"Ada beberapa bagian dari masalalu yang memang sulit untuk di lupakan, tapi bukan berarti layak pula untuk di kenang."
***
And now that's it's over, I'll never be sober
I couldn't believe, but now I'm so high
***
Kinanti
"Nih."
Jeffrey yang sedang menikmati kopinya langsung menoleh kearah kertas yang gue beri unjuk padanya.
Dia mengangkat kepalanya menatap gue, "Apa?"
Gue mengambil posisi duduk di seberangnya, "Minggu lalu Ibu kasih ini." Jawab gue sambil menyodorkan 2 buah tiket pesawat.
"Tiket pesawat?" Ternyata Jeffrey bodoh dalam memahami maksud dari tiket itu.
Bukan. Gue gak ngebet loh ya.
Cuma yaaa kenapa harus nanya lagi gitu —?
"Buat kapan?"
"Itukan ada tanggalnya." Jawab gue seadanya.
"Loh, besok dong?"
"Hm,"
"Kenapa baru bilang sekarang?"
Gue diam untuk beberapa saat, lalu, "Lupa." Alibi gue.
"Yaudah gak apa-apa. Aku bilang Dokter Dafa dulu ya, biar dia gantiin shift buat seminggu kedepan." ucap Jeffrey ringan.
"Loh? Kok seminggu? Lama banget!?" Nada gue terdengar seperti gak terima.
Yaiyalah.
Jeffrey malah tersenyum simpul menyimpan cangkir kopi yang tadi berada di tangan kanannya ke meja.
Dia sekarang pindah duduk jadi di sebelah gue masih dengan senyum yang gak lepas dari bibirnya yang menampakan lesung pipinya dengan jelas.
"Yaudah maunya berapa lama? Sehari? Besoknya langsung pulang? Hm?" Tanyanya dengan nada yang lembut.
Gue cuma diem saat dia mulai mengelus pundak gue, "Kalo mau langsung pulang gak apa-apa. Aku ngikut aja." lanjunya.
Ngapain sih itu tangan malah diem di pundak gue?
Gue langsung melepaskan rangkulan tangannya dari pundak gue, "Yyaa, ya terserah ah." final gue langsung bangkit dari tempat duduk itu dan pergi menuju kamar.
Gue bisa merasakan kalo Jeffrey sekarang lagi mesem-mesem gitu di belakang gue.
"Nanti sore belanja yaaa!" Teriaknya.
Belanja bapakmu!?
**
Gue bener-bener gak ngerti sama kelakuan seorang Jeffrey Aditama saat ini. Dia lagi milih-milih piyama katanya cari yang couple biar diliat tante Diana, temen Ibu yang punya hotel di Malaysia. Katanya biar kayak pasangan suami istri yang harmonis.
"Yang ini bagus gak?" Tanyanya sambil menunjukkan sebuah piyama bermotif boneka beruang dengan warna dasar merah muda.
Gak nyangka ternyata seleranya Jeffrey senorak ini yaampun.
Gue melihat dengan tatapan malas, "Jeff?"
Alih-alih menjawab Jeffrey malah tertawa melihat ekspresi wajah gue, "Hahahahahah enggak enggak becanda. Masa pakenya yang gini hahahahahahah." Jeffrey ketawa gak berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
More | JJH ☑️
Random"Lo tampan, mapan, punya segalanya. Mana ada orang waras mau di jodohin di era milenial gini?" "Saya mau." 'cause we can be more perfect if we're together.. bahasa ; start from - 2019, july 20th. ; ended - 2020, january 09th.