20

67 13 4
                                    

"Aku sekarang bersekolah disini."

"Benarkah?"

Wonyoung hanya mengangguk. Hey, lihatlah betapa menggemaskannya gadis satu ini. Wonjin pun tersenyum dan mencubit pipi gadis itu.

"Kenapa kau menggemaskan sekali sih? Umurmu saja yang terlihat bertambah."

"Kak Wonjin jangan cubit pipiku. Sakit tahu."

"Kau lucu. Tidak berubah sama sekali."

"Ish tentu saja. Ah ngomong-ngomong, kau masih ingin menjadi idola?"

"Tentu saja. Kau tahu bukan apa mimpiku? Kau sendiri?"

"Aku juga akan melanjutkan mimpiku, kak. Aku juga akan debut sama seperti kakak."

"Wah wah.. adikku yang satu ini sudah dewasa ya?"

"Kakak jangan usak rambutku. Jadi berantakan, kan."

Wonjin hanya tertawa. Gadis ini memang benar-benar menggemaskan.

"Kak, kita pasti bisa debut, kan?"

"Pasti. Ayo debut bersama."

.
.
.
.

"Kak Eunsang."

"Ada apa, Donghyun-ah."

"Bisa ajari aku menyanyi bagian ini?"

"Ah ini. Seperti ini."

Eunsang lalu mengajari Donghyun cara menyanyikan lagu itu.

"Akhirnya aku bisa."

"Aku tidak bisa rapp dan kau memintaku mengajarimu rapp. Bagaimana kau ini? Hehe."

"Tapi kau pintar rapp juga loh, kak."

Eunsang hanya bisa tersenyum. Mereka lalu berlatih menyanyi kembali.

"Kak, apa kau pikir kita bisa debut?"

"Aku berusaha yakin. Jika teamwork kita bagus, kita pasti menang bukan?"

"Aku harap kak Wonjin mau bergabung bersama kita."

"Aku harap juga begitu. Kau tahu bukan jika dia termasuk dancer terbaik disini. Tim kita bisa kuat dengan adanya dia."

"Kau benar kak. Aku juga akan berusaha meyakinkannya."

Namun tiba-tiba sebuah suara mengejutkan mereka.

"Tidak perlu, Donghyun-ah. Aku sudah memutuskan akan bergabung dengan tim kalian."

.
.
.
.

"Wah.. Hwang Yunseong tim mu bagus juga."

Mereka yang sedang berlatih pun menoleh ke arah suara itu. Lagi-lagi mereka. Mereka adalah salah satu tim tari sekolah ini dan ya ketrampilan mereka memang sudah bagus. Hanya saja mereka kadang suka merendahkan yang lain.

"Tentu saja, kau tahu jika aku sangat teliti, bukan?"

"Seorang Hwang Yunseong sudah mulai percaya diri ternyata. Kemana Hwang Yunseong yang dulu? Yang gampang sekali menyerah?"

"Aku tidak akan seperti dulu lagi. Aku akan tunjukkan padamu jika aku bisa menang dengan bakatku. Kita lihat saja nanti. Kita tidak akan pernah tahu hasil akhirnya, bukan?"

"Kau menantangku?"

"Aku tidak pernah menantangmu."

"Kita lihat saja nanti. Kau akan kalah dariku sama seperti dulu."

Suara tertawa Wonjin mengagetkan mereka. Hey, bagaimana tidak mereka sedang berbicara serius dan dia tertawa? Namun, sedetik kemudian Wonjin tersenyum miring dan mendekati orang itu.

"Aku tidak tahu apa motivasimu berkata seperti itu. Aku tidak tahu kenapa kau suka merendahkan orang seperti itu. Kau tahu? Kita tidak akan pernah tahu hasil akhirnya seperti apa. Lalu, kenapa kau sudah membual seperti ini?"

"Kau.. Ham Wonjin?"

"Ya. Ini aku. Kau tidak pernah melihatku di sekolah ini, ya?"

"Kenapa kau bisa ada disini? Kenapa kau bergabung di tim Yunseong?"

"Kenapa? Kau takut? Sekarang aku tahu kenapa kau selalu kalah dariku. Kau ... terlalu banyak omong kosong tak berguna. Oke, aku persingkat. Kita lihat saja nanti. Kau atau aku yang akan menang nanti..


























































Kim Sihoon."
























TBC~

























Next?

















Voment juseyo~

To My YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang