17

62 13 3
                                    

Pagi itu Eunsang dan Yunseong sudah ada di gedung akademi milik ayah Yunseong. Ya, selain mempunyai teater, ayahnya pun mempunyai gedung akademi ini. Sambil menunggu Donghyun datang, mereka pun mulai berlatih.

"Kau sudah hafalkan bagianmu?"

"Sudah. Tapi aku masih bingung di bagian ini?"

"Ah.. sini ku ajarkan."

Yunseong pun mengajari Eunsang dengan telaten. Tak lama kemudian, Donghyun pun datang.

"Maaf aku terlambat, kak."

"Tidak apa-apa. Kita juga belum lama disini kok. Kau sudah hafal?"

"Untuk koreo sudah. Benarkah kita akan menampilkan U Got It?"

"Tentu saja. Ayo kita mulai sekarang."

Mereka bertiga lalu berlatih bersama. Untung saja Donghyun dan Yunseong mau mengajari Eunsang, sehingga latihan mereka tidak terlalu sulit. Tak terasa sudah 1 jam mereka latihan. Mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak.

"Oh iya, kak Yunseong. Siapa yang akan kau rekrut selanjutnya?" - Donghyun.

"Aku sudah menemukannya. Dia bisa menyanyi dan menari dengan sangat baik. Tentu saja dia siswa Produce School juga."

Eunsang menatap Donghyun dengan tatapan bertanya. Sedangkan yang ditatap hanya bisa mengedikkan bahunya karena dia memang tidak tahu.

"Kalian penasaran?"

"Bisakah kau segera memberitahukannya? Aku tidak mau mati penasaran." - Eunsang.

"Ham Wonjin."

"Apa? Ham Wonjin?"

.
.
.
.

Minkyu baru saja pulang dari lesnya. Betapa terkejutnya dia saat melihat kakaknya di rumah. Hey, bukankah kakaknya masih kuliah di luar negeri? Sedang apa dia disini?

"Minkyu-ya, kau sudah pulang?"

"Iya, kak. Mana ayah dan Ibu?"

"Kau tahu bukan jika mereka selalu sibuk?"

"Kapan kau pulang?"

"Baru saja. Aku sedang libur semester sehingga bisa pulang. Aku merindukan kalian."

"Kau tahu jika dia ada disini bukan?"

"Tentu saja. Paman yang memberitahuku."

Jujur, Minkyu iri pada kakaknya. Dia bisa melakukan apapun yang dia mau. Tidak sepertinya. Menjadi seorang penyanyi adalah impian kakaknya, tapi dia tidak bisa ibunya melarangnya. Itu sebabnya kakaknya ini mengambil jurusan Kedokteran. Meski begitu, dia masih bisa ikut latihan menyanyi, berbeda dengan Minkyu. Dia harus mengikuti segala macam les untuk menjadi seorang dokter atau pebisnis karena orangtuanya tidak ingin dia menjadi seperti kakaknya.

"Hey, ada apa adikku?"

"Sebentar lagi kau lulus, kak. Kau juga masih bisa melakukan apa yang kau suka dan itu sesuai dengan impianmu. Aku iri."

"Memangnya apa impianmu? Kenapa kau iri padaku?"

"Aku? Sama sepertimu. Aku tidak mempunyai mimpi. Bukankah impian kita sudah diatur oleh ayah dan ibu?"

"Kau benar, lalu?"

"Aku lelah dengan semua ini. Aku lelah menjadi robot mereka..




















Kak Wooseok."

.
.
.
.

"Kak Wonjin."

"Kau?"

Wonjin tentu saja terkejut. Kenapa gadis itu memanggilnya "kak"? Apakah gadis itu mengetahui umurnya? Tapi, bukankah mereka tidak saling mengenal satu sama lain? Lalu mengapa gadis itu bisa tahu?

"Iya ini aku."

"Kenapa kau memanggilku "kak"?"

"Kau kan memang lebih tua dariku."

"Apa? Darimana kau tahu?"

"Tentu saja aku tahu. Namamu Ham Wonjin. Lahir tanggal 22 Maret 2001."

"Kau... siapa kau?"

"Yak! Kau benar-benar sudah melupakanku, ya?"

"Kau.... jangan bilang jika kau..."

"Ya, ini aku.."
























TBC~












Next?














Voment juseyo~

To My YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang