BUDAYAKAN VOTE!
~Happy Reading~
🥀
"Itu tadi siapa?" tanya Hana kepada Andra sambil menuju kelasnya.
"Pacar aku" jawab Andra santai.
Hana syok seketika saat mendengar jawaban dari Andra, sebelumnya ia tidak kepikiran bahwa Airin adalah pacarnya, ia kira mereka tadi hanya sebatas teman.
"Aku kira kamu masih ada rasa sama aku, dan gak bakalan nyari yang lain lagi, tapi perkiraan aku salah" jawab Hana menunduk.
Andra diam, dirinya tidak tau juga dengan perasaannya kepada Hana, sebenarnya Andra ingin memulai yang baru lagi dengannya tetapi di sisi lain, ia sudah punya Airin.
"Kamu masih sayang kan sama aku?" tanya Hana lagi menatap kedua mata Andra.
"Iyaa, masih" ucap Andra tanpa ragu.
Mungkin jika tidak ada Airin, Andra akan tergila-gila lagi dengan Hana, tetapi dengan hadirnya Airin ia tidak tega meninggalkan gadis itu, terlebih lagi dia sudah berjanji kepada dirinya sendiri tidak akan menyakiti hati Airin.
"Kalo aku suruh milih aku atau cewek yang tadi, kamu lebih milih mana?" tanya Hana yang membuat Andra lagi-lagi terdiam.
"Gue gak bego Na, jelas-jelas gue lebih milih pacar gue" batin Andra.
"Mungkin kamu" bohong Andra, ia hanya tidak tega setelah mengatakan sejujurnya Hana akan sedih, ia tidak mau hari bertemunya yang sekian lama tidak berjumpa harus di temani kesedihan dari Hana.
"Yang pasti dong,"
"Aku lebih milih Kamu" senyuman Hana mengembang, dengan langsung ia memeluk Andra erat.
"Makasih" jawab Hana yang masih memeluk Andra.
Tanpa di sadari oleh mereka, ada seseorang yang mendengar percakapan mereka dari awal sampai akhir.
***
Bel istirahat telah berbunyi, kini Airin sedang menunggu Andra di kelas, tiba-tiba ponselnya bergetar tanda ada pesan masuk.Andra
Irin, langsung aja ke kantin ya, aku udah tunggu kamu di sini .Iyaa, sekarang aku ke sana
Setelah menjawab pesan dari Andra, dengan langsung Airin melangkahkan kakinya ke kantin menuju meja Andra.
Terlihat di sana Andra sedang melambaikan tangannya menyuruh Airin untuk duduk dengannya, Airin hanya menurut ia dengan langsung menemui Andra, dan untuk kedua kalinya ia melihat tatapan itu dari Hana.
"Kamu mau mesen apa? Biar aku aja yang pesenin" kata Andra.
Airin bingung ingin memakan apa, tiba-tiba nafsu makanya hilang seketika, padahal tadi sebelum bel istirahat ia sudah sangat lapar.
"Mau beli apa hm?" tanya Andra lagi.
"Roti boleh?"
"Kalo makan roti aja bakalan kenyang di perut?" tanya Andra yang di berikan anggukan oleh Airin.
"Yakin gak laper nanti?"
"Ini gue punya roti" ujar Hana menyodorkan sebungkus roti selali kepada Airin.
"Dapet roti di mana?" tanya Andra.
"Kan tadi kita beli di sana" jawab Hana menunjuk salah satu kantin.
"Oh iya. Kamu suka roti itu?" tanya Andra melirik roti selai yang berada di depannya.
Airin mengangguk sambil tersenyum, dengan perlahan ia membuka roti tersebut lalu memakannya.
"Tunggu sebentar ya, aku mau beli minuman" kata Andra yang di berikan anggukan oleh Airin.
"Siapa nama lo? Tadi gue lupa" tanya Hana ketika Andra sudah pergi.
"Airin Belinda Putri, panggil aja Airin" jawabnya sembari tersenyum.
"Lo pacarnya Andra kan?"
Airin menganguk.
"Berapa lama?"
"Kurang lebih dua bulan" jawab Airin
"Lo mau gak ikhlasin Andra ke gue?" tanya Hana santai dengan ekspresi wajah yang sama sekali tidak bersalah.
"Maksud kamu?"
"Gue balik ke Indonesia hanya untuk ngambil hati Andra lagi, gue bakalan berusaha ngerebut Andra dari lo" ucap Hana tersenyum manis.
"Terserah kamu aja, yang jalanin kan kamu bukan aku, nanti kalo misalnya gak berhasil, berarti perjuangan kamu hanya berhenti di situ" balas Airin yang tak mau kalah dengan Hana.
"Semisalnya kalo berhasil?" tanya Hana lagi.
"Berhasil apa?" tanya Andra tiba-tiba yang membuat Hana mendongak ke arah Andra.
"Enggak kok, tadi kita cuma bahas tentang lingkungan di sekolah sini" jawab Hana tersenyum.
Andra hanya mengangguk, lalu menatap Airin yang sedari tadi hanya menunduk.
"Kenapa hm?" tanya Andra sambil membuka botol minuman lalu memberikan kepada Airin.
"Enggak apa-apa kok" jawab Airin.
"Bener?" tanya Andra
"Iya"
"Senyum dulu dong" pinta Andra.
Mendengarnya saja sudah membuat Airin tersenyum.
"Nah gitu dong, kan jadi tambah cantik" ujar Andra mengacak rambut Airin gemas.
***
Airin memegang perutnya yang terasa sakit, sangat aneh rasanya, Mitha yang menyadarinya dengan segera menghampiri Airin.
"Lo sakit perut?" tanya Mitha menatap perut Airin.
"Perut Irin sakit banget" jawab Airin lirih.
"Sini gue anterin ke toilet" ucap Mitha menarik pelan tangan Airin.
"Gak usah, aku gak pengen" jawab Airin yang setia memegangi perutnya.
Satu ide terlintas di benaknya, dengan cepat Mitha merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya lalu menelpon seseorang.
Beberapa menit kemudian datanglah Andra, dengan cepat ia menghampiri
Airin."Kamu kenapa?" tanya Andra khawatir.
"Perut aku sakit"
"Kenapa bisa? Sini aku anterin ke UKS" ucap Andra yang di beri gelengan oleh Airin.
"Coba pake minyak telon aja, biar gak terlalu sakit" ucap Dewi memberikan minyak telon tersebut kepada Airin.
Airin menganguk, ia langsung berbalik badan dan mengoleskan sedikit minyak tersebut ke area perutnya.
"Makasih" jawab Airin.
"Udah gak sakit lagi kan?" tanya Andra.
"Dikit"
Andra tersenyum, lalu membereskan buku-buku Airin yang berada di atas mejanya supaya lebih rapi.
"Istirahat kedua jangan kemana-mana ya, nanti aku ke sini lagi" kata Andra mencium singkat kening Airin.
"AW, SO SWITT!" kata salah satu seseorang siswi sambil menatap mereka berdua.
"Makanya cari pacar" setelah mengatakan itu Andra langsung pergi dari kelas Airin, mendengar jawaban cowok itu membuat sesi kelas tertawa menatapi siswi tadi.
"Apa sih?! Gak lucu yaa" kata siswi tersebut dengan perasaan yang amat jengkel.
"Beruntung banget lo punya pacar kayak Kak Andra" komentar Mitha
Sedangkan Airin hanya bisa tersenyum malu.
*********
10-02-20👀
Jangan lupa Voment yaa.
Makasih bagi yang udah mampir.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Boyfriend (COMPLETED)
Teen Fiction"Kalo ada cowok yang berani deketin kamu, berarti dia punya nyali untuk berhadapan sama aku" "T-tapi-" "Shtt, kamu mau aku ngebunuh orang?" ••• Airin Belinda Putri adalah gadis yang lugu dan polos, murid baru dari SMA Jaya Kencana, ia terpaksa pind...