BUDAYAKAN VOTE
~Happy reading~
🥀
"Ternyata jiwa kepercayaan Hana ke aku lebih kuat ketimbang kamu"
"Maksud kamu?"
Andra terdiam sejenak, lalu kembali menatap Airin yang menunggu jawabannya, terlihat dari mimik wajah Airin yang sangat terluka karena ucapannya tadi.
Andra sebenarnya tidak tega, tetapi kesalnya terhadap Airin yang sama sekali tidak menuruti perintah'nya apalagi ini menyangkut tentang Bryan.
Dia sama sekali tidak suka!
"Dulu pas kita pacaran, Hana tetap percaya sama aku ya walaupun aku sering lirik cewek lain, karena dia yakin aku gak akan berpaling dari dia" jelas Andra sambil meneguk susu kotaknya.
Tidak dapat respon dari Airin, ia melirik gadis itu sekilas lalu membuka susu kotak yang di berikan'nya tadi kepada Airin.
"Minum" perintah Andra yang langsung di terima olehnya.
"Makasi"
"Hm"
"Kamu ngerti apa yang aku bilang tadi?" Andra kembali bersuara.
"Yaudah jadiin aja Hana pacar kamu, selesai kan?" jawab Airin enteng, tetapi Andra malah melototkan matanya, ia tidak menyangka Airin mengatakan itu.
"Maksud kamu bilang kayak gitu apa? Kamu nyuruh aku biar punya dua pacar gitu?" tanya Andra masih tak percaya.
Airin menggeleng, "maksud aku kita putus!" demi apa pun Andra terkejut sampai tubuhnya menegang ketika mendengar ucapan yang keluar dari mulut Airin.
"Gak! Kenapa harus putus sih?"
"Kenapa, Gak mau?"
"Ya enggaklah!" ucap Andra cepat.
"Cukup sampai di sini aja" Airin menunduk, membiarkan air matanya turun ke bawah dan menahan rasa sakit yang tengah ia rasakan pada area dada.
"Jangan bercanda Rin! Atau ini ada hubungannya sama Bry—"
"Ini sama sekali gak ada hubungannya sama Bryan, stop bahas Bryan!!" Airin semakin terisak sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangan, ia juga tidak percaya akan menjadi seperti ini, detik berikutnya bisa ia rasakan Andra tengah memeluk dirinya.
Memang pelukan Andra sangat hangat saat ini tetapi ia menahan dirinya agar tidak membalas pelukan Andra.
"Aku tau pikiran kamu sekarang lagi kacau, hati kamu sakit dengerin ucapan aku tadi tapi kamu harus percaya kalo aku lebih sakit liat kamu nangis. Aku salah Rin" ucap Andra lalu mencium pelan puncak kepala Airin.
"Aku kayak gini karena kesel sama kamu, aku gak mau kamu deket-deket sama Bryan, dan menurut aku kamu berlebihan harus setiap hari ngejenguk Bryan" Airin tidak bisa menahan dirinya untuk tidak memeluk Andra.
Bohong jika Airin mengatakan pelukan Andra tidak nyaman, justru ia sangat hangat dan kalo bisa ia ingin sekali setiap hari di peluk oleh Andra.
Andra melepaskan pelukannya, lalu menatap Airin dengan lembut tak lupa kedua tangannya menggenggam tangan mungil Airin.
Bisa di lihat punggung tangan Andra yang di sebelah kanan penuh dengan luka dan memar, Airin agak ngeri melihatnya, ingin bertanya mengenai itu tetapi ucapan dari Andra mengurungkan niatnya.
"Aku gak suka kamu deket-deket sama cowok lain, kamu tau itu kan?" cowok itu mempererat genggaman tangannya dengan Airin.
"Tapi aku capek harus kayak gini terus" Airin menunduk dengan air mata yang kembali turun.
"Stt, jangan nangis aku mohon kamu jangan nangis" pinta Andra kepada Airin, memang benar ia sama sekali tidak bisa mendengar seorang perempuan menangis di depannya.
Apalagi alasan Airin menangis karena dia.Cowok itu mengusap air mata Airin dengan kedua ibu jarinya lalu mendekatkan wajahnya pada wajah Airin mencium pelan pipi Airin dan terakhir di bibir.
Airin terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Andra, jantungnya berdegup kencang ia ingin menjauhkan wajahnya tetapi tidak bisa karena pada bagian belakang kepala Airin sudah di tahan oleh tangan besar Andra.
***
Semenjak ciuman itu, Airin terlihat sedikit canggung dengan Andra. Dia hanya diam tanpa mau bertatapan langsung dengan Andra."Aku mau pulang"
"Mau aku anterin?"
"Aku bawa motor"
"Yaudah kamu hati-hati di jalan" kata Andra lalu mengantarkan Airin sampai di depan rumahnya.
"Kalo udah sampai di rumah kabarin aku ya" ujar Andra yang di berikan anggukan oleh Airin.
Sebelum pulang ke rumah, Airin melambaikan tangannya ke arah Andra ia tersenyum kala melihat cowok itu sedikit menjahilinya sebelum pulang.
"Inget pesen aku"
"Iya, aku pulang dulu ya"
Ya begitulah, mereka berdua tidak bisa mempunyai masalah terlalu lama, terlebih lagi Andra. Dia sayang Airin dan tak mau kehilangan gadisnya, maka dari itu sebisa mungkin ia akan mengalah.
***
"Gimana, lo mau kan? Gue dari awal udah benci sama Airin" cewek itu tersenyum miring menatap lawan bicaranya."Gue gak mau. Gue gak mau pake rencana kampungan lo itu" jawabnya sambil melipatkan kedua tangannya.
"Terserah kamu aja, yang jalanin kan kamu bukan aku nanti kalo misalnya gak berhasil, berarti perjuangan kamu hanya berhenti di situ"
Dia ingat sekali perkataan Airin tempo hari. Hana, ia sendiri tidak mau urusannya di campuri oleh orang lain, dan benar kata Airin kalo yang jalanin masalah ini ya dia sendiri bukan Kayla.
"Lo kenapa sih? Gue udah mau bantuin lo untuk dapetin Andra!" sepertinya emosi Kayla sudah memuncak, ia mengepalkan tangannya tak mengerti dengan jalan pikir Hana.
"Lah, Lo siapa? Gue gak kenal sama lo" setelah mengatakan itu Hana dengan langsung pergi meninggalkan Kayla di sebuah kafe dekat sekolah. Mereka berdua tidak sengaja bertemu lalu Kayla membicarakan masalah ini secara tiba-tiba kepada Hana, tetapi yang ada respon Hana seperti itu.
***
3 Agustus 2020Segini aja dulu yaa, aku gak mood nulis soalnya dan tumben banget malem² up.
Oh iya, kalian percaya gak sih kalo 5 bab lagi cerita ini bakalan tamat..
Pokonya jangan bosen ya sama cerita ini:))
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Boyfriend (COMPLETED)
Teen Fiction"Kalo ada cowok yang berani deketin kamu, berarti dia punya nyali untuk berhadapan sama aku" "T-tapi-" "Shtt, kamu mau aku ngebunuh orang?" ••• Airin Belinda Putri adalah gadis yang lugu dan polos, murid baru dari SMA Jaya Kencana, ia terpaksa pind...