chapter ten

1.5K 332 17
                                    

chapter ten :peculiar school

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

chapter ten :
peculiar school

...

"Permisi."

Hwall mengetuk pintu beberapa kali sebelum mendorongnya terbuka dan menyelonong masuk, keenamnya mengikuti dari belakang.

"Hwall? Kenapa, nak?" Terdengar suara seorang pria diikutinya sosoknya yang tegap, berdiri di balik meja kerjanya.

Raut wajahnya berubah seketika ketika melihat keenam anak yang masuk seketika memenuhi kantornya. "Kalian anak-anaknya Bu Nayeon? Kok banyak banget?"

"Saya Nakyung, sama temen saya Gowon, kami berdua yang dikirim kesini, mereka yang lain cuma datang untuk mengantar," jelas Nakyung sambil tersenyum manis.

Pria itu menyalami mereka satu per satu sebelum duduk kembali di tempatnya.

"Baiklah, kalian berdua isi ini dulu, ambil fotokopian peraturan dan tata tertib sekolah ini, semua yang perlu kalian ketahui ada di dalam. Setelah itu kalian boleh langsung pindah ke asrama," katanya sambil menyodorkan setumpuk berkas, memberi gestur mempersilakan mereka berdua untuk duduk di depannya.

"Kalian yang lain, boleh duduk dulu di sofa," katanya lagi melihat keempat anak lainnya yang berdiri canggung. "Apa kabar Pak Chanyeol disana?"

"Baik kok, Pak," jawab Hyunjin mewakili.

"Sampaikan salam saya, ya, sama dia," kata Pak Suho lagi dengan senyum yang lebih ramah.

Hyunjin hanya bisa mengangguk.

Tidak ada yang benar-benar bersuara setelahnya. Pak Suho tampak mengawasi pekerjaan kedua murid di depannya. Sementara Jeno, ia memperhatikan Hwall dan Heejin dengan ratusan pertanyaan bermunculan di kepalanya.

Kalau diperhatikan, gerak-gerik keduanya jelas sekali terlihat canggung satu sama lain. Hwall terus-menerus bergerak risih, sesekali matanya melirik Heejin yang duduk dihimpit Jeno dan Jaemin. Sementara Heejin lebih memilih tidak melirik sama sekali, dan mengunci tatapannya pada punggung Nakyung dan Gowon.

Hwall dan Heejin terlihat serasi. Jeno jadi ingin tahu kenapa hubungan mereka pupus.

Heejin tiba-tiba menoleh ke arahnya, matanya agak melotot membuatnya kaget. Gadis itu mendesis dan berbisik di telinganya.

"Obvious kali sih lo," desisnya dengan mata menyipit. "Gausa liat-liat. Nanti dianya tahu."

Jaemin yang duduk di sebelahnya langsung menoleh kepo. "Siapa? Apa? Dimana? Kapan? Mengapa? Bagaimana?"

Suaranya langsung memancing Hyunjin dan Hwall untuk melihat ke arah yang sama, Heejin jadi pengen marah.

Gadis itu menoyor kepalanya menjauh dan mendesis dengan suara rendah. "Bocah gausa nguping. Hadep sana, hush."

[2] Roll Out The Red Carpet | 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang