chapter twenty-eight

1.4K 280 63
                                    

chapter twenty-eight :stronger

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

chapter twenty-eight :
stronger

...

"Permisi."

Nakyung kaget luar biasa ketika ia merasakan sepasang lengan melingkar di pinggangnya. Ia berbalik, hanya untuk bertemu dengan wajah Jaemin yang ramah.

"Maaf ganggu ya," katanya mengikat kedua lengan jaket di depan tubuh gadis itu sebelum menegakkan badan.

Jaemin meletakkan tangannya di kedua bahu gadis itu, di wajahnya terulas senyum lebar yang manis menunjukkan deretan gigi putihnya.

Yiren, yang tadi sedang berbicara dengan Nakyung, menatap keduanya dengan tatapan curiga. Tetapi detik berikutnya, gadis cantik itu tertawa lepas.

"Wahh, selamat! Ga peje nih?"

Nakyung berbalik, melotot pada Jaemin yang masih tersenyum padanya. Gadis itu kembali pada Yiren yang masih tertawa.

"Engga ya!" elaknya tak sudi. "Gue sama Jaemin? No! No! No no no no!"

Jaemin mengerutkan dahi, menyentuh dadanya dramatis. "Kok kaya ogah?"

"Emang iya," balas Nakyung blak-blakan sebelum kembali pada Yiren. "Gue uda ngerti kok, nanti di e-mail aja ya?"

Gadis manis asal Cina itu mengangguk sebelum berjalan menjauh. "Nanti agak sorean ya. Sekarang gue mau ke lapangan dulu, anak cheers yang lain uda pada nungguin. Dadah, Na. Jaemin juga."

Nakyung mengangguk, menatap punggung Yiren menghilang dari balik pintu.

"Kayaknya baru waktu itu aja kita selidikin kasus Renjun," kata Jaemin dari belakang gadis itu. "Ga kerasa ya? Denger-denger Yiren uda punya pacar baru sekarang, kalo ga salah anak- aduh! Kok mukul?!"

Nakyung baru saja memukul pundaknya. Bukan hanya sekali. Berkali-kali dengan tatapan kesal.

"Lo apaan sih?!" pekiknya melengking tepat di telinga Jaemin. "Waktu itu marah! Mewek! Teriak-teriak! Ngambek! Sekarang lo ngomong sama gua kayak ga terjadi apa-apa?! Abis itu apaan tadi meluk-meluk, hah?! Minta ditampol?!"

"Eh eh eh ampun ampun Na!" seru Jaemin menghindar begitu melihat gadis itu mengangkat tangannya ke udara. "Uda Na astaghfirullah maung!"

Nakyung mendorong lelaki itu kesal. "Mau lo apa sihhhhhh?! Jadi! Cowo! Kok! Ribet! Amat!"

"Aduhhh tadi itu rok lo tembus bangsattt!" jerit Jaemin sambil menunjuk bawahan yang dipakai gadis itu.

Nakyung otomatis berbalik, tetapi menyadari kalau jaket Jaemin sudah terikat melingkari pinggangnya.

"Yaiya gue tega ninggalin lo gitu aja tanpa bilang-bilang, lo kira gua ga malu apa liatnya? Kaget njing, gue ga pernah nampak yang begituan seumur idup gue astaghfirullah mata gue serasa ternodaiii! Kalo ngeliat itu bisa bintilan ga sih?!" tanya Jaemin bertubi-tubi.

[2] Roll Out The Red Carpet | 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang