Extra part

8.3K 433 67
                                    

Meski tak selalu manis dan berjalan sempurna, namun Nick dan Anna mampu melewati pernikahan mereka yang sudah berjalan 26 bulan. Permasalahan terbesar Anna, rasa cemburunya pada wanita-wanita di sekitar Nick. Namun Nick tak pernah lelah untuk memberikan Anna pengertian.
Nick yang dulu Anna kenal baik sebelum menikah, kini berubah. Berubah menjadi lebih baik, menjadi lebih sabar, menjadi lebih pengertian. Perlahan perasaan Anna yang mengatakan bahwa kebaikan nick hanya untuk mendapatkan hatinya menghilang. Anna sungguh tidak tau dia akan seperti apa jika suaminya bukanlah pria sesabar Nick.

Tingkah Anna semakin menjadi saja, sejak di nyatakan mengandung darah daging dari Nick empat bulan lalu. Semakin manja, semakin tidak mau di tinggal, semakin banyak ini dan itu. Hamilnya yang cukup payah membuatnya tak bisa kemana-mana apalagi bekerja dan tentu saja membuat Anna merasa semakin mudah meledak-ledak karna bosan.

Seperti hari ini, Nick hanya terlambat 30 menit dari jam pulang seharusnya dan Anna sudah merajuk.

"Engga usah pulang aja sekalian.. "

"Maaf ya sayang.. tadi benar-benar macet"

"Ya kalau kamu ngga lama-lama di kantor.. kamu ngga akan telat. Ada apa sih di kantor, oh ada pekerja-pekerja muda.. pekerja magang yang cantik itu. Aku dengar sekarang pekerja magang yang ada di kantor wanita semua.. kenapa suka melihat mereka?" Omel Anna

Nick menggaruk pelipis nya. "Aih.. kamu cemburu sama anak-anak kecil itu?" Tanya Nick

"Kamu juga anak kecil!" Bentak Anna dan meninggalkan Nick.

Anna masuk kedalam kamarnya dan menangis di tempat tidurnya.

Nick meletakan tasnya. Ia tersenyum dan mendekat kepada istrinya.

Nick naik ke atas kasur dan memeluk pinggang Anna. Anna mencoba menampiknya namun Nick tak menyerah.
Wajahnya ia letakan di atas kepala Anna, nick menghirup dalam-dalam wangi dari rambut Anna.

"Aku minta maaf ya.." ucap Nick

Anna masih mencoba memindahkan tangan Nick dari dirinya.

"Bukan aku yang menerima para pekerja itu, kamu kan juga tau. Tapi kalau kamu tidak suka aku bisa melakukan apapun yang kamu mau.. katakan dan bilang saja" ucap Nick dan mengeratkan pelukannya.

Ia memang merasa begitu lelah, tidak mudah untuknya menjalankan perusahaan besar apalagi di kelilingi orang-orang yang mungkin ingin sekali menjatuhkannya. Orang-orang yang nampak begitu baik di depannya. Tetapi Nick tau Sekarang saat pulang Ia akan menemukan obat penawar kelelahannya yaitu istri juga anaknya. Tidak peduli itu omelan Anna, rayuan Anna, celotehan Anna. Asal itu dari Anna ia pasti merasa bahagia mendengarkan Anna. Mungkin orang akan menganggapnya aneh, tapi sungguh apa yang Anna lakukan tidak akan merusak harinya, ia tidak merasa tertekan apalagi merasa kesal dengan Anna. Bagi Nick semua omelan Anna hanya karna Anna mencintainya. Akan lebih menakutkan untuk Nick jika Istrinya sedingin dulu.

"Apa besok aku harus pulang pergi dengan helikopter saja? Aku hampir sekarat karna menyia-nyiakan 30 menit waktu ku, yang bisa aku gunakan untuk memluk mu" ucap Nick.

"Ish.." ucap Anna dan menyikut Nick. Nick tertawa kecil ia mengecup pucuk kepala Anna. Lalu membalikkan tubuh Anna agar menatap nya.
Tangan Nick menghapus lembut air mata Anna.

"Aku minta maaf ya karna membuat mu tak nyaman.. maaf karna tak menepati janji ku untuk tak membuat mu sedih." Ucap Nick

Anna terdiam, ia selalu suka saat seperti ini. Saat Nick memeluknya, meminta maaf padanya meskipun itu bukan salah Nick. Sungguh Anna tidak akan mau menukar Nick dengan apapun.

"Jadi apa aku harus mengeluarkan mereka?" Tanya Nick

Anna menggeleng. "Tapi jangan suka sama mereka.. jangan lihat mereka " ucap Anna manja.

SIDES (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang