17

3.1K 287 9
                                    

Tak ada yang tak mungkin selama kita tak menyerah. Bukan seberapa banyak kita terjatuh, tetapi seberapa banyak kita mampi untuk kembali bangkit.

Anna menyanggupi tantangan Rey,untuk melanjutkan mimpi yang mereka buat. Dengan bantuan Rey Anna mulai mempelajari banyak hal yang sempat ia lupakan dulu. Mereka bahkam mulai berlatih untuk terus berbicara dalam bahasa inggris.

"Nay.. ini penting untuk kamu ingat. Test ini akan menentukan apakah kepribadian mu cocok untuk mereka. Dan ingat standar kepribadian yang di sukai antara indonesia dan Eropa itu berbeda. Kamu ngerti maksud aku kan? Skill apa yang perlu kamu tonjolkan saat Test nanti?"

Anna diam sesaat. Ia mencoba menimbang-nimbang.

"Keterbukaan, kebebasan, Nilai tentang menerima?"

Rey mengangguk "dan menurut mu kenapa?"

"Ya karna kita butuh itu untuk beradaptasi. Belum lagi perancis di kenal dengan orang-orang yang berfikir negatif, maksudnya mereka yakin dengan memuji akan membuat orang lupa untuk terus berkembang. Jadi di bandingkan dengan memuji, mereka akan mengomentari kita dengan.banyak hal"

"Cerdas!" Ucap Rey dan tersenyum. Ia mengacak-acak rambut Anna.

Anna menampiknya. "Issh.."

"Ah.." ucap Rey dan memegang tangannya.

Anna yang panik langsung berdiri dam meletakam laptopnya.

"Sorry.. sorry.. sakit ya.. coba aku liat.."

Rey tersenyum lagi kali ini memamerkan gigi putihnya. "Aku bercanda.."

Anna menatap Rey galak. Ia bertolak pinggang.

"Pulang sana.." ucap Rey lembut

Anna menggeleng. "Aku akan mengawasi mu!"

Rey tertawa kecil.

"Besok kamu kerja kan?"

"Tidak.. aku ambil izin.."

"Hah..jangan nanti bu fira curiga kita tidak ada berdua"

Anna mengangguk. "Biar saja.. kamu izin pulang kampung kan.. aku juga. Biar aja biar orang ngira kita mau nikah" ucap Anna

Rey tersenyum lagi kini lebih lebar. "Bukannya kamu khawatir dengan amanda? Lagi pula memang izin mu di acc?"

"Sudah dari pak Arvi, dia atasan ku kan. untuk ka amanda Ya iya sih.. tapi aku juga cinta sama kamu. Siapa tau kalau aku bertahan sampai akhir kamu akan luluh..lagi. "

"Baiklah.. kalau kamu kuliah disana.. dan lulus dengan nilai baik. Aku akan menikahi mu" ucap Rey

Anna tak menatap Rey, Ia tersenyum tipis dan mengganti Infus Rey yang sudah habis.

"Tidak perlu seperti itu pun.. kamu akan menikahi ku. Memang siapa lagi yang mau dengan mu" ucap Anna.

Ia menekan tombol pada kasur Rey dan membuat Rey dalam posisi tidur yang nyaman. Bahkan Anna tau posisi terbaik untuk Rey.

"Segini nyaman?"

Rey memgangguk mantap.

"Aku keluar dulu.. mau kasih ini untuk perawat sebagai laporan" ucap Anna dan akan pergi namun Ucapan Rey menahan langkahnya.

"Aku menyukainya.." ucap Rey

Anna berhenti dan menoleh. "Siapa ? Kak amanda? Aku tidak peduli..aku akan tetap..." Ucap Anna yang belum selesai namun sudah dulu di bungkam oleh ucapan Rey.

"Rasa percaya diri mu, semangat mu. Aku menyukainya. Seperti inilah kamu yang aku kenal. Bukan orang yang terus melukai diri sendiri, mengalah demi mimpi orang lain dan menghancurkan mimpi sendiri. " Ucap Rey

SIDES (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang