chapter twenty-seven

1.5K 276 27
                                    

chapter twenty-seven :broadcast

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

chapter twenty-seven :
broadcast

...

"Gue punya ide," sahut Chaewon mengangkat tangan. "Tapi kayaknya bakal susah banget diwujudin."

"Sampai ke titik ini, ide yang paling impossible juga gue terima," balas Felix sambil manggaruk keningnya frustasi.

"Kita beritakan," kata gadis itu menurunkan tangannya. "Di televisi."

"Eii," bunyi Nakyung langsung, tidak percaya. Gadis cantik itu bahkan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kejauhan. Ga mungkin itu mah."

"Ga terlalu berlebihan?" tanya Seungmin ragu.

"Sebenarnya bisa-bisa aja," komentar Sunwoo yang sibuk berputar-putar menggunakan kursinya. "Kita bisa siarkan foto-foto Lino ini, biar banyak warga yang ikutan nyariin dia. Jangan lupa kasih imbalan."

"Don't you think that's a little too much?" tanya Felix dengan kening berkerut. "Maksudku, hanya untuk pencarian seseorang?"

"Seseorang itu gebetan gua, brengsek."

"Semuanya!" seru Chaewon memotong. "Bukan itu maksud gue."

"Jadi?" tanya Chaeyoung sambil menendang kursi Sunwoo. "Tolong jangan muter-muter gitu, gue pusing liatnya bego!"

"Denger," kata Chaewon serius. "Kata Bu Taeyeon dia mau bantuin kita. Gimana kalau kita siarkan berita bukan tentang Lino sebagai buronan, tapi Lino sebagai anak asuh Bu Taeyeon yang hilang?"

"Maksud lo, bukan kita yang cari Lino, tapi Lino yang nyari kita?" tanya Siyeon dengan sebelah alis terangkat.

Chaewon menjentikkan jari. "Exactly! Bu Taeyeon kehilangan kontak anak asuhnya, dan pengen reconnect. Kira-kira begitu. Kita tinggalin nomor telepon yang bisa dihubungi. Sekali dia telepon-"

"Kita detect sinyalnya dan temukan posisinya," lanjut Sunwoo dengan mata berbinar-binar.

"Bentar, bentar. Motif apaan tuh? Hilang kontak dan siarkan pencarian di televisi?" tanya Seungmin menggeleng-gelengkan kepalanya. "Ga realistis. Bu Taeyeon juga bukannya kaya. Gue yakin Lino ga sebodoh itu."

"Kalau begitu coba lo karang cerita yang menurut lo lebih masuk akal," tantang Chaewon kepadanya.

Seungmin bungkam, tak lupa mendengus sebal, menempatkan pantatnya di kursi dengan sentakan kasar.

"Program televisi?" tanya Gowon tiba-tiba, mengejutkan semua orang yang ada disana. Sunwoo sampai jatuh dari kursinya, mendarat mulus di bokong.

Lagi-lagi kebiasaannya, menghilang.

Gowon menggerak-gerakkan kursi berodanya menimbulkan suara decitan yang tidak nyaman, menandakan bahwa ia tengah duduk disana. "Aku disini kok daritadi."

[2] Roll Out The Red Carpet | 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang