53

12.6K 1.9K 117
                                    


Irene telah lebih mengenal keluarga Seulgi setelah menghabiskan beberapa jam dengan mereka.
Terutama Taeyeon, bos besarnya itu ternyata memiliki sifat suka bercanda sama seperti Seulgi. Sisi lain Taeyeon yang jauh berbeda tidak seperti saat di perusahaan itu membuat Irene nyaman berada di tengah-tengah keluarga Kim.

Irene bahkan tidak malu lagi untuk berbicara santai dengan mereka atau bahkan menanggapi candaan mereka, meskipun masih sedikit kikuk untuk memanggil Taeyeon dengan sebutan uncle, tapi Irene bahagia. Keluarga Seulgi menerimanya dengan sangat hangat. Mereka bahkan terang-terangan mengungkapkan bahwa mereka sudah tidak sabar untuk menikahkan Seulgi dan dirinya.

Senyuman di wajah Irene tidak luntur sedari tadi, bahkan setelah dia sudah di dalam mobil perjalanan menuju ke apartemennya. Dia masih belum bisa menghilangkan senyumannya sambil menatap sisi wajah Seulgi yang sedang fokus menyetir.

Karena menyadari tatapan Irene, Seulgi akhirnya melirik dan tersenyum saat melihat Irene yang masih tersenyum lalu menyatukan tangannya dengan tangan kiri Irene.
"Ingat ya pesan mereka, kau harus sering-sering main ke rumah"kata Seulgi lalu mencium punggung tangan Irene.

"Arraseo...

"Geundae..."Seulgi menepikan mobilnya.

"Waeyo?"heran Irene.

Seulgi menatap Irene dalam.
"Aku kan sudah mengenalkanmu kepada orang tuaku, kapan kau mengenalkanku dengan orang tuamu?"

"Kau ingin bertemu dengan mereka?"tanya Irene lalu Seulgi mengangguk-anggukkan kepalanya cepat.

"Hmm, hari minggu saja bagaimana?"tanya Irene.

"Okay, gumawo"kata Seulgi lalu menciumi tangan Irene beberapa kali setelah itu kembali menjalankan mobilnya.

.

.

Beberapa menit kemudian.

"Aku antar ya? aku ingin melihat princess sebentar"kata Seulgi sebelum keluar dari mobil.

"Mungkin dia sudah tidur, tidak usah ya? kau langsung pulang saja besok kau kuliah kan?"

"Gwenchana, aku akan mengantarmu sampai di depan pintu dan feeling ku bilang kalau princess sedang menungguku sekarang"kata Seulgi dengan wajah percaya dirinya dan membuat Irene tertawa.

Seulgi keluar dari mobil terlebih dahulu baru membukakan pintu untuk Irene seperti biasanya.
"Geundae, ini mobil baru ya? aku baru melihatnya kau memakai ini"tanya Irene saat baru keluar dari mobil sport tersebut.

"Akhirnya kau bertanya juga. Ini hadiah dari daddy, dan baru dibelikannya saat pulang dari LA kemarin"kata Seulgi lalu mengandeng Irene berjalan menuju lift.

"Hadiah?"tanya Irene.

"Mmm, sebenarnya dia sudah lama menjanjikannya tapi baru kemarin di belikannya dan sekaligus mengembalikan credit cardku"kata Seulgi bersamaan dengan terbukanya pintu lift.

Irene diam menatap Seulgi dan Seulgi mengerti.
"Aku tidak minta sayang... aku memang sudah lama mengincar mobil itu tapi sungguh daddy membelikannya dengan kemauannya sendiri. Sebenarnya karena dia kalah taruhan sih, anniya bukan taruhan lebih tepatnya dia memberiku challenge dan dia kalah"kata Seulgi mejelaskan lalu di akhiri dengan tawa pelannya.

"Memangnya challenge apa?"tanya Irene mulai penasaran dengan cerita Seulgi.

"Cafe. Dia mau aku mengembangkan cafe itu dalam satu bulan dan dia akan mengembalikan credit card milikku plus mobil baru. Sebenarnya daddy berniat menghukumku tapi dia salah memilih hukuman"jawab Seulgi lalu tertawa dan membuat Irene ikut tertawa.

Annoying BearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang