23

61 10 4
                                    

"Tarianmu bagus juga, Wonyoung-ah. Mau bergabung di tim ku?"

"Bolehkah?"

"Tentu saja."

"Akan ku pikirkan, kak."

Setelah itu, Wonyoung pun menemui Wonjin yang sedang latihan. Dia memberikan sebotol air pada Wonjin.

"Ini, kak."

"Terimakasih. Bagaimana tadi?"

"Aku masih memikirkan tawarannya. Menurut kakak bagaimana?"

"Jika kau menyukainya, lakukanlah. Kau yang berhak menentukan. Ini mimpimu, bukan?"

"Begitukah?"

"Ya. Tenang saja. Yireon anak yang baik. Kau pasti nyaman berteman dengannya."

Wonyoung bisa merasakan betapa Wonjin sangat menyukai Yireon. Terlihat dari sorot matanya saat melihat gadis itu.

"Kak, menurutmu aku bisa debut?"

"Tentu saja. Setiap orang berhak untuk debut, tapi tidak semua orang bisa debut. Banyak juga trainee yang sudah lama tapi belum debut dan memutuskan untuk berhenti. Asal kau terus bekerja keras untuk mewujudkannya, aku yakin kau bisa."

"Kakak ingat janji kita dulu?"

"Tentu saja aku masih ingat."

"Ayo debut bersama, kak."

.
.
.
.

Eunsang dan Yunseong sedang mencari lagu baru untuk latihan mereka. Ya, mereka memutuskan untuk membuat koreografi dan menggubah lagu. Tak lama kemudian, Eunsang menemukan lagu yang menurutnya cocok untuk tim mereka.

"Kak, bagaimana dengan lagu ini?"

"Get Ugly?"

"Menurutku lagu ini bagus. Atau ini saja Shape of You?"

"Keduanya bagus. Tapi ini juga bagus loh Right Round."

"Ah aku ada ide kak. Bagaimana jika kita gabungkan ketiganya?"

"Bagus juga idemu. Kau bisa menggubah lagu?"

"Akan kucoba. Kakak sendiri?"

"Aku akan mencoba membuat koreografinya. Mungkin aku akan meminta tolong Donghyun dan Wonjin juga."

"Baiklah. Aku coba dulu ya, kak."

Mereka lalu mencoba untuk menggubah lagunya terlebih dahulu. Tak lama kemudian, mereka pun selesai. Tak terasa hari sudah mulai sore. Mereka pun bergegas untuk pulang.

"Sudah sore ternyata. Eunsang-ah, ayo pulang."

"Ayo, kak. Jadi, besok kita latihan dengan lagu tadi?"

"Iya. Untuk sementara kita coba cocokkan suara kita terlebih dahulu. Setelah itu kita membuat koreografinya. Aku rasa besok cukup waktunya."

Eunsang hanya mengangguk. Di tengah perjalanan, Eunsang melihat seseorang yang tidak asing.

"Loh itu kan..."

.
.
.
.

"Keumdong-ah?"

"Eoh, Jiheon-ah. Ada apa?"

"Tidak. Kau sedang memikirkan apa?"

"Aku diminta kak Yunseong untuk membantunya membuat koreografi."

"Oh ya? Wah.. tim mu benar-benar hebat."

"Mereka memang hebat hehe. Ah iya, kak Wonjin mencarimu."

"Ha? Ada apa?"

"Dia bilang ada sesuatu yang ingin dia bicarakan. Mau bertemu dengannya? Dia di akademi sekarang."

"Kau.. bisa menemaniku?"

"Tentu saja. Ayo."

Setelah 30 menit, mereka sampai di akademi. Mereka lalu masuk ke dalam dan menemukan Wonjin sedang mengobrol bersama Yireon dan seorang gadis. Donghyun pun menggandeng tangan Jiheon dan bergabung bersama mereka.

"Eoh? Donghyun-ah, Jiheon-ah."

"Halo, kak."

"Kau sudah diberi tahu Yunseong tadi?"

"Sudah, kak. Tapi aku masih bingung membuat koreonya."

"Mau membuatnya sekarang? Oh iya, Yireon-ah. Dia Jiheon. Gadis yang ku ceritakan tadi. Dia sangat hebat jika kau ingin tahu. Ayo, Donghyun-ah."

"Benarkah? Aku ingin melihatnya."

Jiheon pun bingung dibuatnya. Ada apa ini? Kenapa dia dibawa-bawa dalam percakapan mereka?

"Halo, Jiheon. Kau mengenalku?"

"Tentu saja. Kak Yireon sangat terkenal."

"Aku biasa saja. Ah iya, kau pasti bingung ya. Aku diminta membuat tim untuk mengikuti event yang sama seperti mereka. Apakah kau mau bergabung?"

"Benarkah, kak?"

"Tentu saja benar. Sama seperti mereka. Jika tim kita menang, kita juga bisa debut. Jadi?"

"Aku mau, kak. Aku mau bergabung."

Tentu saja Jiheon mau. Itu impiannya sejak kecil. Dia juga sudah berjanji pada Donghyun akan debut bersama. Jadi, ini kesempatannya, bukan?






































TBC~





















Next?



















Voment juseyo~

To My YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang