33

1K 119 5
                                    

Jennie POV

Jadi, Hanbin pernah dipukuli appanya sampai hampir mati? Itu karenaku?
Aku ... aku benar - benar menyesal. Aku menyesal ada di hidupnya. Karena dengan hadirnya aku di hidupnya, itu membuatnya menderita.

Kejadian di Jeju bukan 100% salahnya. Dia tak pantas mendapatkan pelajaran seperti itu dari appanya. Tapi, bagaimana? Tak ada yang berani menghentikan appa Hanbin. Aku ingin menjadi pelindungnya sekali lagi, tapi aku juga tak berani.

"Tuhan, tolong beri satu malaikat untuk menolong Hanbin. Aku mohon, Tuhan. Aku tak ingin Hanbin terluka lebih parah lagi.", mohonku (dalam hati).

Tak lama, eomma Hanbin pun dengan berani menghentikan appa Hanbin.

"Cukup!", teriak eomma Hanbin.

Seketika appa Hanbin langsung berhenti memukuli Hanbin yang sudah tersungkur dipasir putih yang ternodai oleh darah segarnya.

"Aku tak tau mengapa kau seperti ini. Aku tak tau mengapa kau tega memukuli anakmu sendiri sampai dia hampir mati seperti itu. Aku sangat membencimu. Ini yang kedua kalinya aku hampir kehilangan anakku, dan itu karenamu!", teriak eomma Hanbin pada appa Hanbin sambil mendekati Hanbin.

"Appa", panggil Ella sambil memegang tangan Hanbin.

Ella menangis, dia pasti sangat sedih melihat wajah appanya yang berlumur darah. Sedangkan aku, aku hanya menangis tanpa berbuat sesuatu. Lalu, Jisoo mendekatiku untuk menenangkanku.

"Bobby-a, June-ya, tolong bantu ahjumma membawa Hanbin kerumah sakit terdekat eo?", perintah eomma Hanbin pada Bobby dan June yang masih mematung ditempatnya.

"Ne, ahjumma.", jawab Bobby dan June dengan kompak.

Akhirnya, Bobby dan June pun membawa Hanbin kerumah sakit terdekat.

Lalu, Ella menghampiriku.

"Eomma, ayo kita ikut ke rumah sakit. Appa pasti butuh kita.", kata Ella.

"Eo, Jen. Lebih baik kita kerumah sakit, bukankah kau bilang kau mencintainya? Kau pasti tak tega kan meninggalkannya?", bujuk Jisoo.

Akhirnya, kami bertiga menyusul Hanbin menggunakan taksi.

Jennie POV End

Author POV

Jennie, Ella dan Jisoo sampai dirumah sakit.

"Eo, Jen. Kau datang?", tanya bobby.

"Tentu saja, mana mungkin dia tak datang jika tau bahwa belahan jiwanya yang hampir mati0.", kata June.

"Yak! Jaga bicaramu. Seharusnya kau mendoakan kesembuhan Hanbin, bukan menyumpahinya mati.", kata Jennie tak terima.

"Geurae, mian.", sesal June.

"Masuklah, Jen. Didalam ada eomma Hanbin.", kata Bobby.

"Aku ikut, eomma.", kata Ella.

"Aniya, kau tak boleh. Kau disini saja bersama ahjussi, eo?", kata June.

"Mengapa Ella tak boleh masuk?", tanya Jisoo.

"Karena dibatasi, hanya dua orang yang boleh masuk.", jawab Bobby.

"Baiklah, aku akan menunggu disini. Eomma masuklah, bilang pada appa untuk cepat sembuh karena aku menyayanginya. Aku tak ingin kehilangan appa.", kata Ella yang kembali menangis karena mengingat wajah terakhir Hanbin saat di Pantai tadi.

We Miss You Kim HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang