Dan tiba saatnya. Hari ini event mereka diadakan. Masing-masing peserta sudah ada di venue sejak 1 jam yang lalu. Tak terkecuali dengan mereka. Kalian tahu siapa bukan? Mereka benar-benar gugup. Apakah penampilan mereka akan memuaskan?
"Bagaimana ini? Bagaimana jika penampilan kita tidak memuaskan?"
"Tenanglah, Eunsang-ah. Kita pasti bisa. Ingat kan tujuan kita? Setidaknya kita menikmatinya."
"Kau benar, kak. Aku lega sekarang."
"Eunsang-ah!"
"Ibu!!!"
Eunsang berlari dan langsung memeluk ibunya. Ya, ibu dan adiknya datang untuk menyemangatinya.
"Ayo semangat. Kau pasti bisa."
Selain Eunsang, orangtua Yunseong pun datang.
"Yunseong-ah, kau harus tampilkan yang terbaik, oke?"
"Siap, Yah. Terimakasih sudah mendukungku."
Namun, 3 orang dari mereka hanya bisa tersenyum tipis. Ya, orangtua mereka tidak mungkin datang. Donghyun? Ayahnya mana mungkin mau datang ke acara seperti ini. Wonjin? Orangtuanya bahkan tidak memperhatikannya. Minkyu? Apalagi. Bagaimana bisa ibunya itu datang?
"Keumdong-ah."
"Jiheon?"
"Tampilkan yang terbaik, oke? Aku mendukungmu."
"Kau tidak tampil?"
"Penampilan kita ditunda. Mungkin mereka fokus untuk boygroup dulu?"
"Jiheon-ah."
"Ya?"
"Terimakasih sudah datang."
"Aku pasti datang bukan?"
Donghyun sudah pernah bilang jika gadis itu penyemangatnya, bukan? Itu sebabnya dia menjadi semangat sekarang.
"Kak Wonjin, kau juga harus semangat!"
"Tenang saja, Jiheon-ah. Kau tahu aku pasti bisa bukan?" - Wonjin.
"Ya, aku tahu. Ah iya kak Yireon dan Wonyoung juga datang kesini. Itu mereka."
"Kalian harus semangat, oke?" - Yireon.
"Pasti." - ucap kelima member.
Namun, ucapan mereka terhenti ketika melihat Sihoon berada di depan mereka
"Wah wah.. kalian sudah siap ternyata."
"Tentu saja." - Wonjin
"Kita lihat nanti siapa yang akan menang? Persiapan kalian kan masih kurang."
"Kita lihat saja nanti, Kim Sihoon. Kau sebaiknya tidak lupa siapa aku."
Sihoon mengepalkan tangannya tanda dia kesal dengan perkataan Wonjin. Ya, semua juga tahu siapa dia. Tak lama kemudian, giliran mereka untuk tampil. Mereka pun bergegas menuju ke atas panggung. Sihoon melihat mereka dengan pandangan meremehkan.
"Halo, semua. Kami adalah Zevonia. Tolong dukung kami."
Mereka lalu mulai menari. Betapa terkejutnya Sihoon saat melihat penampilan mereka. Mereka meremix lagu Finesse, Believer, dan juga Swalla. Hey, bagaimana bisa mereka merubah konsep mereka secepat itu? 3 menit kemudian, mereka pun selesai. Mereka lalu turun dari panggung. Wonjin melihat Sihoon dengan senyum miring.
"Kau lihat bukan? Kau salah jika menjadikanku sainganmu. Sebaiknya kau perbaiki dulu sikapmu. Apa yang salah darimu sehingga kau selalu kalah dariku. Kau hanya tidak mau kalah dari dari orang lain dan terlalu banyak bicara omong kosong. Cobalah untuk percaya diri dan tidak usah melihat orang lain."
Setelah berbicara seperti itu, Wonjin dan yang lain pun meninggalkan Sihoon. Tak terasa, semua peserta sudah tampil dan saatnya untuk pengumuman siapa yang akan menang. Bohong jika mereka bilang mereka tidak gugup. Saat pengumuman peringkat ketiga, nama mereka tidak dipanggil. Namun, mereka tidak putus asa. Peringkat kedua, pun sama. Mereka pun mulai menyerah. Mungkin bukan saatnya mereka debut. Dan tiba saatnya pengumuman peringkat pertama.
"Dan peringkat pertama adalah.....
Zevonia. Selamat!!"
Suara riuh mulai menggema di venue itu. Sungguh mereka benar-benar tidak percaya jika mereka menang. Dengan ini, mereka bisa debut untuk menggapai mimpi mereka bukan?
"Kalian sudah berusaha keras. Terimakasih."
"Kau juga, kak Yunseong. Terimakasih sudah memilih kita."
"Aku tidak salah pilih bukan?"
Setelah menerima hadiah dan mendapat jadwal untuk training, mereka lalu bergegas untuk pulang.
"Donghyun-ah."
"Ayah?"
"Kau hebat, nak. Maafkan ayah selama ini tidak melihat bakatmu. Mulai sekarang, kau bebas melakukan apa yang kau suka."
"Benarkah? Terimakasih ayah."
Donghyun pun memeluk Ayahnya. Sungguh dia benar-benar bahagia saat ini. Akhirnya perjuangan dia tidak sia-sia.
"Wonjin-ah."
"Ayah datang?"
"Ya, ini ayah. Maafkan ayah kemarin."
"Tidak apa-apa. Wonjin mengerti, Yah."
"Kau hebat, nak. Ayah bangga padamu."
"Ayah?"
"Kau boleh debut. Ayah mendukungmu."
Tanpa basa basi, Wonjin langsung memeluk ayahnya dan menangis di pelukannya. Ini yang dia inginkan. Ayahnya datang. Ayahnya melihatnya. Ayahnya memperhatikannya.
"Minkyu."
"Kak Wooseok? Mana ibu?"
"Itu ibu."
"Ibu.."
"Minkyu-ya."
"Ibu.. aku.."
"Tidak apa-apa. Ibu akan mengijinkanmu."
"Benarkah?"
"Ya, tapi dengan 1 syarat."
"Apa itu?"
"Nilaimu tidak akan turun."
"Siap, bu. Minkyu berjanji."
Sungguh ending yang bahagia, bukan? Mereka akhirnya bisa menggapai mimpi mereka dan orangtua mereka pun akhirnya menyetujui keinginan mereka. Untuk kisah cinta mereka? Hm.. apakah aku harus menceritakannya? Biarlah itu menjadi rahasia untuk mereka.
Finally ending!! Maaf ya endingnya ga jelas banget. Tenang aja bakal ada bonus chapter kok.
Voment juseyo~

KAMU SEDANG MEMBACA
To My Youth
FanfictionHanya bercerita tentang anak-anak yang mengalami masa pahit dalam hidup mereka lalu bertemu untuk menggapai mimpi mereka.