chapter nine

1.5K 347 44
                                    

chapter nine :a reunion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

chapter nine :
a reunion ... sorta

...

"Serius, ada yang aneh sama Pak Taehyung," kata Jaemin untuk yang kesekian kalinya sejak ia duduk di belakang Hyunjin, dibonceng naik ninja putih kesayangannya.

"Yang penting lo ga kenapa-napa kan?" balas Hyunjin sambil melirik sekilas ke belakang.

"Itu karena gua nyaris ga tidur semalaman. Siapa tahu kemampuan apa yang Pak Taehyung punya? Kalau nembus pintu? Mau gua gerendel sampai gimanapun kalau dia mau masuk pun juga bisa aja," kata Jaemin dengan kening berkerut ngeri.

"Kenapa lo ga nanya Nakyung yang royalty? Dia kan bisa cek apa kemampuan kayak gitu emang ada atau engga?"

"Kamusnya Nakyung ga apdet, edisi 2000," jawab Jaemin ogah.

"Pak Taehyung kelahiran 95, tolol."

Ninja putih Hyunjin berhenti tepat di belakang mobil sedan Nakyung dan motor Jeno yang daritadi memimpin. Ketiga kendaraan itu kini berhadapan dengan bangunan sekolah putih bersih yang menjulang tinggi, terlihat agak suram jika dibandingkan dengan sekolah mereka yang bercat kuning hangat.

"Gimana nih?" tanya Hyunjin.

"Lo tanya gua, gua mana tahu?" tanya Jaemin kembali padanya. "Itu tuh satpamnya dateng, kasih aja kartu dari Pak Taehyung waktu itu."

"Lo sendiri kan ada, anjing," sahut Hyunjin tidak terima sambil menyikut rusuk Jaemin.

"Apaan sih mas, pegang-pegang?" tanya Jaemin dengan suara yang sengaja ditinggi-tinggikan menyerupai wanita, menyentuh rusuk bawahnya yang disikut sementara tangannya yang lain merogoh kantong belakang celananya.

"Ketahuan amat pelit lu, ngambil kartu pass doang ogah. Belum lagi kartu yang ada saldonya," lanjutnya mencibir dengan suara normal sambil menyerahkan kartu akses miliknya kepada satpam.

"Kalian siswa-siswi yang mau pertukaran itu?" tanya pria paruh baya itu sambil membukakan gerbang.

"Dua orang yang di dalam mobil, Pak, sisanya ngantar doang," jawab Hyunjin.

"Kalau gitu parkirnya di depan aja, langsung masuk ke sekolah cari kantor kepala sekolah," lanjut satpam itu memperingati. "Jam delapan gerbang uda ditutup, jangan sampai kelewatan."

Hyunjin mengangguk mengerti, mengoper pesan itu kepada ketiga gadis yang duduk di dalam mobil Nakyung dan juga Jeno.

"Sekolahnya kok agak sepi ya?" tanya Jaemin sementara Hyunjin memarkirkan ninja putihnya di dekat area parkir sementara. "Kalau tempat kita jam segini masih suasana kebun binatang."

Hyunjin hanya mengangkat bahu. "Mereka kan baru pulang kemah waktu itu, banyak yang ilang mungkin?" sahutnya asal.

"Congor lu," komentar Jeno tiba-tiba bergabung dengan pembicaraan mereka. "Bantuin kanjeng mami dulu woy, awas diteriakin nanti."

[2] Roll Out The Red Carpet | 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang