02. She is mine!

52.7K 3.1K 312
                                    

Happy Reading 🤗

*****

Sore hari Airin dan Liana sibuk dengan menyiram bunga mereka, dan juga menanam bunga mawar yang di beli oleh Liana tadi di pasar.

"Ugh, akhirnya selesai" kata Airin mengusapkan dahinya.

"Iya, Bunda juga capek sana kamu mandi gih" perintah Liana kepada Airin.

"Iya Bun" sahut Airin langsung melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang terdapat di dalam kamarnya. Lima belas menit kemudian Airin sudah bersih dan rapi dengan pakaian santainya.

"Gimana dengan sekolah baru kamu?"
tanya Deva menyuruh Airin duduk di sampingnya.

"Baik Yah, temen-temen juga baik sama Irin," balas Airin dengan senyum mengembang.

"Baguslah kalo begitu"

"Hei, ayok kita makan dulu" ujar Liana meletakkan masakannya yang dibantu dengan Bi lili.

***

Pagi hari Airin dikejutkan oleh kehadiran sosok Andra tiba-tiba, ia juga bingung dimana dia tau dengan alamat rumahnya, apa kemarin dia mengikuti Airin sampe rumah? Atau dia mempunyai mata-mata? Ah Airin bingung dengan Kakak kelasnya satu ini.

"Kakak dimana tau alamat rumah aku?" tanya Airin yang sudah berada di depan pagar rumahnya.

"Haruskah gue kasi tau? Selain lo manja lo juga kepo rupanya" balas Andra yang membuat Airin menatap Andra jengkel.

Sangat menyebalkan bukan? Oh ayolah ini bukannya Airin kepo atau apalah tapi pertanyaannya harus wajib dijawab, siapa sih yang nggak bertanya kalo ada sosok orang yang baru kenal tiba-tiba sudah berada di depan rumah?

"Kenapa diem? Nggak naik?" tawar Andra mengisyaratkan matanya untuk naik keatas motornya.

"Tapi Kakak kan nggak ada nawarin tadi" balas Airin polos yang membuat Andra kesal sendiri.

"Trus gue keruamah lo ngapain dong
Selain jemput lo kesini? masak gue minta nasi disini?"

"Kakak mau minta nasi?" tanya Airin lagi yang sekarang membuat Andra benar-benar frustasi.

"Pilih naik ato gue tinggal?" tanya Andra, batasan sabarnya saat kini sudah habis perlahan-lahan, dan moodnya untuk menjemput Airin juga turun seketika.

"Tinggal aja Kak, aku juga nggak suruh kakak jemput aku"

"nih anak buat gue kesel setengah mati aja!"

Dengan cepat tanpa berpikir panjang Andra menggendong tubuh Airin dan meletakkannya di atas motor merahnya, Airin yang mendapatkan perlakuan yang tiba-tiba seketika tubuh Airin menjadi kaku dan tak lupa dengan mata yang ingin keluar, ingin memberontak? Digerakin aja nggak bisa apalagi memberontak.

"Pegangan kuat-kuat, gue takut lo jatuh, nanti gue juga yang repot" perintah Andra mengambil tangan Airin lalu melingkarkan tangan Airin di depan perutnya.

"Eh Kak, mau kemana?" tanya Airin yang sudah sadar dengan dunianya saat ini.

"Kesekolah cantik, emangnya mau kemana lagi, cantik-cantik kok bego?" gumam Andra pada kalimat
terakhirnya.

"Aku nggak bego ya Kak, jangan asal ngomong deh, di sekolah yang dulu aku sering dapet peringkat pertama, dan semoga aja di sekolah baru ini aku bisa dapet lagi" bukanya Airin sombong tapi memang benar dulu disekolah lamanya ia selalu dapat peringkat pertama.

"Sombong! Lagian dulu bukan sekarang," yahh, sepertinya seorang Andra Alditama sedang meremehkan
Airin, yang setiap ada perlombaan olimpiade di sekolah ia selalu ikut, bahkan hampir semua perlombaan membawa juara pulang.

"Sekarang juga aku harus berusaha biar dapet peringkat satu disekolah"

"Kita buktikan, kalo lo dapet peringkat satu di kelas, gue bakalan jadi babu lo setiap hari tapi kalo sebaliknya, gimana kalo lo jadi pacar gue?" tantangan Andra yang diberikan kepada Airin menurutnya sangat tidak setuju, apalagi masalah pacar, hei dia bersekolah untuk mencari ilmu bukan mencari pacar, menurutnya itu belum pantas jika ia punya pacar, jujur selama ini ia belum pernah berpacaran, jika sekedar rasa suka sih pernah tapi hanya sekali, bayangkan hanya sekali!

Dulu pada saat ia duduk dikelas 3 SMP, ia pernah menyukai seseorang secara diam-diam, ia hanya memberitahukan kepada sahabatnya, karena hanya dia sajalah yang menjadi teman Airin dulu, tetapi pada suatu hari Kayla-sahabat Airin satu-satunya membongkar rahasia Airin dihadapan cowok tersebut.

Airin yang mengetahui itu tak habis pikir dengan sahabatnya itu kenapa tega sekali? Padahal Airin sangat percaya padanya, di dalam hatinya ia adalah teman yang baik, tetapi ini? Tega sekali ia mebongkar rahasianya.

Kalian tau apa yang terjadi?

Iya, cowok tersebut mempermalukan Airin di depan banyaknya siswa-siswi yang menonton kejadian itu.

Sakit hati? Sudah pasti.

Airin berjanji kepada dirinya sendiri agar tidak lagi menyukai seseorang terlalu dalam, tiba-tiba semua teman Airin berkurang, banyak siswi yang mengatakan dia murahan, ia tau sekali bagiamana rasa sakitnya jika diperlakukan seperti itu.

Sakitnya luar biasa!

"Nggak, aku nggak setuju dengan ucapan Kakak tadi" ujar Airin sambil menggelengkan kepalanya, cukup waktu itu saja ia terskiti.

"Kenapa?"

"Nggak kenapa-napa" balas Airin.

Tidak terasa mereka sudah berada di parkiran sekolah dengan Airin sudah turun dari motor sport Andra.

"Makasih kak" ucapanya halus membuat Andra adem saat mendengarnya.

"Kak Andra, kok tumben sih nggak jemput aku?" tanya seseorang gadis yang tiba-tiba muncul di hadapan Andra. "Lah ini siapa?" lanjut gadis tersebut.

"Dia pacar gue, kenapa?" tanya Andra kepada gadis tersebut, sedangakan Airin terkejut bukan main saat Andra mengeluarkan ucapan bahwa ia adalah pacar Andra.

"Lo beneran pacar Kak Andra" tanya gadis tersebut sambil menatap Airin dengan selidik.

"Ngg--" ucapan Airin terpotong dengan ucapan Andra yang tiba-tiba.

"Ck! Lo itu gimana sih?" kesal Andra kepada gadis tersebut "Gue kan udah bilang sama lo, kita udah PUTUS, jadi nggak ada hubungan apa-apa lagi diantara kita" ucap Andra sambil menekan setiap kata-katanya.

Tiba-tiba saja gadis itu pergi dari hadapan mereka.

"Kak, Maksud kakak apa tadi?"

"Kenapa?"

"Kenapa kakak tadi bilang aku pacarnya kamu?!" tanya Airin to the point.

"Emang bener kok kamu pacar aku, mulai detik ini, menit ini, hari ini, Minggu ini, bulan ini, tahun ini, kamu jadi pacar aku," hei sejak kapan gaya bicara Andra menggunakan Aku-kamu?

Percayalah dari banyaknya mantan Andra, hanya Airin dan mantan pertamanya saja yang menggunakan gaya bicara dengan Aku-kamu, catat hanya Airin dan mantan pertamanya, selain itu tidak pernah, menurutnya itu tidak penting, tapi ini? apakah menurut Andra gadis tersebut sepesial di matanya?

"Tapi nggak bisa gitu dong Kak" Airin tidak terima dengan seenak jidatnya
Andra mengklaim dirinya sebagai pacarnya, ia sangat tidak setuju!

"Nggak ada penolakan, sini aku anterin ke kelas" ajak Andra kini tangan Airin dan Andra sudah bertautan dan anehnya Airin tidak melepaskannya.

"Aneh tadi ngeselin sekarang tiba-tiba manis" batin Airin.

"Belajar yang rajin baby, nanti istirahat aku jemput, jangan kemana-mana oke?"

Setelah mengatakan itu Andra mengusap pelan poni Airin yang seperti Dora.

****

Hai teman-teman, kasi kritikan dan sarannya dong.

Vomentnya boleh?

My Possessive Boyfriend (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang