chapter eighteen

1.4K 293 26
                                    

chapter eighteen :step out

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

chapter eighteen :
step out

...

Warning
15+

mild romance
mengandung adegan ciuman

kuy tembus 1k votes

...

Nakyung, Felix, dan Siyeon memutuskan untuk duduk melingkar, menemani Gowon yang masih memeluk lututnya.

"Gowon, kita semua uda tahu ceritanya," mulai Siyeon lembut. "Itu bukan salah lo."

Jujur saja, Gowon sudah lelah menangis. Sudah seharian ini air matanya menetes. Awalnya ia berpikir ia sudah kehabisan air mata, tetapi begitu kendengar pernyataan Siyeon, hatinya kembali sakit dipenuhi rasa bersalah dan ia kembali menangis.

"Lo kesepian dan Haein itu teman pertama lo. Haein itu satu-satunya orang yang mencoba untuk berteman sama lo yang pemalu, kan?" tanya Nakyung lembut sambil mengelus pundaknya. "Haein baik, dan itu alasannya kenapa dia dipanggil begitu cepat. Seorang malaikat tidak bisa berlama-lama di bumi."

Tangis Gowon semakin keras mengingat teman pertamanya. Lee Haein, adik kembar Lee Haechan. Ia teringat lagi pada peristiwa terkutuk itu.

Suara tertawanya yang dengan semangat menarik Haein keluar dari lingkungan sekolah meskipun Haein sudah jelas-jelas melarangnya.

Lalu ia mendengar suara klakson, disusul suara ban berdecit dan makian yang berasal dari sang pengemudi kepadanya.

Kemudian ia berbalik, dan melihat darah.

Banyak sekali darah.

Lalu ia melihat temannya. Teman pertamanya, yang ia sayangi dengan sepenuh hati, tergeletak tak bernyawa, tepat di depan kedua matanya.

Gowon tidak bisa bergerak. Ia tidak bisa berteriak. Ia tidak bisa menangis. Yang ada ia malah terjatuh ke belakang dengan seluruh tubuh bergetar, persis seperti sekarang.

Gadis itu mulai meremas rambutnya sendiri, menunduk dengan tangisan yang semakin lama semakin besar. Seluruh tubuhnya bergetar hebat, dan Nakyung langsung menarik gadis malang itu ke dalam pelukannya.

"Gowon! Dengerin gue!" seru Nakyung berusaha untuk mengalahkan suara tangisan gadis itu. "Gowon! Berhenti pikirkan kejadian itu lagi! Tatap mata gue sekarang! PARK GOWON!"

Sang pemilik nama tersentak mendengar bentakan Nakyung yang begitu putus asa, begitu pula dengan Felix dan Siyeon yang hanya berani menonton.

"Ga ada yang bakal berubah kalau lo masih terjebak di masa lalu lo!" seru Nakyung keras, kedua matanya berapi-api. "Yang gue mau dari lo sekarang, itu lo hadapi! Gue mau lo bangkit berdiri sekarang, dan hadapi masa lalu lo! Gue mau lo taklukkan dan lupakan masa lalu lo dengan cara lanjut hidup seperti biasa! Jangan terpuruk begini! Lo bukan pecundang!"

[2] Roll Out The Red Carpet | 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang