06. Awal konflik

30.5K 1.9K 134
                                    

Happy Reading 🤗

**********

Saat ini Airin dan Andra sedang berada di Kantin.

"Kak Al, Airin boleh nanya nggak?" Tanya Airin yang diberikan anggukan oleh Andra.

"Nanya apa?"

"Em, gini kemarin sore kak Al kemana aja?" Tanya Airin yang berharap lelaki di depannya ini berkata jujur, itu saja ia sudah cukup, ia mau pacarnya ini mengatakan apa yang ia lihat kemarin di kafe.

"Kemarin habis nganterin kamu, aku langsung pulang,"

"Selain itu?" tanya Airin kepada Andra.

"Aku pergi ke kafe buat ngetraktir si
Clara" ucap Andra apa adanya, yang membuat Airin bernapas lega, eh tapi ia juga kesal kenapa Andra tidak bilang kalo ia akan pergi ke suatu tempat, apalagi sama cewek lain.

"Kenapa nggak bilang ke Irin?" Dengan nada tidak terima.

"Aku nggak mau aja kamu nantinya ngambek sama aku"

"Aku nggak pernah ngambek, asalkan kak Al jujur sama Irin."

"Iya, maafin aku ya?"

"Iyaa,"

"Tapi kenapa kamu nggak bilang kalo kemarin pergi sama cowok, malem lagi perginya?" Tanya Andra kepada Airin.

"Kapan?!" Kata Airin kaget, ia bertanya-tanya di dalam hatinya kapan ia jalan bersama cowok lain, terlebih lagi di malam hari, jujur Airin orangnya pelupa, masalah malam kemarin pun ia tidak ingat, jika tentang pelajaran baru cepat tangkap.

"Sama cowok, yang pake--" ucapan Andra terpotong.

"Itu sepupu aku, iya kemarin emang aku pergi sama dia karena kita jarang ketemu, nanti pulang sekolah juga dia yang jemput aku, jadi kak Al pulang sendiri aja, boleh kan?" Tanya Airin yang mendapatkan tatapan datar oleh Andra.

"Aku tadi belum selesai ngomong Rin,
belajar untuk tidak memotong ucapan orang, dan masalah yang cowok tadi, aku nggak ngijinin kamu pulang sama cowok sialan itu!" ucap Andra yang membuat Airin takut kepada Andra, ini pertama kalinya Andra bersikap datar kepadanya, dan Andra juga sembarangan ngomong nggak pernah disaring, teganya bilang kalo sepupu Airin adalah cowok sialan, ucapan Andra tentang itu membuat Airin geram dibuatnya.

"Kamu boleh ngelarang aku buat nggak pulang sama dia, tapi nggak usah pake acara bilang kalo sepupu aku cowok sialan!" Emosi Airin kini tidak bisa dikendalikan, saat ini ia benar-benar marah kepada Andra, sampe-sampe Airin menyebutkan nama Andra tidak seperti biasanya.

"Oh, jadi kamu belain dia?" Tanya Andra to the point.

"Aku bukanya beliin dia, Irin cuma nggak mau kak Al bilang kalo sepupu aku cowok sialan!"

"Terserah kamu aja. Kamu udah selesai makan?" Tanya Andra saat melihat Airin hanya diam saja, kebetulan juga ia sudah tidak nafsu makan lagi.

"Yaudah sini aku anterin ke kelas,"

"Nggak usah kak, jugaan aku mau ke
Toilet dulu" ucap Airin setelah itu langsung melangkahkan kakinya menuju toilet perempuan.

Sedangkan Andra merasa bersalah kepada Airin, baru saat ini ia membentak gadis yang memang benar ia cinta dengan tulus, hanya Airin dan dia gadis yang pernah Andra cintai seumur hidupnya.

Dia? Gak usah mikir jauh-jauh ya, kalian pembaca setia aja di cerita ini, pasti bakalan tau.

Pada saat punggung kecil Airin sudah tidak terlihat lagi, Andra memutuskan untuk pergi ke kelas ingin menenangkan pikirannya kembali, setelah itu berusaha meminta maaf kepada sang pacar.

My Possessive Boyfriend (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang