chapter thirty-three

1.4K 265 34
                                    

chapter thirty-three :finale part 1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

chapter thirty-three :
finale part 1.

...

how to read :
finale ini terdiri dari empat bagian lengkap, jika ada yang kurang, silakan refresh ulang cerita demi kelancaran membaca.

1. gunakan headset, putar audio

2. ubah latar membaca menjadi hitam

3. lebih baik dibaca waktu malam hari, sendirian :)

4. baca dengan fokus, jangan terpotong-potong

5. jangan lupa vote <3

at last, enjoy.

...





Pukul 20.02
Hujan badai

Pintu mobil dibanting secara beruntun. Pasang demi pasang kaki menapak tanah.

Hujan menyertai setiap langkah. Derasnya memekakkan telinga, dinginnya membekukan tulang.

Helaan napas berat.

Bulu kuduk meremang.

Pandangan was-was.

Lampu mobil dimatikan, sengaja agar tidak menarik perhatian.

Tinggal temaram lampu kuning yang sudah redup cahayanya, menyorot keberadaan mansion kuno itu.

Sunwoo meneliti ukirannya.

Bangunan bercat kuning pucat mendekati warna kulit, tidak jelas tanpa penerangan. Sisi dinding bermotifkan retakan. Dan yang paling mencolok, patung singa yang menyatu pada dinding, dikepit dua jendela gelap. Matanya berkilauan meskipun hujan menghalangi pandangan. Menyambut dengan dada diusung tinggi, seringaian penunjuk gigi.

Tidak ada yang berani menatapnya lama-lama, terbukti dari Sunwoo yang langsung memutus kontak mata.

Indah, namun terlantar.

Sunwoo menghidupkan senter, tangannya bergetar karena udara terasa semakin dingin dan mencekam.

Meskipun mereka sudah mengenakan jas hujan, semuanya pasti setuju ada sesuatu tentang rumah itu yang membuat aliran darah berhenti.

Auranya... aneh.

Berbeda. Gelap. Dingin.

"Ayo kita keliling," ajak Sunwoo memberanikan diri, berusaha untuk mengabaikan jeritan hatinya yang ingin masuk kembali ke dalam mobil dan putar balik.

Pulang dan menganggap semua ini hanya mimpi belaka.

Tetapi semuanya sudah terlambat. Ia sudah disini. Dengan kesebelas temannya. Di tengah hujan. Di seberang mansion itu.

[2] Roll Out The Red Carpet | 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang