chapter sixteen :
twins...
Seungmin melirik pantulannya dari kaca penutup mading.
Rambut yang lebih panjang, menggantung nyaris menyentuh matanya, juga dengan potongan yang berbeda. Wajahnya jauh lebih kecil dengan pahatan yang nyaris sempurna. Kulitnya lembut dengan warna keemasan seperti madu.
Tuhan tidak sedang bermain-main ketika Ia menciptakan Na Jaemin.
Bahkan sebagai seorang lelaki, Seungmin masih takjub. Buktinya, ia berkali-kali meneliti rupanya setiap ada kesempatan. Entah itu di cermin kamar mandi, gelas minuman, jendela kelas, maupun kaca penutup mading seperti sekarang.
"Sekarang waktunya cari itu cewek," gumamnya pelan sambil mengenakan kacamata kepunyaan Sunwoo.
Ia melihat ke sekelilingnya, lensa kacamata itu terlihat mulai mendeteksi pergerakan.
"Kemana ya kira-kira dia?" tanya Seungmin pada dirinya sendiri, masih dalam suaranya sendiri.
Ini salah satu kelemahan kekuatan Seungmin. Ia hanya bisa menyerupai. Ia hanya bisa menyetak wajah dan perawakan Jaemin, tetapi suaranya tetap miliknya, organ-organnya masih miliknya, pikirannya tetap miliknya, dan terlebih hatinya masih miliknya.
Seungmin memutuskan untuk pergi ke taman belakang sekolah, karena sepertinya itu adalah tempat yang sempurna untuk menyendiri.
Gowon mungkin ada disana.
Seungmin - yang mungkin lebih pantas disebut Jaemin sekarang - berjalan dalam diam, lagi-lagi melirik bayangannya yang terpantul pada genangan air hujan.
Alih-alih mendapati gadis itu seperti harapannya, ia malah bertemu dengan sosok yang lain.
Haechan, yang duduk di bangku taman dengan mulut monyong dan mata sembab.
Seungmin berniat untuk berbalik dan segera kabur tetapi lelaki itu duluan melihatnya dan berseru.
"Hei! Lo siapa?!"
Haechan dengan suara cemprengnya. Seungmin tidak mungkin pura-pura tidak mendengar.
Ia menoleh, tetapi tidak mengatakan apa-apa. Ia berdiri terpaku dengan rupa Jaemin, tidak berani bersuara karena ia yakin Haechan akan langsung mengenali suaranya.
"Punya mulut jawab dong?" decih Haechan kesal, melipat kedua tangannya di depan dada.
Seungmin sudah berkeringat dingin. Ia memutuskan untuk melakukan apa yang ia pikir paling masuk akal saat ini.
"Jaemin."
Mata Haechan membulat melihat apa yang baru saja dieja Seungmin dengan tangannya.
Aduh, ini pencemaran nama baik, batin Seungmin merasa bersalah pada pemuda yang rupanya sedang ia tiru sekarang.
"Aku tuli."
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Roll Out The Red Carpet | 00line
Mystery / Thriller[COMPLETED] The jackals never thought their school trip would turn into a major disaster. From the disappearance of a junior school nurse to providing hospitality for visiting jackals, no one knows what's about to come. Highest ranks : #2 in chael...