Ella POV
Hari ini, eomma akan pergi ke butik sendirian untuk membeli kemeja yang sempat tertunda beberapa hari lalu. Tapi, aku tak tau kapan tepatnya eomma akan pergi. Aku tak peduli.
Eo, semenjak aku mendengar percakapan eomma dan appa di taman belakang rumah, rasanya aku sangat kecewa. Aku bahkan berpikir untuk mengakhiri hidupku saja, tapi aku teringat pada eomma yang mempertahankanku dulu hingga aku bisa lahir kedunia ini.
Semenjak hari itu aku tak pernah mau makan di rumah, aku hanya akan makan di kantin sekolah bersama temanku. Dan setiap malam, aku pasti akan menangis. Aku menangis, karena percakapan eomma dan appa selalu terngiang - ngiang di telingaku. Itu membuatku gila.
Aku bahkan mendiami eomma dan jisoo imo. Sebenarnya aku merasa bersalah, karena tak seharusnya aku seperti itu pada mereka. Tapi, itu karena aku kecewa pada eomma. Jisoo imo? Entahlah, sebenarnya dia tak salah apa - apa. Tapi, aku malah mendiaminya juga.
Kini aku baru saja pulang sekolah, dan aku langsung menekan bel rumah saat aku sudah sampai didepan rumah. Tak lama, Jisoo imo membukakan pintu untukku.
"Apakah eomma jadi pergi ke butik, imo?", tanyaku pada Jisoo imo sambil memasuki rumah.
"Hem, jadi. Eommamu baru saja pergi.", kata Jisoo imo yang mengikutiku, tak lupa dia menutup pintu terlebih dahulu.
"Gantilah seragammu, setelah itu makan sianglah. Imo sudah memasakkan makanan kesukaanmu.", lanjut Jisoo imo.
"Aniyo, aku tak akan makan.", kataku.
"Ella-ya, kau bisa sakit nanti. Dan jika appamu tau, dia akan menyalahkan eommamu karena tak merawatmu dengan baik.", kata Jisoo imo.
Tapi, aku hanya diam.
"Kau bisa ceritakan pada imo, tentang apa yang kau pendam selama ini. Imo tak akan menceritakannya pada siapapun, termasuk eomma dan appamu. Imo akan merahasiakannya. Percayalah pada imo.", kata Jisoo imo.
Seketika, aku langsung menatap Jisoo imo.
"Benarkah? Imo bisa menjaga rahasia?", tanyaku.
"Hem, tentu saja.", kata Jisoo imo.
"Baiklah, aku akan menceritakannya pada imo.", kataku.
"Geurae. Tapi, kau harus makan siang dulu.", kata Jisoo imo.
"Baiklah.", kataku, lalu pergi menuju kamar untuk mengganti seragamku dulu. Setelah itu baru makan siang.
|°•○●○•°□■□°•○●○•°|
Setelah aku mengganti seragamku dengan pakaian biasa, aku langsung turun untuk pergi menuju meja makan.
Tapi, saat aku sudah sampai di meja makan ... aku mendengar ada keributan di depan rumah. Lalu tanpa pikir panjang, aku pun mengeceknya.
Dan ternyata Jisoo imo sedang berbicara dengan seorang wanita yang terlihat seumuran dengannya.
"Siapa dia?", tanyaku pada diri sendiri.
Karena aku penasaran, aku pun memilih untuk mendengarkan pembicaraan mereka.
Dan saat kurasa wanita itu akan pergi, aku pun langsung berlari menuju meja makan.
Satu info yang paling penting dari hasil mengupingku tadi, yaitu Pantai Eurwangni. Aku tak peduli siapa wanita itu, yang terpenting adalah letak dimana appa akan melangsungkan pernikahannya.
Ella POV End
Author POV
Ella baru saja menceritakan segala keluh kesahnya yang dia pendam sendiri selama 5 hari ini.
"Geurae, gwenchana. Itu kenapa imo menawarkan diri untuk menjadi pendengarmu hari ini. Yah, karena imo sudah menganggapmu sebagai anak imo sendiri. Imo tak bisa melihatmu sedih sendiri. Imo tak bisa melihatmu terbebani sendiri. Imo tak bisa membiarkanmu sakit. Imo menyayangimu, Ella-ya.", kata Jisoo.
"Gomawo, imo.", kata Ella sambil memeluk jisoo.
Jisoo pun membalas pelukan Ella.
"Hem, lain kali jangan seperti ini lagi. Kau harus tetap makan dan jangan mendiami eommamu seperti kemarin. Kasihan eommamu, dia sudah menderita karena appamu. Jangan buat dia menderita lagi karena anaknya mendiaminya. Bagaimanapun juga, eommamu itu sangat menyayangimu walau dia tak bisa menjalankan keinginanmu.", kata Jisoo.
"Entahlah, imo. Untuk itu, aku tak bisa berjanji. Karena aku sangat kecewa pada eomma.", kata Ella.
Cukup lama Ella dan Jisoo terdiam, akhirnya Ella memulai pembicaraannya lagi.
"Aku butuh bantuan imo, apa imo mau membantuku?", tanya Ella.
"Tentu saja. Katakanlah, imo akan membantumu jika memang imo sanggup.", kata Jisoo.
Saat Ella ingin memberitaukan Jisoo tentang rencana yang akan dia lakukan, bel dengan tiba - tiba berbunyi.
"Sepertinya, eommamu sudah pulang.", kata Jisoo.
Lalu dengan cepat, Ella membisikkan rencananya pada Jisoo.
"Ella-ya, apa kau serius?", tanya Jisoo.
"Kumohon, imo.", mohon Ella pada Jisoo.
"Mian, Ella-ya. Untuk itu imo tak bisa.", sesal Jisoo.
Lalu, Jisoo pergi untuk membukakan pintu.
Author POV End
.
.
Tbc.Gimana part 30nya all? 😁
Jangan rame diawal aja ya, dipart-part selanjutnya tolong ramein juga 🙏
Ah iya, jangan lupa vote ya sebagai tanda kalian dukung aku. 🙏🏻
Bagi yang belom follow aku, tolong follow ya. 🙏🏻
Gomawo, all.

KAMU SEDANG MEMBACA
We Miss You Kim Hanbin
FanfictionSuatu hari, ada dua murid SHS yang tak sengaja melakukan kesalahan yang sangat fatal. Dari kejadian tersebut, gadis itupun akhirnya hamil. Dan saat gadis itu meminta pertanggung jawaban dari lelaki yang menghamilinya, lelaki itu malah memintanya unt...