epilogue :
the end...
"Aku pemilik tubuh Lino yang sebenarnya."
"Jangan konyol, Lino pemilik tubuhnya yang sebenarnya. Kau hanya merampas kesadarannya," sela Felix dengan kening berkerut.
Wonju menatapnya singkat sebelum terkekeh pelan.
"Disitulah kau salah, anak muda," katanya dengan suara parau. "Lino tidak punya kontrol apa-apa terhadap tubuhnya lagi."
"Maksud Paman, Paman yang memegang kontrol atas tubuhnya?" tanya Heejin sopan.
"Benar. Kau gadis muda yang cerdas," puji Wonju kepadanya. "Akulah yang memegang kontrol atas seluruh tubuhnya sekarang. Lino bukanlah pemilik asli badannya. Lino hanya seorang alter ego sekarang."
Felix menggeleng-gelengkan kepalanya sebelum menggerutu pelan di belakang kepala Jeno, "This dude is fucking insane, why are we still talking to him?"
Jeno mengabaikannya, menganggap pria dengan seribu kepribadian di depannya itu jauh lebih menarik.
"Katamu Lino adalah seorang alter ego? Artinya Paman sadar kalau ada alter ego yang lain?" tanyanya.
Wonju mendecih. "Tentu saja aku tahu! Jumin, Hajun, Lino. Ketiga bocah itu punya karakternya masing-masing. Jumin yang cerdas. Hajun yang kasar. Dan Lino yang berhati perut."
"Mengapa Paman mengambil alih kesadaran Lino?" tanya Heejin pelan, merasa aneh mengingat fakta bahwa orang di depan mereka memiliki rupa Lino tetapi mereka memanggilnya dengan sebutan lain.
Wonju - atau bisa dibilang Lino sendiri - berdeham pelan, membawa pandangannya ke langit-langit ruangan.
"Anak itu... terlalu lemah."
"Maaf?" tanya Jeno dengan kening berkerut.
Pria itu menghela napas berat. "Lino terlalu lemah untuk dunia yang kejam ini," katanya rendah. "Karena itu aku memutuskan untuk mengambil posisinya, menggantikannya. Supaya ia tidak perlu merasa kesakitan lagi."
"Defense mechanism," lirih Felix.
"Heh?" tanya Heejin.
"Defense mechanism," ulang Felix dengan suara yang lebih keras. "Wonju, Hajun, Jumin itu defense mechanism yang dibentuk Lino. Semua alter ego itu dibentuk untuk melindungi diri. Dan dengan alasan tertentu salah satu alter ego-nya berubah lebih kuat daripada karakternya sendiri."
"Kalian anak-anak cerdas..."
Ketiganya mengubah pandangan pada Wonju.
Pria itu sendiri terkekeh, menatap ke arah langit-langit seperti ada sesuatu yang sungguh menarik di atas sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Roll Out The Red Carpet | 00line
Mystery / Thriller[COMPLETED] The jackals never thought their school trip would turn into a major disaster. From the disappearance of a junior school nurse to providing hospitality for visiting jackals, no one knows what's about to come. Highest ranks : #2 in chael...