2

180 19 3
                                    

"Hey, saya pesan blackforest satu."

"Ah sebentar saya ambilkan."

Eunsang bergegas mengambilkan pesanan itu. Betapa kagetnya dia saat melihat Minkyu di depannya. Ya, tentu saja dia tau jika Minkyu adalah ketua osis di sekolah nya. Tapi, sedang apa dia di daerah sini?

"Ah ini kak pesananmu."

"Terimakasih. Ini uangnya. Ngomong-ngomong kau bukankah anak kelas 11 yang ikut osis juga kan?"

"Ah iya kak, aku Eunsang."

"Ah iya aku ingat."

"Kakak sedang apa di daerah sini?"

"Tempat les bahasa inggris ku disini. Jadi aku bisa mampir."

Eunsang mengangguk mengerti. Kakak kelasnya ini ternyata baik juga. Berbeda dengan saat dia berada di forum Osis dan Komdis. Dia benar-benar tegas sekali. Tak lama kemudian, dia dikejutkan dengan selembar kertas di tangan Minkyu.

"Ah maaf aku lupa menyampaikan ini. Kepala sekolah ingin kau mengisi formulir ini. Sepertinya kau dapat beasiswa lagi."

"Kakak tahu jika aku mendapat beasiswa?"

"Tentu saja. Aku pikir kau pantas mendapatkannya. Kau pintar dan aktif juga di organisasi. Jangan lupa diisi dan besok serahkan ke kepala sekolah, oke? Aku pulang dulu."

Eunsang hanya mengangguk. Kali ini beasiswa untuk siswa yang berprestasi di bidang seni. Apa yang harus dia lakukan? Apakah dia harus mengisi formulir itu? Dia tidak merasa dia seberbakat itu. Dia bahkan ingin menyerah pada impiannya karena kondisi yang tidak memungkinkan.

'Apa yang harus ku lakukan? Haruskah aku menyerah atau tidak?'

.
.
.
.

"Jiheon-ah!"

Jiheon menoleh ke arah suara itu. Dia tersenyum saat melihat sosok yang dikenalnya itu.

"Hei, Keumdong-ah."

Ya, Keum Donghyun atau biasa disapa Donghyun atau bisa juga Keumdong. Mereka berteman sejak SMP hanya saja saat SMA mereka berbeda sekolah. Donghyun di Produce School dan Jiheon di Fromis School. Mereka berdua sama-sama menyukai dance.

"Kau baru pulang dari akademi?"

"Ya begitulah. Kau sendiri?"

"Aku baru pulang dari sekolah."

"Selarut ini?"

"Ya. Aku berlatih disana."

"Kau.. tidak berminat masuk di akademi ku?"

"Aku akan masuk sana besok."

"Benarkah?"

Donghyun pun mengangguk dan tersenyum. Jiheon pun ikut tersenyum. Harus Donghyun akui jika senyuman Jiheon itu benar-benar menular. Cantik sama seperti orangnya. Hey, apakah kalian memikirkan hal yang sama? Ya, Donghyun menyukai Jiheon. Namun, Donghyun tidak mengetahui jika Jiheon menyukai orang lain.

"Keumdong-ah. Apakah orangtuamu sudah tahu jika kau akan ikut akademi?"

"Tidak. Lagipula mereka tidak akan mendukungku. Kau tahu bukan jika mereka selalu meremehkan bakatku? Bahkan rasanya sekarang aku ingin menyerah."

"Hey, aku yakin kau pasti bisa. Jangan menyerah dulu. Tunjukkan pada mereka."

Donghyun tersenyum lagi. Ini yang dia sukai dari Jiheon. Gadis itu penyemangatnya. Bersama gadis itu, dia selalu merasa nyaman.

'Aku menyukaimu, Jiheon-ah.'















TBC~










Next?











Voment juseyo~

To My YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang