06. Not Over Yet

15.6K 2.1K 145
                                    

"Untuk kamu yang sudah berusaha, bersabarlah. Karena Allah akan mengganti lelahmu dengan hasil yang indah."

***

Yellow diamonds in the light

And we're standing side by side

As your shadow crosses mine

We found love in a hopeless place


***


Jeffrey

Meeting hari ini di percepat. Jadi gue bisa pulang lebih awal. Pulang ke Jakarta maksudnya bukan ke hotel tempat gue nginep selama di NY.

Jadwalnya memang seminggu, karena harus banyak yang di analisa dan percobaan pada bentuk terapi baru untuk keluarga. Tapi semuanya dipercepat karena Mr. Edward selaku Head Leader harus ada urusan mendadak ke Jepang. Mau gak mau semuanya di padatkan jadi 4 hari.

Jam 03 AM bagian NY sekarang gue udah ada di John F. Kennedy International Airport salah satu bandara termegah di dunia.

Gue take off setengah jam lagi.

Aduh gak sabar banget ketemu istri tercinta.

"Dokter Jeff, ini kopinya." Iya gue sampe lupa kalo sekarang Dokter Teo juga balik bareng gue.

Gue mengambil kopi itu, "makasih Pak."

Dokter Teo langsung duduk di sebelah gue dan langsung membuka hp nya. Menujukkan layar penuh dari anak perempuannya. Namanya Kiara. 8 tahun. Senang dipanggil Iya.

"Papa, papa kapan pulang? Iya udah kangen banget tau sama papa." gitu kedengerannya kurang lebih. Sekarang Dokter Teo sedang skype dengan anaknya.

Di pikir-pikir gue gak pernah ya skype sama Kinan. Jadi pengen juga.

Gue melirik sebentar ke arah Dokter Teo, "Papa gak lupa kan oleh-oleh buat Iya?"

"Engga sayang. Papa udah beliin gantungan piano sesuai pesanan tuan putri."

Piano?

Kinan juga suka piano.

Tiba-tiba Dokter Teo menyenggol lengan gue, "Dok ini, anak saya mau ngomong katanya."

Gue sempat bengong saat itu. Dan dengan perlahan mulai gue mengambil hp nya.

"Halo, Kiara?" Sapa gue ramah.

"Hai Om ganteng! Kata papa, istri om punya tempat les piano ya?"

Hah?

Bentar deh kok gue bego.

Gue senyum, "engga Kiara. Istri om cuma guru lesnya aja."

Semarak senyum Kiara langsung merekah lebar, "Iya mau dong om di ajarin sama istri om. Iya pengen jadi pianists yang hebat om."

Pianist.

"Iya, nanti om ajak Kiara ketemu istri om ya."

Ya Allah mau punya anak :(((

Setelah selesai skype dengan Kiara anaknya Dokter Teo, gue dan Dokter Teo langsung take off.

Perjalanan masih sama New York - Jakarta 21 jam.

Jam 12.45 AM bagian Jakarta. Gue bener-bener baru landing. Gak ada seorang pun yang sambut gue di bandara. Beda dengan Dokter Teo yang disambut oleh anak kesayangannya, Kiara dan Neneknya.

More | JJH ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang