24. Mereda

14K 1K 73
                                    

BUDAYAKAN VOTE

~Happy Reading~

🥀

Setelah mandi sore, Airin memutuskan untuk  bersantai di ruang tamu, ia akhir-akhir ini sangat jarang beraktivitas di luar, ya bisa di katakan Airin termasuk tipe anak rumahan.

"Kok tumben masak banyak bun?" tanya Airin yang tidak sengaja melihat bundanya itu sedang menyiapkan makanan yang lumayan banyak dari biasanya.

"Kan nanti tante Rana mau kesini, soalnya urusan bisnisnya di London udah selesai. Kamu gak kangen apa sama Aldo?" tanya Liana yang masih sibuk menyiapan makanan untuk nanti.

"Serius? Tapi kok Kak Aldo gak ngabarin aku ya?" tanya Airin bingung.

"Masak sih? Mungkin biar suprise" canda Liana, tak lama kemudian Airin baru teringat bahwa nomor telepon Aldo pernah ia block karena perintah dari Andra dulu.

"Astaga!" gumam Airin menepuk pelan keningnya.

"Kenapa Rin?" tanya Liana menatap Airin sejenak lalu kembali lagi dengan pekerjaannya.

"Gak apa-apa Bun, yaudah Irin ke kamar dulu ya" kata Airin dengan langsung menuju kamarnya, setelah berada di kamar, Airin merebahkan dirinya di kasur sambil memejamkan matanya sejenak, lalu mengecek ponselnya.

Di sana tidak ada satupun pesan dari Andra, biasanya cowok itu akan mengespam Airin jika lambat membalas pesan-nya, padahal isinya sama sekali tidak penting.

Membahas soal Andra, membuat Airin teringat dengan Hana, ia sudah tau jika Hana adalah mantan pacar Andra. Bagaimana Airin bisa tau? Tentu Dewi lah jawabnya.

Tapi Airin sedikit tidak nyaman dengan tatapan Hana yang tidak suka dirinya berdekatan dengan Andra, tetapi di sisi lain ia juga tidak mau Hana dan Andra balikan, mengingat hubungan pertemanan mereka itu sangatlah dekat.

Beberapa menit kemudian terdengar ketukan pintu kamar Airin, yang harus membuat dirinya beranjak dari tempat tidur lalu dengan segera membuka pintu kamarnya, dan betapa terkejutnya dia saat melihat orang yang berada di depannya ini adalah Aldo, sepupunya yang sangat ia rindukan.

"Kak Aldo? Kenapa gak bilang ke sini?" dengan segera ia langsung memeluk Aldo erat, begitupun dengan Aldo.

"Kangen gak?" tanya Aldo yang masih memeluk Airin.

"Banget" jawab Airin.

"Rin," panggil Aldo sembari melepaskan pelukannya.

"Kenapa kak?"

"Kamu ganti nomor? Kok waktu itu kakak hubungin kamu gak bisa?" tanya Aldo, yang membuat Airin seketika bingung ingin menjawab apa.

"Emm, mungkin-"

"Airin, Aldo, ayo sini kita makan bersama" panggil Liana yang menyuruh Airin dan Aldo untuk turun ke bawah, dan tentunya Airin bisa bernapas lega, karena tidak mungkin ia mengatakan jika nomor Aldo sempat ia block.

***
Saat ini Airin berada di toko roti di temani oleh Aldo, Airin sudah jarang ke sini, terakhir Minggu lalu bersama Andra.

Airin kini tengah asik memilih donat yang akan ia pesan, tetapi tiba-tiba ada seseorang yang memanggil dirinya, sontak ia mencari ke arah suara dan menadapatkan Andra yang akan menghampirinya.

"Siapa lo?" tanya Aldo menatap Andra dengan tatapan tidak sukanya.

"Gue pacarnya! Lo siapa?" tanya Andra balik.

Mendengar itu, membuat Aldo menatap Airin, yang di tatap hanya diam lalu memberanikan diri menatap wajah Andra.

"Dia sepupu aku" jawab Airin pelan.

"Gue sep-" ucapan Aldo terpotong.

"Stop!" kata Andra lalu menarik pergelangan tangan Airin mengajaknya keluar dari toko roti.

"Lo mau bawa dia kemana?" tanya Aldo yang sama sekali tidak di respon oleh Andra.

***
"Ngapain aja sama dia?" tanya Andra to the point, kini mereka berdua berada di taman kota yang dekat dengan rumah Airin.

"Gak ngapain-ngapain" jawab Airin dengan pandangan lurus ke depan.

"Kenapa harus sama dia? Kenapa gak sama aku aja? Kamu tau gak kalo aku itu cemburu sama dia, walaupun dia sepupu kamu" ujar Andra tetapi tidak di respon oleh Airin.

"Kenapa diem?"

"Kamu kira, kamu aja yang bisa cemburu? aku juga bisa Ndra!" kata Airin yang langsung menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"Aku capek tau, selama ini aku juga cemburu, gimana aku bisa ngertiin perasaan kamu? sedangkan kamu aja belum bisa ngertiin perasaan aku" ungkap Airin mengeluarkan unek-uneknya.

"Kamu cemburu sama Hana?" tanya Andra hati-hati.

"Menurut kamu?" tanya Airin balik sambil mengusap kasar pipinya yang di basahi oleh air mata.

"Kalo emang kamu cemburu sama Hana, yaudah aku bakalan jaga jarak sama dia, aku gak mau kamu sedih lagi" ucap Andra yang membuat Airin langsung menoleh ke arah Andra.

Sulit di percaya memang.

"Aku gak main-main Rin, aku ngelakuin ini karena aku sayang sama kamu, padahal Hana itu udah aku anggap adik aku sendiri" ujar Andra.

"Gak gitu juga, aku gak mau hubungan kamu sama Hana jadi rusak, cukup kamu itu serius aja sama aku" sahut Airin dengan menundukkan kepalanya.

"Liat aku" ucap Andra lalu mengarahkan wajahnya ke arah Airin, yang membuat kedua kening mereka menyatu, percayalah jantung Airin berdetak dua kali lebih cepat daripada biasanya.

Mau menjauh, tetapi dirinya seakan-akan seperti batu yang tidak bisa di gerakan.

"Andra sayang Airin, aku bakalan buktiin kalo aku bener-bener serius sama kamu" ucap Andra lalu memegang kedua tangan Airin yang mulai mendingin.

"Dingin banget ya?" tanya Andra lalu melepaskan jaketnya dan langsung memakaikannya untuk Airin.

"Jaket yang tadi aja, belum kembaliin" ucap Airin merapikan sedikit rambutnya yang terkena angin  sore.

"Gak apa-apa, yang penting kamu gak kedinginan" setelah mengatakan itu Andra mengusap lembut rambut Airin lalu mengarahkan kepalanya agar bersandar di bahunya.

Diam-diam Airin tersenyum sambil menikmati pemandangan sore ini.

*********
Maafin aku yang lama up:(

25-04-20👀
(Btw sekarang aku ultah lho, gak ada yang ngucapin nih? Wkwkw)

My Possessive Boyfriend (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang