Udara di paris mulai menghangat, setelah musim dingin yang berkepanjangan sebelumnya. Rey duduk di bangku taman yang mengarah langsung pada Danau indah yang sudah kembali berair setelah sempat beku.
Tatapannya kosong, nampak sekali bahwa ada yang sedang Rey pikirkan. Yang jelas bukan tugas yang saat ini sedang ia coba selesaikan di laptopnya, pikiran itu lebih jauh dari tugas di hadapannya.
Mungkin tentang seseorang yang berada ribuan kilometer darinya saat ini."Bae.." panggil wanita cantik yang berlari ke arah Rey. Rambut coklat ikal panjangnya beterbangan cantik. Tentu saja dia Trisha, satu-satunya wanita yang berhasil dekat dengan Rey.
Rey menoleh dan tersenyum tipis.
"Fish and chips kesuakaan kamu" ucap Trisha dan duduk di samping Rey. Rey menatap Trisha, ini sudah empat bulan setelah mereka memiliki hubungan. Namun Rey belum juga mengerti apa itu yang di sebut cinta.
"Aa.." ucap Trisha dan mencoba menyuapi Rey. Rey menahan tangan Trisha dan menurunkan kannya. Dengan tersenyum ia mengambil dan menyuapi Trisha.
Ibu jari Rey mengusap sudut bibir Trisha yang terkena saus.
"Kamu dong gantian.." ucap Trisha.
Rey menggeleng. Trisha mencebik.
"Kenapa sih?Biasanya juga kamu beli ini"
"Tapi aku tidak pernah memakannya.." ucap Rey
Trisha menatap Rey bingung. Tangan Rey mengusap kepala Trisha dengan lembut. "Habiskan, " ucapnya lalu Rey melepaskan syal yang ia pakai dan memakaikannya pada Trisha.
"Anginnya masih cukup dingin. Besok kamu mengajar kelas perdana kan. Kalau leher mu dingin, besok pasti suara mu hilang.." ucap Rey
"Jelaskan!" Rajuk Trisha
Rey tak menyauti, ia hanya mencoba mengetikan sesuatu pada laptopnya.
"Rey!"
Rey masih bergeming. Membuat Trisha tak sabar dan menarik laptop yang di pegang Rey.
"Apa ini ada hubungannya dengan wanita itu?" Tanya Trisha. Mendapati Rey yang tak menjawab, Trisha pun memanggil Rey lagi dengan tegas.
"Rey jawab aku!"
Dengan sebuah Anggukan, terjawab lah sudah pertanyaan Trisha. Harusnya Trisha tidak memulai seperti ini. Apapun yang ada pada Rey selalu terkait dengan wanita dari masa lalu Rey.
"Aku tau kamu mungkin baik-baik saja jika terus aku bandingkan dengannya. Tapi aku mencoba untuk tak melakukan itu. Kamu bilang kamu ingin membuat ku mencintaimu? Tapi yang kamu lakukan hanya memulai pertikaian, berdebat tentangnya, mencoba membuat ku membandingkannya. Ya.. harusnya kamu tak perlu bertanya mengapa aku melakukan ini. Harusnya kamu tau mungkin saja alasan ku lagi-lagi tentangnya. Aku tidak menyukai fish and chip. Tapi dia suka, dan saat kita masih sama-sama dia selalu mengatakan saat lelah dia akan membeli makanan itu dan duduk disini. Dan setiap kali aku melakukan hal itu, itu berarti aku sedang memikirkannya. Hari ini aku tidak membelinya meskipun aku memikirkannya. Karna aku ingin memikirkan mu. Jadi berhentilah membandingkan dirimu dengannya" ucap Rey
Mata Trisha berkaca-kaca.
"Lalu bagaimana dengan hatiku? Membelinya kalau kamu memikirkannya? Lucu sekali kamu...dalam satu hari kamu bisa membeli 3-5 kali. Sebanyak itu kamu memikirkannya?"Rey mengangguk, "aku tidak perlu menyebunyikan ini. Untuk menjaga perasaan mu kan?"
Trisha menahan tangisnya.
"Jangan menangis.." ucap Rey
"Rey.."
"Kalau kamu menangis karna ku sekali saja di depan ku. Maka kita akhiri saja" ucap Rey lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIDES (Lengkap)
RomancePernahkah sekali saja, kau bertanya. Mengapa ia harus datang, lalu mengisi hati jika pada akhirnya kau tau ia tak di ciptakan untuk mu?