28

3.1K 295 34
                                    

Hampir tidak pernah Anna mengambil izin di hari sibuk, bahkan meskipun Anna sakit ia akan berusaha untuk masuk ,namun tidak untuk hari ini. Ia begitu merasa kacau hingga memutuskan untuk tidak berangkat ke kantor. Hal itu pula lah yang membuat Nick kini berdiri di depan pintu sebuah apartemen kecil ukuran studio.

Nick mengetuk pintu itu beberapa kali, hingga seseorang di dalam sana menyauti.
Tak lama pintu pun terbuka. Nampak Anna yang berantakan beda dengan Anna di hari-hari biasanya.

"Nick?"

Nick menghela napasnya berat. "Sekali-kali bolos atau izin kerja memang tidak apa. Tapi paling tidak akan telfon mu" ucap Nick

"Aku tidak mood untuk berdebat" ucap Anna dan akan menutup pintu kembali lalu di tahan oleh Nick.

"Aku ingin istirahat" keluh Anna. Nick menganguk namun tetap masuk ke dalam apartemen Anna

"Nick jangan ..."

"Konyol.. kekanak-kanakan...atau jangan bermain-main dengan mu?" Tanya Nick dengan nada suara yang ringan dan ia terus saja berjalan menuju dapur Anna. Anna tak punya pilihan lain selain menutup pintu apartemennya.

Sedangkan Nick mengambil mangkok dan juga sendok. Ia meletakan di atas meja makan.

"Yang konyol dan kekanak-kanakan itu kamu bukan aku.. bahkan badai tidak mampu merubuhkan mu dan kamu bisa hancur berkeping-keping karna masa lalu?" Cibir Nick dan menuangkan nasi dan soup yang Ia bawa.

"Duduk dan makanlah" ucap Nick

"Nick..dengar meskipun semalam mungkin dengan bodohnya aku mengatakan banyak hal pada mu, tapi sungguh aku belum mengizinkan mu menyukai ku.. " ucap Anna

Nick menganguk "aku tidak perlu izin mu.. dan yang semalam kamu lakukan bukan karna kamu bodoh, tapi karna jauh dalam hati kamu, kamu nyaman dengan ku. Kamu butuh seseorang untuk di ceritakan dan orang yang tepat itu aku. Jadi duduk dan makanlah. Aku tidak mau wanita yang aku suka sakit hanya karna pria dari masa lalunya yang mungkir tidak sedikit pun memikirkannya. " Ucap Nick Final.

Anna masih berdiri di tempatnya.

"Berapa berat mu? 70? 80? 90? Aku pikir aku masih sanggup mengangkat mu, untuk datang kesini kalau kamu tidak juga duduk dan makan" Tegas Nick. Nick menyangga tubuhnya dengan kedua tangan di atas meja.

Anna masih bergeming dan Nick masih memperhatikan Anna di tempatnya.

"Satu.."

"Dua.."

"Tiga.."

"Oke kalau itu pilihan mu.." ucap Nick lagi dan akan menghampiri Anna. Namun Anna yang lebih dulu memyerah.

"Diam.. aku bisa jalan sendiri" ucap Anna dan menghampiri meja makan. Ia pun duduk di sana dengan tenang. Nick menyentuh kepala Anna dengan lembut.

"Good job"

"Nick! Aku lebih tua dari mu" rajuk Anna

Nick hanya berlalu meninggalkan Anna. Ia menuangkan segelas minuman kepada Anna. Lalu mulai mengelilingi ruangan Anna. Lebih tepatnya merapihkan. Nick mengambil foto-foto yang berserakan.

"Jadi dia?" Tanya Nick

"Diamlah. Jangan mengacak-acak rumah ku"

"Merapikan maksud mu? " Timpal Nick yang melanjutkan memunguti foto tersebut dan merapikan apartemen Anna.

"Apa dia di paris sekarang?" Tanya Nick yang saat ini sedang menyedot debu ruangan dengan vacum cleaner.

"Bukan urusan mu.."

SIDES (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang