2

6.1K 390 14
                                    

Ibu jari Anna mengusap layar ponselnya,  mencoba melihat-lihat contoh cover untuk bukunya yang akan segera ia terbitkan sendiri.  Ya, tentu dengan penerbit indi.  Karna sudah lebih dari 20 kali Anna mengajukan novelnya namun tak ada satupun yang lolos. 

"Miss Anna.. " panggil seorang anak laki-laki berseragam yang datang ke mejanya. 

"iya kaka kenzie.. Kenapa nak? " tanya Anna yang langsung meletakan ponselnya. 

"miss kenzie mau susulan.. " ucap Kenzie.  Anna pun tersenyum,  ia mengambil satu lembar soal. 

"kaka ambil bangku kerjain di sini ya.. " ucap Anna. 

Kenzie pun menuruti perintah Anna dan ia mulai megerjakan ujian susulannya.  Sedang anna kembali mengambil ponselnya.  Kali ini ia membuka Whatsappnya dan mengambil foto Kenzie lalu menguploadnya di status WA. 

Baru saja ia akan meletakan ponselnya, namun ponsel Anna bergetar.  Lagi-lagi pria dari masa lalunya mengirimi ia pesan. 

Rey_
Cie ibu guru.. Gimana ngajar? 

Anna terdiam menatap ponselnya.  Rey mengomentari statusnya.  Entah kapan terakhir Rey melakukan itu.  Yang jelas sudah lama sekali.  Biasanya Anna lah yang terus mengomentari apapun yang di lakukan oleh Rey,  selalu Anna yang menghubungi Rey lebih dulu dan berakhir dengan chat Anna yang hanya di baca. 

Rasa bimbang menyelimuti hatinya.  Di satu sisi ia tak mau membalas pesan Rey.  Di lain sisi ia tau jika ia memang sudah mampu melupakan Rey,seharusnya ia tak perlu melakukan itu. 

(wkwk..  Alhamdulilah luar biasa) 

Rey_
Kasian muridnya tuh.. 

(ye..  Enak aja..  Aku itu guru paling di sayang tau!) 

Rey_
Hmm,  iyalah pasti dikau ajak nontonin korea. 

Tanpa Anna sadari ia tersenyum kecil membaca pesan Rey.  Senyum yang nampak begitu tulus meski hanya sebuah senyuman kecil. 

(engga gitu juga kali, mas..  emang aku separah itu apa?) 

Rey_
Ngajar dimana si? 

(euhm..  Global international school) 

Rey_
Wih,  nyogok berapa? 

(mas!!!!) 

Rey_

✌✌✌ .. Btw novel mana novel? 

(haha.. Di tunggu ya.  Insha Allah.. Bulan ini. )

Rey_
Masha Allah 😁 , gratis loh

Anna mendadak ingat sesuatu,  yaitu foto design covernya.  Ia cepat-cepat akan mengirimkan foto itu untuk meminta pendapat.  Namun tiba-tiba saja Anna terhenti.  Ia mengurungkan niatnya. 

Ia tersenyum untuk dirinya sendiri.  Apa yang hampir saja Ia lakukan?  Melibatkan Rey lagi dalam hidupnya.  Untuk apa ia menanyakan itu?  Belum tentu juga itu penting untung Rey.  Lagi pula ia bisa memilih sendiri. 

(sip.. Sip. Tenang 🙂)

Pada akhirnya hanya pesan itu yang Anna kirimkan pada Rey. 
Anna pun meletakan ponselnya.  Ia takut ia kembali melakukan sesuatu yang tak seharusnya ia lakukan. 

Kedua tangan anna terlipat di atas meja,  ia meletakan dagunya di atas tumpukan tangan itu.  Matanya memang menatap Kenzie.  Namun tidak dengan pikirannya. 

SIDES (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang