chapter seven

1.7K 349 12
                                    

chapter seven :wait, what?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

chapter seven :
wait, what?

...

"Kamu ga benar-benar tidur, kan?"

Jeno nyaris terjatuh dari ranjangnya yang terletak di bagian atas tempat tidur tingkat itu, kedua lengan kekarnya menahan brangkar sementara matanya melotot pada sosok gadis pirang yang berdiri di ujung kamar tidurnya.

"Hati-hati dong," kata gadis itu lagi, tampak sama kagetnya. Ia berjalan menghampiri Jeno, membantu lelaki itu turun menapak lantai meskipun tidak diperlukan.

"Sumpah lo ada niat mau bikin gue serangan jantung ya?!" tanya Jeno yang masih kaget setengah mati. "Park Gowon, uda berapa kali gue bilang, kondisikan kemampuannya!"

"Maaf," ujar gadis itu cepat. "Aku ga tahu kamu bakal sekaget itu."

Jeno menggeleng-gelengkan kepalanya, duduk di tempat tidur Jaemin yang terletak di bawah.

"Kenapa lo disini, hah?! Lo ga takut Jisung bentar lagi balik?!" tanya lelaki itu berbisik, bukan sebuah bisikan biasa, melainkan sebuah stage-whisper.

"Habisnya kamu ga benar-benar tidur," balas Gowon polos. "Aku nampak jari kaki kamu gerak-gerak waktu Nakyung sama Heejin masuk tadi."

Jeno berdecak setengah meringis. "Tapi tetap aja, ini asrama cowok. Lo lagi di kamar anak cowok sekarang. Kalau ketahuan pengurus asrama lo ada disini, sekamar sama gua, bisa-bisa kita berdua diskors sampe minggu depan!"

Gowon mengerjap-ngerjapkan matanya mencerna perkataan lelaki itu. "Ga bakal ketahuan kok, gausah khawatir," balasnya polos.

"Gimana lo bisa jamin itu?" tanya Jeno lagi dengan alis berkerut membantah.

Tiba-tiba wujud gadis itu menghilang, dan barulah Jeno tertampar oleh kenyataan.

"Ahh..." katanya tersadar. "Gue lupa lo punya 'itu'."

Tidak ada balasan apa-apa dari gadis itu, meninggalkan ruangan kamar Jeno-Jaemin-Jisung kembali penuh dengan kesunyian, tetapi Jeno malah merasa semakin ngeri.

"G-Gowon? Lo dimana?"

"Disini kok."

Jeno melompat ke bagian dalam ranjang Jaemin, menarik selimut sampai dadanya, melotot menatap gadis itu.

Gowon terkekeh. Ia hanya berjalan ke sisi tempat tidur yang satu lagi, lalu menampakkan diri disana, tetapi Jeno sudah jantungan sampai segitunya.

"JANGAN NGAGETIN LAH!"

Gowon tertawa kali ini, mengambil tempat duduk di kursi meja belajar Jaemin yang bersebelahan dengan tempat tidur tingkat mereka. "Maaf, maaf."

Jeno menurunkan selimutnya pelan-pelan, masih agak was-was dengan gadis itu, tetapi Gowon hanya menggerakkan bahu tidak peduli.

[2] Roll Out The Red Carpet | 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang