20. Break?

18.4K 1.1K 60
                                    

BUDAYAKAN VOTE!

~Happy Reading~

🥀

Airin memutuskan untuk pergi ke taman dekat-dekat sini, lalu duduk di sebuah kursi taman yang memang sudah ada di sana, ia ingin menenangkan dirinya dengan memejamkan matanya sejenak, tetapi belum ada beberapa menit, ia merasa ada seseorang yang duduk di sampingnya, sontak membuat Airin membuka matanya.

"Kamu ngapain di sini?" tanya Airin kaget.

"Jemput kamu lah, haha kita berasa kayak pacaran ya?" kekeh cowok itu yang membuat Airin mengerutkan keningnya.

"Ayo pulang, ngapain sendiri di sini? Nanti di culik loh" katanya sambil menatap Airin.

Airin menudukan kepalanya lalu berkata, "Kamu pulang aja, aku pengen sendiri" ucap Airin pelan, ia tidak ingin bertemu siapapun saat ini, ia hanya perlu ketenangan.

"Lo kenapa? Sakit?" tanya Brian sambil menempelkan tangannya ke kening Airin.

Airin hanya menggelengkan kepalanya.

Drttt, drtt

Tiba-tiba ponsel Airin berbunyi nyaring, nama Bunda tertara di sana, dengan langsung Airin mengangkatnya, mungkin sang Bunda menanyakan di mana keberadaannya saat ini.

"Halo Bunda"

"Kamu di mana Rin, kok belum pulang, udah sore loh"

"I-iya, sekarang Irin pulang"

"Perlu Bunda jemput?"

"Gak usah Bun, Airin pulang sama temen aja"

"Oh gitu, yaudah kamu hati-hati yaa?"

"Iya Bun"

Tit..

Airin menatap Brian sambil menggigit bibir bawahnya, entah kenapa ia saat ini merasa tidak enak dengan Brian.

"Kenapa?" tanya Brian.

"Kamu bisa gak anterin aku pulang?" tanya Airin tak enak hati, sebab tadi Brian sudah menawarkan untuk pulang dengannya, tetapi malah di tolak oleh Airin.

"Ayo, gak baik juga kalo cewek sendirian di sini" jawab Brian lalu mengajak Airin menuju mobilnya.

***
Atas niat baik Brian, akhirnya Airin sampai dengan selamat, dan sekarang ia tengah berada di kamarnya, sedari tadi ponselnya berdering, yang membuat Airin bimbang, antara ingin mengangkatnya atau tidak.

Airin tidak mau memusingkan hal itu, lebih baik dia belajar dan kebetulan besok jam pertama ada ulangan matematika.

Tok, tok,,

"Irinn," panggil Bunda Airin dari balik pintu kamarnya

"Masuk aja Bun, gak di kunci kok" sahut Airin.

"Rin, di bawah ada pacar kamu, samperin gih" kata Liana yang menyuruh Airin untuk ke bawah menemui Andra.

"A-Andra? Mm bilang Irin udah tidur ya Bun?" mohon Airin

"Kenapa? Kamu ada masalah ya sama pacar kamu?" tanya Liana

Sedangkan Airin hanya mengangguk.

Malam sudah berganti menjadi pagi, dengan segera Airin pergi ke sekolah untuk menghindar dari Andra, bukannya apa, hanya saja Airin tidak ingin bertemu dengan cowok itu saat ini.

Beberapa menit kemudian Airin sudah berada di sekolah, keadaan sekolah bisa di katakan sepi, hanya ada seorang tukang kebun yang aktif berkerja.

Tidak begitu lama, teman-teman sekelas Airin pun sudah mulai datang, dan ada juga yang langsung meminjam buku ke teman sebangkunya untuk menyalin PR yang belum di buatnya semalam.

"Airinn, anterin ke kantin yuk" ajak Mitha yang baru saja datang, dengan langsung ia menaruh tasnya di meja, lalu menarik pergelangan Airin untuk ikut dengannya ke kantin.

Pada saat di perjalanan ke kantin, tak sengaja matanya melihat Andra yang juga menatapnya, lalu tiba-tiba cowok itu menghampiri Airin.

"Ikut aku sekarang" bisik Andra tepat di telinga Airin.

"Kenapa?" tanya Airin yang memberanikan diri menatap Andra.

"Ikut aku!"

"Gak mau!"

"Mulai bandel ya?" kata Andra, setelah itu ia melirik Mitha mengkode untuk pergi dari sini.

"Mm, Rin gue ke kantin sendirian aja deh. Permisi" pamit Mitha

"Tapi Mit-" ucapan Airin terhenti, karena ia sudah melihat Mitha yang semakin menjauh.

"Kamu mau ngapain sih?" tanya Airin yang sudah mulai kesal.

"Seharusnya aku yang nanya, kamu itu kenapa? Kemarin malem aku telepon kenapa gak di jawab? Asal kamu tau, aku kemarin khawatir banget, trus tadi aku mau jemput kamu, tapi kamu udah ada di sekolah" jelas Andra yang menyadari Airin hanya diam saja tanpa merespon.

"Kenapa diem?"

"Khawatir ya?" tanya Airin pelan.

"Kemarin pulang sama siapa?" tanya Andra lagi

"Sama Brian" jawab Airin tenang.

Mendengar jawaban Airin membuat Andra mengepalkan kedua tangannya erat.

"Kenapa gak telepon aku buat jemput?!" bentak Andra tanpa sadar, yang membuat Airin kaget, baru pertama kali ini Andra membentaknya. Tidak terasa air matanya sudah mengalir ke bawah, yang mengenai pipi mulusnya.

"Gimana aku bisa nyuruh kamu? Sedangakan kamu kemarin asik berduaan sama cewek lain!" kata Airin sambil mengusap air matanya kasar.

"Siapa? Hana? Kemarin aku sama Hana cuma sekadar makan aja, kamu tau kan kalo Hana itu udah aku anggap adik kandung aku sendiri" kata Andra yang mencoba menenangkan Airin.

"Kalo emang kayak gitu, kenapa kamu gak ngabarin aku? Buat apa kita pacaran kalo ujung-ujungnya gak pernah ngabarin? Mendingan kita break aja!"

"Maksud kamu?!"

"Kita gak putus, cuma break aja! Aku saat ini pengen ketenangan, pliss kamu ngertiin aku"

"Aku gak mau kita break"

"Udahlah kita break aja"

*********
26-02-19👀

Lanjut?

Jangan lupa Voment-nya yaa

My Possessive Boyfriend (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang