chapter thirteen

1.5K 308 76
                                    

chapter thirteen :gowon's major problem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

chapter thirteen :
gowon's major problem

...

"Gowon."

Sang pemilik nama terbangun dengan keringat dingin membanjiri tubuhnya. Kedua matanya membelalak kaget, dadanya naik-turun tidak beraturan.

"Gowon."

Namanya dipanggil lagi, kali ini disertai sebuah guncangan pelan di pundaknya.

Gowon menoleh ke samping, mendapati Nakyung duduk bersila, tepat di sebelah tubuhnya.

"Kenapa?" tanyanya serak sambil mengerjap-ngerjapkan mata mengantuk.

"Gue mau ke toilet," kata Nakyung pelan, wajahnya tampak gugup. "Tapi gue takut."

Gowon mengangkat alis. Ia menggapai segelas air putih yang terletak di atas nakas dan meneguknya sampai habis sebelum menuruni tempat tidur.

"Aku temenin," katanya membuat Nakyung melompat turun dari kasur dan berlari-lari mendekatinya.

Gowon menghela napas mengantuk, membuka gerendel sebelum mengayunkan pintu, mendapati lorong asrama yang gelap gulita, hanya menerima pencahayaan seadanya dari lampu jalan di luar sana.

Keduanya berjalan menelusuri lorong gelap itu, bergandengan dan tembus pandang berkat kemampuan gadis itu.

"Gue ngerasa takut banget, Won," aku Nakyung pelan. "Gue ngerasa asing banget sama tempat ini, apalagi waktu malam. Gue ga bisa tidur."

Gowon mengangguk mengerti. "Aku juga ngerasa aneh. Apalagi mengingat kita ga kenal siapa-siapa disini. Aku... aku kangen yang lain."

Nakyung menghela napas pelan, mengeratkan genggamannya pada tangan gadis itu. "Besok bakal lebih baik," katanya meyakinkan.

Entah mengapa, Gowon rasa tidak begitu.

Keduanya sampai di toilet perempuan. Nakyung melepas genggaman tangannya, menghidupkan lampu dan masuk ke dalam salah satu bilik toilet sementara Gowon berdiri menghadap cermin besar yang terpasang di dinding.

Ia meneliti matanya yang terlihat lelah, rambutnya yang agak berantakan, dan kulitnya yang memerah.

Mengingat kembali apa yang dilihatnya sore ini, lalu mimpi buruknya malam ini, Gowon mengepalkan kedua tangan, tubuhnya bergetar ketakutan.

Usahanya untuk berlari dari kenyataan, gagal juga ternyata.

...

"Semalam gue sama Nancy nampak sesuatu di asrama cewek."

Kedua telinga Haechan bergerak seketika. Pantatnya ia geser-geser mendekati segerombolan perempuan yang kini bersuara heboh setelah mendengar pernyataan Eunbin, yang duduk di tengah-tengah meteka.

[2] Roll Out The Red Carpet | 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang