04

1.9K 212 30
                                        

Author POV

"Semudah itukah kau bilang cari penggantimu? Aku sangat mencintaimu, oppa. Bagaimana mungkin aku mencari penggantimu? Tak ada di dunia ini yang bisa menggantikanmu. Kita lihat saja nanti. Aku akan berusaha membuatmu mau menikahiku, apapun caranya. Bahkan dengan cara kotorpun, akan kulakukan.", kata Yeri.

"Terserah apa katamu. Sekarang, keluarlah dari kamarku!", teriak Hanbin.

"Mengapa aku harus keluar dari kamar calon suamiku?", kata Yeri santai.

"Cih, jangan sebut aku sebagai calon suamimu. Sudahlah, keluar! Aku ingin mandi.", kata Hanbin.

"Yasudah, mandilah. Aku kan hanya duduk disini, dan kau mandi dikamar mandi. Kenapa lagi? Aku tak akan melihatmu.", kata Yeri yang masih duduk dipinggir ranjang Hanbin.

Hanbin yang kesalpun akhirnya bangkit dari ranjangnya lalu menyeret Yeri keluar dari kamarnya begitu saja.

"Yak! Yak! Yak! Ah, appo. Kau menarikku begitu keras, oppa.", protes Yeri.

"Itu salahmu sendiri, karena kau tak mau keluar dari kamarku.", kata Hanbin.

Lalu hanbin masuk kekamarnya dan menutup pintu kamarnya dengan keras.

Author POV End

Hanbin POV

"Apa sebenarnya yang Yeri rencanakan hari ini? Pagi - pagi sudah menggangguku saja.", kataku pada diri sendiri.

Setelah menyeretnya keluar dari kamarku, aku langsung mandi.

Saat mandi, aku tiba - tiba memikirkan Jennie lagi.

"Sepertinya, aku memang harus mencarinya. Aku akan meminta June untuk mengurus perusahaan untuk sementara. Dan aku akan meminta Bobby untuk menemaniku mencari keberadaan Jennie.", kataku pada diri sendiri.

Yah, jadi June bekerja diperusahaanku sudah cukup lama.

Semenjak aku menggantikan posisi appa menjadi CEO, aku juga langsung menunjuk June untuk menjadi sekretarisku.
Sebenarnya appa meminta Yeri yang menjadi sekretarisku. Tapi, aku muak melihatnya. Jadi, aku menolaknya.

Setelah mandi, tiba - tiba ponselku berdering.

"Wae?", tanyaku to the point.

"Cih, tak bisakah kau santai sedikit?", tanya June.

"Cepat katakan, jangan basa - basi.", kataku.

"Ada sebuah proyek yang harus kau bahas bersama client kita yang berada di Busan. Dan client kita memintamu pergi menemuinya di Busan.", kata June.

Mwo? Busan? Aku kan harus mencari Jennie. Bagaimana ini?

"Apakah harus aku? Apa kau tak bisa menggantikanku pergi ke Busan?", tanyaku pada June.

"Client kita ingin bertemu dengan CEO perusahaan, bukan dengan sekretaris perusahaan. Tapi, kau tenang saja karena aku pasti menemanimu.", kata June.

"Baiklah, kita pergi pagi ini.", kataku.

"Oke.", kata June singkat.

Lalu, panggilanpun berakhir.

"Jennie-ya, mianhae. Hari ini aku ada keperluan. Tapi, aku janji akan mencarimu dan anak kita.", kataku.

Anakku? Entahlah, tapi aku percaya Jennie tak menggugurkannya waktu itu.

Hanbin POV End

Jennie POV

Hari ini, di restoran sangat ramai. Dan pemilik restoran tempatku bekerja memintaku untuk pulang sedikit agak malam. Biasanya, aku akan pulang sekitar jam 7 malam. Tapi sepertinya hari ini aku akan pulang sekitar jam 9 malam.

We Miss You Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang