30

61 12 3
                                    

Hari ini adalah latihan terakhir mereka. Ya, besok event akan dimulai sehingga hari ini mereka harus bertemu pelatih untuk menampilkan apa yang sudah mereka siapkan.

"Silakan mulai. Tolong nyalakan musiknya."

Musik pun mulai mengalun dan mereka mulai menari. Para pelatih tersenyum melihat penampilan mereka. Dengan begini, kalian pasti bisa membayangkan bagaimana penampilan mereka bukan?

"Bagus sekali. Suara kalian stabil. Dan koreo nya.. aku suka."

"Terimakasih, pelatih."

"Pertahankan itu. Aku harap kalian menang besok."

"Siap, pelatih."

Seperginya pelatih, mereka beristirahat sejenak. Mereka lelah sekali hari ini. Mereka berlatih vokal dan menari sampai malam hari.

"Besok kita benar-benar harus tampil maksimal."

"Kau benar, Yunseong-ah. Ayo semangat untuk besok." - Wonjin

"Ngomong-ngomong, kak Minkyu. Bagaimana dengan ibumu?" - Eunsang

"Aku akan mencoba bicara lagi padanya besok." - Minkyu

"Baguslah. Ah iya, dengarkan aku. Kita tidak perlu terlalu memikirkan tentang apakah kita bisa debut. Cukup nikmati penampilan kita besok pagi. Kalah atau menang itu biasa. Setidaknya kita sudah menampilkan yang terbaik."

Mereka semua mengangguk setuju. Setidaknya meskipun mereka tidak debut sekarang, masih ada kesempatan lainnya jika mereka tidak menyerah, bukan?

.
.
.
.

"Ibu.."

"Darimana saja kau, Minkyu? Pulang les seharusnya kau langsung ke rumah."

"Maaf bu. Aku latihan dengan teman-teman."

"Apa? Latihan? Sadarlah Minkyu. Menjadi idola bukan segalanya. Kau sudah ibu siapkan masa depan yang lebih baik."

"Maaf bu. Tapi ini impianku.

"Impian? Kau tahu apa?"

"Aku janji nilaiku tidak akan turun karena ini. Aku janji bu."

"Terserah kau saja."

"Bisakah ibu datang besok? Aku ingin menunjukkannya padamu."

Ibunya hanya diam dan pergi meninggalkan Minkyu. Minkyu menghela nafas. Ya, sesusah itu berbicara dengan ibunya. Mau bagaimanapun ibunya akan selalu menentang hal ini.

"Tenang saja, Dik. Aku akan membawa ibu kesana. Dan kau.. cukup siapkan penampilan terbaikmu."

"Terimakasih, kak. Aku menyayangimu."

.
.
.
.

"Ayah."

"Ada apa?"

"Besok... bisakah Ayah datang?"

"Untuk apa? Melihatmu tampil? Ayah tidak ada waktu untuk melihat penampilan semacam itu."

Donghyun hanya bisa menghela nafas kasar. Dia juga ingin ayahnya datang.

"Ah jika ayah tidak bisa tidak apa-apa. Aku hanya ingin menunjukkan kemampuanku pada ayah."

"Perjanjian kita hanya sebulan. Jika besok kau kalah dan tidak bisa debut, kau harus belajar bisnis."

Donghyun hanya mengangguk. Dia sudah berjanji pada ayahnya. Jadi dia berharap ada keajaiban besok pagi.

'Ku harap ada keajaiban. Semoga aku bisa debut'

.
.
.
.

"Ibuu!"

"Ada apa?"

"Ibu besok datang, kan?"

"Tentu saja. Ibu ingin melihat anak ibu tampil di atas panggung."

"Jinwoo juga ingin ikut" - Jinwoo

"Tapi kau besok sekolah."

"Aku besok hanya UTS. Setelah itu aki bisa pulang dan menonton."

"Baiklah-baiklah. Terserah kau saja."

"Kakak harus tampil bagus, ya? Jinwoo ingin menunjukkan pada teman-teman bahwa Jinwoo punya kakak yang hebat."

"Jinwoo juga adik kakak yang hebat."

Ibu Eunsang hanya tersenyum melihat interaksi kedua anaknya. Dia berharap, kedua anaknya akan tetap bahagia seperti itu.

'Semoga saja besok Eunsang mendapatkan apa mimpinya selama ini. Maafkan ibu, kau pasti sudah lama menderita, nak. Ibu harap besok kau bisa menang. Doa ibu selalu menyertaimu. Ibu disini. Ibu tidak akan kemana-mana.'























Maaf kalo gaje sekali huuu part ini dibuat dadakan:"( ah iya fict ini sebentar lagi selesai uhuyyy ~~ makasih ya yang udah mau baca fict ini dari awal sampai akhir. Huu lupyu all❤ jangan bosen-bosen buat baca dan voment yaaa~~





















TBC~















Next?














Voment juseyo~

To My YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang