"Yha jangan berteriak pabo ya kau pikir ini hutan?"marah Jisoo saat melihat Wendy mendekat lalu menarik telinganya.
"Aaaa apooo nunna mianhae...mianhae..."rintih Wendy sambil memegangi tangan Jisoo.
"Ck.kalian ini sama saja"kesal Jisoo lalu melepaskan telinga Wendy.
"Hehehe nunna kapan datang? semalam aku sudah dari sini tapi kalian malah tidak ada"kata Wendy.
"Ji, kajja aku sudah terlambat"kata Jennie membuat Wendy, Jisoo dan juga Seulgi menoleh.
"Cantik"celetuk Wendy.
Jisoo menoleh kesal sedangkan Seulgi menyeringai.
"Mworago?"kesal Jisoo."M..mwo? wae? aku kan hanya berbicara yang sebenarnya"kata Wendy sambil berjalan mundur karena takut tatapan marah Jisoo.
"Jangan macam-macam Seungwan ah, dia itu calon kakak iparmu"kata Seulgi.
"What? Jinjja? Nunna akhirnya jatuh cinta juga? Woahh daebak!"kata Wendy sambil bertepuk tangan bahagia.
"Hai calon kakak ipar, namaku Wendy"sapa Wendy kepada Jennie sambil tersenyum manis.
Jennie tersenyum.
"Ne, senang berkenalan denganmu Wendy, dan aku Jennie""Sudah-sudah acara berkenalannya kita lanjutkan nanti saja. Kajja"ajak Jisoo lalu menarik tangan Jennie.
"Bye sampai bertemu lagi"pamit Jennie kepada Seulgi dan Wendy sambil melambaikan tangannya.
Seulgi dan Wendy membalasnya secara bersamaan sambil tersenyum.
"Ingat kita belum selesai Seul, kau nanti harus menceritakannya kepadaku"kata Jisoo lalu benar-benar menghilang dari pandangan Seulgi dan Wendy.
"Cerita apa?"tanya Wendy.
Seulgi menunjuk wajahnya sendiri.
"O"kata Wendy sambil mengangguk.
"Bisa kau ceritakan semuanya dari awal?"tanya Wendy.
Seulgi kemudian berdiri.
"Kita ke kamarku saja, rasanya aku ingin tidur""Seulgi sudah di minum obatnya?"tanya Tiffany saat baru saja ingin naik ke atas tangga.
"Sudah mom...
"Good. Ya sudah sekarang istirahatlah, Wendy temani Seulgi dulu ya. Aunty mau keluar sebentar ada janji dengan teman aunty"katanya.
"Okay, serahkan saja pada Wendy..."kata Wendy dan membuat Tiffany tersenyum.
.
.
Di kamar Seulgi.
Seulgi menganti bajunya dahulu sebelum memutuskan untuk tidur di ranjangnya.
Wendy masih menatap Seulgi, dia tadi juga melihat luka membiru di perut Seulgi.
"Yha jangan tidur, kau bilang ingin bercerita..."kata Wendy akhirnya.
"Ahh kepalaku rasanya pusing sekali. Bukannya kau ke sini karena sudah di beri tahu Joy nunna ya?"kata Seulgi.
"Iya, tapi rasanya aneh kalau tidak kau sendiri yang menceritakannya"jawab Wendy.
Seulgi tersenyum lemah.
"Kau ini aneh sekali, ceritanya akan tetap sama kok. Uncle itu tiba-tiba saja menghajarku saat aku baru sampai di sana"kata Seulgi lalu menutup matanya."Kenapa kau tidak melawan Seulgi ya, kau bahkan bisa melawan 5 orang seperti dia secara bersamaan waktu SMA"kata Wendy tidak habis pikir.
"Waktu aku ke rumah sakit aku memang sudah babak belur, jadi aku sudah tidak punya tenaga lagi"jawab Seulgi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Bear
Fanfiction"Galak, dingin, tu..tua? Anniya dia masih terlihat sangat muda meskipun umurnya sudah tua. Ahh kurasa sekarang aku sedang jatuh cinta. Mungkinkah?" "Dasar bocah ingusan, menyebalkan!" "Berikan aku sedikit saja ruang di hatimu, maka aku berjanji akan...