chapter thirty-five

1.3K 264 38
                                    

chapter thirty-five :finale part 3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

chapter thirty-five :
finale part 3.

...

Pukul 23.59
Hujan badai

"Siyeon suka sama lo ya?"

Kedua mata Felix membelalak kaget sebelum menyipit menahan tawa. "Darimana you dapet kesimpulan begitu?"

Chaewon mengendikkan bahu, mengintip lewat celah semak. "Gelagatnya."

"Siyeon suka Jeno, right?" tanya cowok bule itu sambil menyandarkan badannya ke kumpulan dedaunan.

"Mana gue tahu?" balas Chaewon. "Yang jelas, gelagatnya kayak ada sesuatu sama lo."

"We're just friends."

"With benefits?"

Felix tertohok.

Karena emang benar, sahabat tidak akan ciuman seperti yang mereka lakukan tempo hari. Terlebih, Felix melakukannya karena nafsu.

"No," balas bule itu ragu, padahal dalam hati mengiyakan. "Lagian why kalo Siyeon suka gua? You kaga jealous kan?"

Chaewon mendecakkan lidah, berbalik sehingga badannya menghadap Felix. "Gue sedang berusaha membantu, okay? Dia kayaknya ga yakin tentang perasaannya ke Jeno."

"Yah, bukannya dia handsome-handsome amat."

Chaewon meliriknya sinis. "Anyway, beberapa bulan yang lalu Jeno sempat nunjukin gelagat mau nembak. Siyeon panik dan ngehindarin dia."

"Katanya apa?"

"Gue dengernya dari Siyeon ya, mereka lagi malming, nonton bioskop bareng gitu. Abis itu waktu mereka lagi makan malam, Jeno tiba-tiba bilang gini, 'Waktu kita masih kecil, kita pernah ada janji pacaran ya?'"

Felix tertawa. "Siyeon pasti lari tunggang-langgang."

"Betul, dia benci sama apapun yang ada hubungannya sama komitmen."

"Bukannya benci. Dia menganggap itu sebagai beban," koreksi Felix.

Chaewon mengangkat bahu. "She won't do it either way. Jadi, Siyeon uda pasti berusaha menghindari topik itu. Tapi si Jeno ini langsung gece dan nembak dia."

"What did she say?"

"Typical Siyeon lah, dia gantungin!" balas gadis itu. "Dia kasih berbagai macam alasan, tapi si Jeno ini kayaknya juga uda ga sabaran. Katanya kayak, 'Kita uda temenan lama. Aku uda suka kamu lama dan aku yakin kamu juga suka aku. Kita cocok. Kita banyak kesamaan. Kita malming bareng. Nge-date bareng. Secara tidak langsung kita uda pacaran. Jadi kenapa kamu nolak aku terus?'"

"Damn," Felix meringis. "This dude is persistent huh?"

"Adilnya, Siyeon sama dia uda temenan lama. Uda basi. Kenapa Siyeon masih ga mau pacaran sama dia, gue juga ga tahu," Chaewon mengendikkan bahu. "Ga mungkin alasannya cuma karena Siyeon ga suka komitmen. Gue yakin ada alasan yang lain."

[2] Roll Out The Red Carpet | 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang