30. Sakit

13.9K 927 85
                                    

BUDAYAKAN VOTE

~Happy Reading~

🥀

Kini mereka berdua sudah berada di parkiran sekolah, yang akan menuju ke kelas, lebih tepatnya mengantarkan Airin menuju kelasnya, di perjalanan mereka membahas tentang anak kucing tadi.

"Jadi kamu ya, yang bawa anak kucingnya" Airin sudah tau siapa yang menaruh anak kucing tersebut, siapa lagi kalo bukan Andra.

"Iyaa, kemarin sekitar jam 9 malem aku ke rumah kamu, dan kebetulan aku liat ayah kamu di teras rumah, trus akhirnya aku di suruh masuk deh" jelas Andra.

"Ah, maaf ya. Kemarin aku ketiduran, tapi soal kerangkeng-nya kamu yang beliin?" tanya Airin lagi.

"Iya, habis ketemu anak kucingnya aku langsung beliin kerangkeng, tapi sebelum itu aku mandiin dulu, karena aku gak mau kamu nanti repot mandiin anak kucingnya lagi" sahut Andra yang membuat Airin salut lalu memeluk lengan Andra, tentu banyak pasangan mata yang menatapnya.

"Makasih banyak. Aku seneng!"

Tak lama kemudian, mereka berdua sudah berada di depan kelas Airin.

"Jangan nakal ya" kata Andra sambil menatap wajah Airin yang ayu itu.

"Iya ih, yang ada kamu jangan bolos!" sahut Airin menatap Andra balik.

"Wajah kamu kenapa pucat ya?"  Airin memperhatikan wajah Andra yang memang sedikit pucat.

"Ah, enggak kok. Yaudah aku ke kelas dulu ya" pamit Andra sambil mencium punggung tangan Airin.

"Iya, hati-hati" jawabannya, setelah di lihatnya Andra sudah pergi, dengan langsung ia melangkahkan kakinya menuju kelas.

Jika di perhatikan, wajah Andra memang sedikit pucat, apa dia sakit? Pikir Airin, mendadak dirinya menjadi khawatir dengan Andra.

"Airin, tadi Brian kesini" tiba-tiba temen cowok sekelas Airin menghampiri'nya, yang membuyarkan lamunannya tentang Andra.

"Ya, trus?"

"Nih" ucap cowok itu memberikan Airin coklat dan sebotol susu.

"Eh, tunggu-tunggu" panggil Airin yang hendak cowok tersebut menghilang dari hadapannya.

"Kenapa?"

"Ini, buat kamu aja, kalo mau." ucap Airin memberikan coklat ataupun sebotol susu itu kepadanya.

"Jadi lo nolak?"

"Iya, maaf." setelah mengatakan itu, dengan langsung ia kembali, ke tempat duduknya.

"Andra kenapa ya?" lagi-lagi Airin tengah memikirkan Andra, tak lupa wajahnya yang sangat cemas.

***
Bel istirahat berbunyi, seperti biasa Airin menunggu Andra di kelas, tetapi sudah lewat 10 menit, Andra tak kunjung menjemputnya, ia telepon pun tidak di angkat.

Airin tidak sendirian di kelas, masih ada dua atau tiga orang yang sedang tidak ingin ke kantin.

Terdengar suara derap langkah kaki yang akan memasuki kelas, ia yakin bahwa orang itu adalah Andra, tetapi dugaannya pun salah, ternyata itu adalah Alex. Ada apa dia ke sini?

"Kak Alex?"

"Rin, gue lupa kasi tau. Kalo Andra tadi permisi, kayaknya dia demam deh" ungkap Alex yang membuat Airin membelalak'kan matanya.

"Demam?"

Alex mengangguk.

"T-terus dia ada di mana?" tanya Airin khawatir.

My Possessive Boyfriend (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang