10

3.1K 294 19
                                    

Anna yang terkenal ramah,ceria kini mendadak menjadi pendiam. Meski begitu tak ada satupun pekerjaan yang tidak ia selesaikan. Tak hanya itu ia bahkan membantu pekerjaan Amanda dan Naila. Anna membantu Naila untuk membuat format keungan yang lebih mudah untuk Naila dan tidak membingungkan.   

"Wah.. iya ya.. lebih gampang.. ih Anna pinter.. kok kamu bisa.."

Anna tersenyum. "Aku pernah kerja di bagian keungan.." jawab Anna dan memberikan senyuman.

Anna pun bangkit dari kursi Naila. "Aku tinggal ya.." ucap Anna. Naila mengangguk.

"Makasih ya an.." ucap Naila.
.
.
.
Saat terluka Anna memang selalu menyibukan dirinya sendiri. Ia berjalan menuju bagian gudang. Dan ia pun langsung menyiapkan alat dan bahan untuk seminggu dalam 25 sekolah.

Amanda yang baru saja akan mengecek pun menghampiri Anna.

"Na.. ih kamu ngapain disini.. ini bukan kerjaan kamu.."

"Ngga papa kok kak.. kak coba cek deh.. takut salah.."

"Anna ih.. jangan kerajinan apa.. nanti lu capek.. udah sana istirahat. Tadi gua ngga liat lu istirahat makan siang"

"Oh.. makan di pantry kak" ucap Anna.

Amanda menghela napasnya. Ia pun mengecek semua kerjaan Anna dan memang tidak ada satupun yang salah.

"Hah.. kerjaan lu tuh bagus.. bagus banget .. tapi ngga perlu lu kerjain semua.. gua tau lu bisa apapun tapi nanti yang ada lu di manfaatin. Lagi kemana sih bagian gudang.."

Anna menahan Amanda "jangan dimarahin please... Gua yang minta.."

"Ya kenapa?"

Anna menghela napasnya. "Gua lagi ngga enak hati dan setiap kali gua ngerasa gini gua akan kerja.. "

Amanda menatap Anna. "Anna.. anna nyerah deh gua ngadepin lu.. Rey nemu orang kaya lu dimana sih.." ucap Amanda.

Anna akan menjawab kalau saja Rey yang melihat mereka nampak bertengkar pun mendekat.

"Kenapa man? Ada masalah?" Tanya Rey

"Ada..! Temen lu nih.. masa semua kerjaan orang dia bantuin.. nih juga udah jam 8 malem..masih di kantor harusnya kan lu pulang jam 5.  Kalau dia di manfaatin gimana? Emang dia kira dia robot apa" omel Amanda. Ya, amanda buka mencari perhatian. Ia benar-benar khawatir pada Anna.

Rey menatap Anna.

"Nay.."

"Oke.. gua pulang.. bye ibu supervisor.." ucap Anna yang langsung memotong pembicaraan Rey. Ia pun bergegas meninggalkan mereka berdua.

Rey menatap kepergian Anna, begitupun Amanda. Diam-diam Amanda menatap pada Rey. Sebelumnya ia tak pernah merasa begini namun melihat arah mata Rey, Amanda merasa sakit dalam.hatinya dan entah mengapa.

"Anna kenapa?" Tanya Rey

Amanda tersentak dari lamunannya. "Euhm.. dia bilang lagi ngga enak hati.."

Rey memgangguk. Ia tak kenal Anna satu atau dua tahun. Ia kenal Anna hampir 10 tahun. Ia tau saat Anna seperti itu sudah pasti ada yang salah. Dan Rey pun tau, saat seperti ini ada yang ingin Anna ceritakan tapi tidak tau pada siapa.

.
.

Anna berjalan cepat menuju ruangannya tanpa sengaja ia menabrak meja Amannda membuat salah satu buku Amanda terjatuh.

Anna pun memungutnya, ada foto yang terjatuh di sana. Anna membalik dan melihatnya. Sebuah foto di depan Villa. Foto dengan banyak orang namun di paling tengah Ada Amanda dan Rey. Di bandingkan melihat ke arah kamera kedua orang itu nampak saling memandang dan tertawa.

SIDES (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang