Jeffrey
Jujur, belakangan ini gue gak pulang ke rumah bukan karena benar-benar lembur, melainkan gue sedang merenung. Gue butuh waktu sendiri untuk sekedar memantapkan hati gue atas ucapan gue beberapa minggu lalu.
Gue memijit pelipis gue berkali-kali. Pusing.
Karena disatu sisi gue masih amat sangat menyayangi Kinanti tapi disisi lain, dia juga berhak buat bahagia dengan pilihannya.
Toktok..
"Ya, masuk." ucap gue singkat masih dalam posisi yang sama.
"Permisi, Dok, saya disuruh ambil hasil laporan lab dari Bapak Hasan ileh Dokter Dafa."
Gue menoleh sambil sedikit mengerutkan kening gue, "Oh iya, laporannya ketinggalan di rumah, nanti biar saya kasih sendiri ke Dokter Dafa."
Si suster itupun mengangguk lalu pergi dari ruangan gue. Sementara gue masih diam dengan pikiran gue sendiri.
Hng..
Gue menyenderkan punggung gue ke kursi sambil melirik jam yang berada di tangan kiri gue.
"Jam 4.. Kinan udah pulang dari tempat les belum ya?" gumam gue.
Kring.. Kring..
Astagaaaa.. ada aja yang ganggu ketenangan gue. Ini bukan hp gue yang bunyi, tapi telpon kantor.
"Iya, halo?"
"..."
"Oh iya, nanti saya yang kasih ke ruangan dokter."
Mau gak mau gue harus pulang ke rumah dengan sangat amat setengah hati. Bukan. Bukan karena gue males ketemu dia, gue cuma gak bisa nahan rasa kangen gue setiap liat dia disekitar gue. Rasanya selalu pengen gue peluk sekenceng mungkin.
Gue udah ada di depan rumah, melihat mobilnya udah terparkir di halaman rumah. Gue yakin banget dia udah selesai ngajar kelas piano.
Pelan banget gue jalan, masuk kedalam rumah. Dia gak ada di ruang tamu ataupun ruang TV.
"Pasti di kamar," ucap gue seperti gumaman.
Klek.
Tepat setelah gue membuka pintu kamar, tatapan gue langsung tertuju pada sosok cewek yang sedang berbaring diatas kasur dengan mata terpejam ditemani oleh lantunan suara indah James Arthur.
Gue hanya melihatnya dalam jarak cukup jauh, -dari pintu, gue langsung berjalan kearah meja kerja gue. Lebih tepatnya lemari-lemari untuk mencari map hasil
laporan lab yang diminta Dokter Dafa.Ish, mana sih?
Perasaan disimpen disini.
"Kamu cari apa sih?" ini yang nanya dia, Kinanti.
Aduh.
Gue gak menggubris pertanyaannya dan masih sibuk sendiri mengubek-ubek lemari sampe frustasi, dan beberapa menit kemudian tiba-tiba dia menghampiri gue sambil melipatkan kedua tangannya didada, "Cari apa?" nadanya agak jutek gitu. Tapi gemes :(
Gue menoleh menatapnya, "Hasil lab pak-" belum selesai gue ngomong dia langsung mengambil sebuah map berwarna biru dan gak perlu waktu lama, dia langsung memberikan itu pada gue.
"Semua hasil lab yang kamu bawa pulang selalu kamu simpen di lemari ini, bukan disana." lanjutnya, "Ini kan?"
Gak butuh waktu lama buat dia menemukan barang apapun, gue langsung terdiam sambil melihat map yang dia kasih tadi, "Iya." kata gue masih fokus pada map biru itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
More | JJH ☑️
Diversos"Lo tampan, mapan, punya segalanya. Mana ada orang waras mau di jodohin di era milenial gini?" "Saya mau." 'cause we can be more perfect if we're together.. bahasa ; start from - 2019, july 20th. ; ended - 2020, january 09th.