak Wendy lalu mengejar Seulgi.
"Hari ini 100, besok aku belikan lagi. Ayolah beritahu aku nomornya juga"rengek Wendy tapi hanya di balasi tawa oleh Seulgi.
.
.
Di depan mini market, jam 3 sore.
"Bella ya, kita pulang saja ya? oppamu itu tidak akan ke sini" kata Yeri.
Iya, Yeri menepati janjinya untuk mencari oppa tampan yang Bella selalu ceritakan dengan cara menunggunya di sini, di depan mini market dimana Bella dan sang oppa tampan itu bertemu.
"Shireo Bella mau menunggu oppa tampan"kata Bella tetap kekeh.
"Tapi kita di sini sudah dari siang Bell, mommymu nanti akan marah kalau tau kita kelayapan begini"kata Yeri.
Bella menundukkan kepalanya dan melengkungkan bibirnya ke bawah.
"Bella mau oppa, aunty"kata Bella lalu menatap Yeri dengan mata berkaca-kacanya.
"Arraseo-arraseo jangan menangis. Kita tunggu dia hmm? Tapi kalau sampai satu jam lagi dia tidak datang kita pulang ya? besok kita kemari lagi. Aku tidak mau kalau sampai kita kena marah mommy mu nanti. Okay?"bujuk Yeri.
Bella menarik ingusnya kemudian mengangguk patuh.
Namun setelah satu jam berlalu, oppa tampan Bella tidak juga muncul, mereka memutuskan untuk pulang dengan berjuta kesedihan di hati Bella.
Gadis kecil berusia empat tahun yang biasanya cerewet tersebut mendadak hanya diam saja di kamarnya.
"Bella ya..."panggil Yeri khawatir.
"Huwaaaaaaa"
Begitu di panggil Yeri, Bella langsung menangis begitu kencangnya dan memeluk Yeri erat.
"Hei, besok kita kesana lagi okay? gwenchana uljimma"kata Yeri berusaha menenangkan keponakannya tersebut sambil menepuk-nepuk punggung mungilnya.
"Sebenarnya dia itu siapa? kenapa bisa membuat Bella seperti ini? aneh sekali"batin Yeri heran. Pasalnya keponakannya itu bukanlah anak yang mudah bisa langsung dekat dengan seseorang apalagi dengan orang yang tidak di kenalnya. Tapi ini, bahkan Bella baru bertemu dengan orang itu sekali, tapi dia sudah berhasil merebut hatinya seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Bear
Fanfiction"Galak, dingin, tu..tua? Anniya dia masih terlihat sangat muda meskipun umurnya sudah tua. Ahh kurasa sekarang aku sedang jatuh cinta. Mungkinkah?" "Dasar bocah ingusan, menyebalkan!" "Berikan aku sedikit saja ruang di hatimu, maka aku berjanji akan...